Bab 1137 Dia Reva?

Reva berada di ruang bawah tanah selama tiga jam untuk menyempurnakan pil energi boosternya.

Setelah itu dia menyimpan semua pil energi boosternya dan melihat sebentar bahan-bahan obat herbal yang dia simpan selama ini. Pada dasarnya sekarang dia benar-benar sudah sangat lelah sekali. Bahan-bahan obat langka ini semuanya dikumpulkan oleh dokter Tanaka dan semua bahan-bahan obat ini sangat sulit didapatkan.

Dia juga hanya mendapatkan sedikit saja setelah waktu yang lama ini.

Demi untuk membuat pil energi booster ini, dia telah menghabiskan seluruh obat herbal di dalari tungku pil itu. Bisa dilihat bahwa pil energi booster ini benar-benar sangat berharga.

Di saat yang sama, di pinggiran kota Carson.

Sekelompok orang yang datang bersama dengan master Blynx itu akhirnya masuk ke dalam sebuah rumah besar.

Villa itu tampak hening dan sama sekali tidak ada orang.

Akhirnya tandu itu pun diangkat hingga ke loteng yang paling ujung, di dalamnya ada seseorang yang bersujud di lantai.

Di bawah cahaya sinar bulan, orang itu tampak mengenakan topeng tengkorak dan paras wajahnya tidak terlihat dengan jelas.

Dia berlutut di lantai dan meminta dengan hormat serta memohon kepada master Blynx dengan suara yang kecil.

Master Blynx tidak menatapnya. Dia berjalan turun dari dalam tandunya dan langsung pergi ke atas loteng untuk duduk.

Setelah menyesap minumannya seteguk lalu dia melirik pria itu sambil berkata dengan ringan: "Kalian sudah membuat aku kecewa."

Pria bertopeng itu terpaku lalu dengan gemetaran dia berkata, "Master Blynx, kau jangan marah."

"Tadinya, semua masalah ini sudah hampir selesal

"Namun entah bagaimana, ada seorang pemuda yang bernama Reva itu selalu saja mengganggu rencana kami sehingga membuat rencana kami berkali-kali gagal."

Master Blynx mendengus dingin: "Hemm, kalian ini hanya sconggok sampah!"

"Seorang pemuda saja pun kalian tak mampu menanganinya. Dan kalian masih berani datang. untuk menemuiku?"

Pria bertopeng itu berbisik: "Master Blynx, bukannya kita tidak mampu menangani orang ini."

"Hanya saja, ada... ada tuan Austin yang mendukungnya dari belakang..."

Wajahnya langsung tampak dingin dan cangkir ditanganitya langsung dihancurkan olehnya.

Dengan suara berat dia berkata, "Seperti apa rupa pemuda ini?"

Pria bertopeng itu langsung menggambarkan penampilan Reva lagi dan master Blynx langsung

tertegun.

"Ternyata, dia Reva?!"

Ujar master Blynx.

Pria bertopeng itu terkejut. "Master, apa kau pernah bertemu dengannya?"

Master Blynx tidak menjawabnya tetapi hanya mengerang.

Setelah beberapa waktu lalu dia berkata dengan suara kecil: "Orang ini tidak bisa dibiarkan!"

Pria bertopeng ini langsung tertawa, "Master Blynx, kau tenang saja."

"Kepala keluargaku sudah memikirkan rencananya. Dalam beberapa hari terakhir ini Reva pasti akan bisa dimusnahkan."

"Hanya saja, si Austin ini..."

Master Blynx langsung tersenyum dengan dingin: Hanya seorang Austin, tidak ada yang perlu dikhawatirkan!"

"Kalian tenang saja, dalam waktu tiga hari ini aku akan membuat Austin pergi dari kota Carson sehingga dia tidak akan pernah menghalangi urusanku!"

Pria bertopeng itu langsung bersemangat kembali: "Master Blynx memang bijaksana.”

"Asalkan Austin bisa pergi dari kota Carson maka tidak ada lagi orang yang bisa menghalangi master Blynx."

"Nantinya kalau master Blynx sudah menaklukkan ulat sutera emas sihir itu maka kau adalah raja teragung di dunia ini. Seluruh dunia ini berada di bawah kendali tanganmu!" Master Blynx tampak bangga.

2/3

Pria bertopeng itu masih bersujud di lantai sambil berbisik, "Master, bagaimana cara kita menghukum keluarga Kirk ini?"

Master Blynx melambaikan tangannya: "Keluarga Kirk hanya masalah sepele saja. Apa kau masih perlu menanyakan hal ini kepadaku?"

"Siapapun yang mengkhianati aku harus mati!"

"Namun sebelum aku mendapatkan ulat sutera emas itu, lebih baik jangan membuat banyak keributan."

"Kalian pikirkan sebuah ide untuk menghancurkan keluarga Kirk!"

Pria bertopeng itu memikirkannya sebentar lalu langsung menganggukkan kepalanya: "Aku mengerti!"

Kemudian master Blynx melambaikan tangannya: "Pergi dan kerjakanlah!"

Kemudian pria bertopeng itu undur diri dengan hormat.

Master Blynx mengganti cangkir minumannya dan menyesap beberapa teguk tehnya lagi. Dia tampak agak galau. Kemudian dia bangkit berdiri dan berjalan ke balkon. Sambil memandang ke kejauhan dia bergumam: "Reva? Reva?"

"Orang ini... kenapa kalau dilihat-lihat sepertinya cukup familiar?”

"Siapa sebenarnya dia?

Setelah memikirkannya untuk waktu yang cukup lama pun dia masih saja tidak teringat dengan Ranger. Karena bagaimanapun juga ini adalah masalah yang terjadi pada sepuluh tahun silam. Namun di dalam hatinya, master Blynx berniat untuk membunuh Reva.

Dia tak peduli dengan identitas Reva. Siapapun yang membuatnya merasa terancam harus langsung dibunuh!

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report