Bab 89

Bab 89

Samara diperlakukan sebagai VIP dan diundang ke kantor Presiden Direktur olch Nicky dengan tatapanyang penuh semangat.

Semua orang melihat punggung Samara dengan ekspresi yang sangat terkejut.

Wanita ini...

Apa kemampuan yang dia miliki, hingga bisa membuat Presiden Direktur Perusahaan Hiburan Mahkotasangat menghormatinya?

Di dalam kantor Presiden Direktur.

Nicky mempersilahkan Samara untuk duduk di sofa, dan tanpa merepotkan asistennya, dia sendiri yangturun tangan untuk menuangkan secangkir the untuk Samara.

Untuk sesaat, embun panas menguap dan aroma teh pun tercium.

“Sejak kecil, keschatan Raisa memang kurang baik, apalagi seiclah melahirkan Martin, dokter bahkantelah mendiagnosis bahwa akan sangat sulit baginya untuk melewati usia tiga puluhan.” Nickymemandang Samara dengan serius: “Keterampilan medismu luur biasa, mungkin ini adalah harapanterakhir saya, saya ingin memintamu untuk membantu Raisa,

Saat itu dia berkata padaku, jantungnya tidak pernah merasa senyaman itu sejak dia kecil.

Saya baru menyadari dengan apa yang disebut sebagai tidak ada gejala bukan berarti bahwa dia tidakkesakitan atau menderita, Di depan saya dan Martin, dia selalu melaporkan kabar baik, bukan kabarburuk.”

Mata Samara sedikit menyipit, menyesap teh, dan membuka mulutnya dengan santai.

“Jika saya bisa menyembuhkan Nyonya Raisa...”

“Maksudmu adalah..” Tangan Nicky mengepal dengan penuh semangat: “Kamu bisa mienyembuhkanRaisa?”

“Lalu, jika saya bisa menyembuhkan Nyonya Raisa maka kamu akan memberiku Perusahaan HiburanMahkota–mu?” berbicara tentang ini, mata Samara terangkat lalu menyipit untuk melihatnya.

Tarupa ragu–ragu

Nicky berkata, “Saya bersedia, asallan Raisa bisa sembuh, semua properti atas nama saya bisadiberikan kepadamu.”

Sarrara esdak berharap Nicky menjawab seperti itu, namun keteganan Nicky dalam memberikanjawaban tanpa mengejutkannya

Sejak jatrat dulu, cinta seorang pria selalu beruliah ubah

Cinta Nicky yang mendalam terhadap Raisa, sangat sulit untuk membuat orang tidak terharu.

Samara meletakkan cangkir teh yang ada di tangannya, dia berpikir sejenak lalu berkata: “MeskipunNyonya Raisa sudah terlahir dengan penyakit jantung, bukan berarti penyakit itu tidak bisadisembuhkan. Saya akan menggunakan jarum akupunktur untuk memperbaiki jantung yang rusak, lalumelengkapinya dengan ramuan obal untuk meningkatkan efeknya. Hanya saja kedua jenis obat inisangat mahal dan langka, perlu usaha keras untuk menemukannya.”

“Anda bisa memberitahuku, saya akan mencoba yang terbaik untuk menemukan dua ramuan ini.”

“Saya terus memperhatikan tentang ini, saya akan memberitahumu begitu saya mendapatkan kabar.”

“Baik, baik.” Mata Nicky memanas, dia terus tertawa hingga hampir menangis: “Saya sangat bahagiakarena kamu berjanji untuk menyembuhkan Raisa... kamu mungkin tidak tahu betapa pentingnya Raisa

bagiku. Asalkan dia bisa tetap hidup, bahkan jika saya harus memberikan nyawaku untuknya, saya jugabersedia.”

Samara sangat tersentuh hingga sudut mulutnya terangkat, lalu berkata dengan tulus, “Pak Nicky, hari–hari untuk saling mencintai antara kamu dan nyonya masih panjang.”

“Terima kasih, saya akan segera meminta pengacara untuk membuat perjanjian untuk memberikanPerusahaan Hiburan Mahkota atas nama penyelamat.”

“Pak Nicky, saya tidak menginginkan hak milik, saya hanya menginginkan dua hak dari PerusahaanHiburan Mahkota.”

“Katakan saja.”

“Kontrak berjangka selama tiga tahun untuk semua artis yang berada di bawah naungan PerusahaanHiburan Mahkota, termasuk hak untuk membuat keputusan atas pembuatan film.” Samara berkata:“Setelah tiga tahun, kontrak akan otomatis berakhir.”

Nicky sangat mengkhawatirkan kondisi kesehatan Raisa, dia sama sekali tidak peduli dengan syaratyang diajukan oleh Samara.

Saat ini, meskipun syarat yang disebutkan Samara agak sedikit aneh, tapi tidak berlebihan, dan Nickytentu saja tidak bisa menolaknya.

Alis Samara mengangkat dengan kebahagiaan.

Samantha ingin menandatangani kontrak dengan Perusahaan Hiburan Mahkota, lalu pertunjukan baikakan berdatangan.

Grup Costan, Kantor Presiden Direktur.

Asta menatap ponselnya, sedikit tercengang.

Wilson jarang melihat Asta tenggelam dalam ponselnya untuk waktu yang lama, dia tidak tahan untuktidak bertanya: “Presiden Direktur, beberapa minggu lagi adalah ulang tahun tuan kecil

dan nona kecil, apakah kamu sedang memikirkan bagaimana cara untuk merayakan ulang tahumereka?”

“Ulang tahun Oliver dan Olivia?”

Mata Asta yang tajam itu mengedip, lalu dia melirik Wilson.

“Pengingat yang bagus.”

Dengan begini, akhirnya dia memliki alasan yang jelas dan iepat untuk mencari wanita kecil itu.

Previous ChapterNext Chapter

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report