Menantu Dewa Obat -
Bab 1125
Menantu Dewa Obat
Bab 1125 Maui sudah kacau
Ekspresi Reva tampak tenang: "Membunuhku? Huh...".
Belum juga dia sempat menyelesaikan ucapannya, Reva sudah menyerbu masuk ke dalam hutan.
Ekspresi pria itu langsung berubah: "Jangan pergi ke sana, semakin kau mendekatinya maka akan ada semakin banyak racun yang kau...."
Namun, sebelum dia sempat menyelesaikan ucapannya, Reva sudah menghilang ke dalam hutan.
Kurang dari semenit kemudian, terdengar suara bergemuruh dari dalam hutan diikuti dengan erangan teredam lainnya.
Pria itu tampak kaget. Dia tidak tahu apa yang sedang terjadi di dalam hutan.
Beberapa saat kemudian, tampak seseorang yang terbang keluar dari dalam hutan dan mendarat tepat di hadapannya.
Pria itu menghampiri untuk melihatnya dari dekat dan wajahnya langsung berubah dengan drastis.
Pria ini adalah orang yang datang kesini bersama dengannya!
Tetapi sekarang orang ini malah mengeluarkan darah dari mulutnya. Wajahnya memucat dan nafasnya tersengal-sengal. Sepertinya dia sudah terluka parah.
Pria itu tersentak. Kekuatan teman seperjalanannya ini tidak lemah.
Selain itu, dia juga membawa banyak serangga beracun bersamanya.
Orang biasa sama sekali tidak mungkin bisa mendekatinya.
Sedangkan Reva, dia hanya butuh kurang dari satu menit untuk masuk ke dalam, menemukannya dan melukai dia dengan parah seperti ini. Siapa sebenarnya si Reva ini? Dia masih sibuk berpikir ketika Reva sudah berjalan keluar dari dalam hutan dengan perlahan.
"Aku paling benci dengan orang-orang yang menyerangku secara diam-diam dari belakang!"
"Mau membunuhku? Itu juga harus lihat apakah kau punya kemampuan itu!"
Ekspresi Reva tampak tenang tanpa ada sedikit pun luka yang tampak pada tubuhnya.
Pria itu tampak semakin terkejut. Dia sudah mengerti bahwa kali ini dirinya telah bertemu dengan lawan yang kuat.
Pria itu bangkit berdiri dengan tangan terlipat di depan dadanya. Dia berkata dengan suara yang berat: "Siapakah orang hebat yang ada di hadapanku ini sebenarnya?" "Untuk... untuk apa kau mencari kami?"
Reva meliriknya lalu berkata dengan dingin: "Apa menurutmu kau punya hak untuk menanyakan hal ini kepadaku?"
Pria itu tampak tidak enak hati lalu sambil menghela nafas dia berkata, "Memang benar, masalah kali ini adalah kesalahan kami."
"Aku juga tidak akan mengeluh tentang bagaimana kau hendak membereskan kami."
Reva: "Tenanglah, aku tidak akan membunuh kalian."
"Aku hanya ingin tahu apa yang terjadi pada suku Maui?"
"Kenapa semua ketua sekte dari tujuh puluh dua sekte itu datang ke kota Carson?!"
Raut muka si pria itu langsung berubah drastic. Dia menatap Reva dengan kaget: "Kau... kau tahu darimana?"
Dengan dingin Reva berkata, "Ada orang yang memelihara serangga sihir di pinggiran kota Carson, dan hal ini terjadi secara terus menerus. Apa menurutmu aku tidak akan
menyelidikinya?"
"Biar aku beritahu kepadamu, hingga saat ini aku telah membunuh beberapa orang-orang Maui yang nakal!"
"Ingat, ini adalah kota Carson bukan Maui."
"Ada harga yang harus dibayar jika hendak memelihara serangga sihir disini!"
Ekspresi pria itu tampak semakin buruk lalu setelah terdiam cukup lama dia berkata dengan suara rendah. "Bro, kami datang ke kota Carson ini tanpa memiliki niat jahat apapun." "Karena kau sudah mengetahui bahwa orang-orang ini adalah orang-orang dari suku Maui maka seharusnya kau juga tahu bahwa orang-orang suku Maui kami ini hanya suka tinggal di Gunung Seribu!" "Kemewahan dunia luar sama sekali tidak ada hubungannya dengan kami. Dan kami juga tidak akan menginginkan segala sesuatu yang ada di luar sana!”
"Para anggota dari suku Maui kami juga tidak akan pernah melawan orang-orang dari dunia luar sana. Kami sama sekali tidak punya niat untuk bermusuhan denganmu!"
Reva: "Kalau begitu apa yang kalian lakukan di kota Carson?"
Pria itu menghela nafas: "Kami... kami datang ke sini untuk mencari seseorang."
"Orang ini adalah orang dari suku Maui kami dan sangat penting bagi suku Maui kami."
"Karena beberapa alasan yang tidak terduga dia tersesat di luar sana sehingga kita... kita harus mencarinya."
"Aku bisa menjamin dengan nyawaku bahwa begitu kami menemukannya maka kami akan langsung pergi dan meninggalkan kota Carson. Kami tidak akan pernah menginjakkan kaki kami di kota Carson lagi!"
Reva: "Untuk apa kalian mencari orang ini?"
Pria ini menatap Reva lalu menggelengkan kepalanya dengan perlahan. "Maaf, aku.. aku tidak bisa menjelaskan hal ini kepadamu."
"Selain itu, masalah ini berhubungan dengan suku Maui kami dan tidak ada hubungannya denganmu."
Reva mendengus dingin: "Meskipun kau tidak mengatakannya juga aku sudah tahu."
Pria ini membeku sesaat: "Apa... apa yang kau ketahui?"
Reva berdiri dengan tangan di belakang punggungnya. Dia berkata dengan lantang: "Ulat sutra emas sihir telah muncul dan akan segera melahap puluhan ribu serangga sihir Maui!"
"Maui sudah kacau!"
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report