Menantu Dewa Obat -
Bab 1144
Bab 1144 Tidak kekal
Saat melihat keberingasan keluarga Gerald itu, Reva hanya menunjukkan ekspresi acuh tak acuh saja.
Dia melirik para anggota keluarga Gerald dan akhirnya tatapannya tertuju pada kakek tua Gerald.
"Aku dengar kau ingin berkata secara terang-terangan bahwa kau ingin aku membayar dengan darahku?" "Sekarang, aku telah berdiri disini. Apa yang mau kau lakukan padaku?"
Tanya Reva dengan dingin.
Kakek tua Gerald tersenyum dengan marah: "Hei Reva, aku tahu kau tidak lemah."
"Tetapi, apa kau pikir semua keluarga terpandang di kota Carson ini hanyalah orang-orang tak berguna?"
"Biar aku kasih tahu yah, aku sudah mewaspadaimu sejak lama."
"Kemarin aku telah mengundang tiga orang pesilat hebat dari provinsi Yama."
"Hari ini, kau pasti tidak akan bisa keluar dari rumah keluarga Gerald-ku ini dengan hidup - hidup!"
Saat dia masih berbicara, tampak tiga orang yang berjalan keluar dari dalam ruangan secara perlahan.
Dari antara ketiga orang itu, ada seorang pria paruh baya yang bertubuh kekar, seorang pria tua dengan cerutu tembakau serta seorang wanita yang penampilannya tampak biasa-biasa saja. Meskipun ketiga orang ini tampak tak menarik namun semua orang dalam keluarga Gerald memperlakukan mereka dengan penuh hormat.
Kakek tua Gerald sendiri pun sampai langsung bangkit berdiri lalu membungkukkan badannya kepada mereka sambil berkata, "Saudara-saudaraku, ini adalah Reva yang aku katakan itu." "Aku harus merepotkan kalian bertiga atas masalah hari ini!"
Pria bertubuh kekar itu mengibaskan tangannya, Kakek tua Gerald, kau tidak perlu banyak omong!"
"Aku, Samson Terra, memiliki hutang budi kepada keluarga Gerald di waktu lalu. Kalau hari ini aku bisa membunuh orang jahat ini maka bisa dianggap aku sudah melunasi semua hutang budiku kepadamu!" "Di kemudian hari, kau jangan ganggu kami lagi!"
Kakek tua Gerald sama sekali tidak merasa malu. Sebaliknya dia berbicara dengan ramah dan hormal.
Pada saat ini, Tiger yang berada di sebelah Reva itu, ekspresi wajahnya langsung berubah.
"Kau... kau adalah Samson Terra?"
Pria bertubuh kekar itu melirik Tiger, "Kenapa? Memangnya kau kenal dengan aku?"
Raut wajah Tiger langsung berubah. Dia menoleh kepada pria tua yang berada di belakangnya dan sedang menghisap cerutu tembakau itu lalu dengan ekspresi sangat terkejut dai berkata, "Kalau kau adalah Samson Terra berarti dia... dia adalah Nopal Berg yang tidak kekal?"
Pria bertubuh kekar itu mendengus dengan nada penuh kebanggaan, "Wawasanmu cukup baik."
Ekspresi Tiger menajadi semakin jelek, dia menarik ujung pakaian Reva dan berkata dengan suara kecil: "Kak Reva, lebih... lebih baik kita pergi saja..."
"Ketiga orang ini tidak mudah dihadapi..."
Reva bertanya-tanya dengan heran, "Apa maksudmu?"
Tiger berkata dengan suara kecil, "Si Nopal Berg yang tidak kekal itu pernah menjadi salah satu dari sepuluh guru besarku pada saat di provinsi Yarna."
"Bahkan tuan Austin pun pernah mengomentari ilmu bela dirinya dan jarang ada lawan yang setara dengannya.”
"Sedangkan wanita itu adalah putrinya. Samson Terra ini adalah muridnya."
"Ketiga orang ini semuanya sangat kuat, aku... aku khawatir kita bukan lawan mereka..."
Reva mengernyitkan keningnya dan tidak menyangka bahwa keluarga Gerald akan mengundang orang hebat seperti itu.
Sepertinya keluarga Gerald yang sengaja berkata hendak membunuhnya itu memang sengaja telah membuat rencana untuk menjebaknya.
Keluarga Gerald telah mengundang tiga orang pesilat hebat datang kesini lalu sengaja membuat Reva mendatangi mereka sehingga mereka bisa membunuhnya secara total! Pada saat ini, si wanita itu
kabur dari sini sekaranga dengan tidak sabar langsung memaki, "Kau kira kau masih bisa
"Setelah memotong telinganya kepala keluarga Gerald lalu kau masih berani datang ke rumah keluarga Gerald untuk mengacau. Apa kau kira di dunia ini tak ada seorang pun yang bisa
menanganimu?"
"Biar aku beritahu kepadamu, cepat berlutut dan memohon ampun sekarang dengan memotong lenganmu sendiri. Siapa tahu saja aku masih mau mengampuni nyaw"mu yang tak berharga itu!" "Kalau tidak, nanti begitu aku bertindak maka kau tidak akan pernah bisa keluar dari sini dengan hidup - hidup!"
Reva mengernyitkan keningnya. Wanita ini benar-benar seorang pemarah.
"Ini adalah masalah pribadiku dengan keluarga Gerald, apa kau yakin ingin ikut campur di dalamnya?"
Reva bertanya balik kepadanya.
Wanita itu langsung menjadi kesal: "Apa kau tidak dengar ucapanku barusan dengan jelas?"
"Aku menyuruhmu berlutut dan meminta ampun dengan memotong lenganmu! Siapa yang menyuruhmu banyak omong?"
"Aku sudah berubah pikiran sekarang."
"Kau tidak hanya harus memotong lenganmu sendiri, tetapi kau juga harus meninggalkan sepasang bola matamu disini. Ini adalah hukuman untukmu karena sudah banyak bacot!" Saat wanita itu berbicara, masih tampak ekspresi angkuh di wajahnya.
Seolah-olah Reva ini tak ada bedanya dengan orang mati baginya. Dia sama sekali tidak menganggap serius Reva.
Wajah Reva menjadi dingin. Wanita ini benar-benar sombong.
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report