Bab 1184 Berita Tentang Kematian Lin Mo

Pada saat ini, di bagian luar villa Rose Garden yang gelap tampak ada beberapa orang yang sedang bersembunyi dan memperhatikan situasi di dalam rumah secara diam-diam.

Mereka tidak berani masuk ke dalam rumah tersebut namun mereka dapat menebak situasi pertarungan di dalam rumah tersebut dengan mendengarkan berbagai macam suara gemerincing yang berasal dar dalam rumah tersebut.

Pertarungan itu berlangsung sekitar 10 menitan.

Dan pada akhirnya, Flair meraih pergelangan kaki Reva dan menyeretnya keluar.

Reva terkapar di lantai dengan berlumuran darah. Sepertinya dia sudah sekarat.

Semua mobil melaju ke arah ini. Dengan santai Flair melemparkan Reva ke dalam mobil lalu dia menyalakan sebatang rokok dan menghisapnya beberapa sebelum kemudian masuk ke dalam

mobil.

Beberapa orang yang ada di samping itu sangat gembira saat melihat situasinya.

Mereka segera bergegas pulang untuk mencari pria bertopeng itu dan melaporkan situasi ini kepadanya.

Saat si pria bertopeng mendengar berita ini, dia merasa sangat gembira sekali. Lalu dengan cepat dia menghubungin master Blynx dan memberitahunya tentang hal ini.

Kali ini akhirnya master Blynx menganggukkan kepalanya dengan puas, "Kali ini kau melakukannya dengan cantik."

"Tetapi, kau harus hati-hati."

"Malam ini, ulat sutera emas sihir itu akan lahir."

"Ini adalah saat-saat yang paling penting bagiku. Asalkan aku bisa menaklukkan ulat sutera emas sihir itu maka aku akan mampu bersaing dengan keenam raja dunia." "Kau harus hati-hati, jangan sampai ada yang merusak rencanaku!"

Pria bertopeng itu langsung menganggukkan kepalanya: "Baik, master Blynx!"

"Oh yah, ngomong

ngomong apa yang harus kita lakukan dengan sang pangeran?"

Master Blynx terdiam sesaat lalu berkata, "Nanti malam setelah semuanya selesai, kau bisa lepaskan dia."

"Reva sudah mati, kita tidak perlu memprovokasi Lord Flame lagi.”

"Tidak ada untungnya kita memprovokasi raja dari negeri Conrad itu!"

Pria bertopeng itu langsung menganggukkan kepalanya. Dia benar-benar tidak ingin menjadi musuh Lord Flame.

Pukul tujuh malam. Berita tentang Reva yang dibunuh itu tersebar luas di kota Carson.

Mereka yang bekerja untuk Reva langsung gempar saat mendengar berita itu. Semua orang

tercengang.

Tidak ada yang menyangka bahwa Reva akan mati dengan cara yang tidak bisa dijelaskani.

Desmond dan yang lainnya itu juga langsung tercengang.

Kalau Reva sudah mati bukankah itu artinya mereka juga akan menjadi seperti ikan yang berada di atas talenan?

Sementara itu, Tiger langsung lemas dan merosot di tempat.

Anya menangis saat mendengar berita itu.

Tentu saja ada beberapa orang yang sangat gembira saat mendengar berita ini.

Misalnya anggota keluarga Shu terutama Chloe. Dia membawa semua anggota keluarga Shu ke perusahaan farmasi Shu untuk mengacau dan menuntut agar Nara menyerahkan perusahaan

farmasi Shu.

Di saat yang sama, Vivi dari keluarga Sumarno juga keluar dan memberitakan hal ini secara besar

- besaran.

Semua orang yang dulunya pernah ditangani dan diberi pelajaran oleh Reva juga langsung maju untuk mengejek dan menghina dengan berbagai cara dan mereka bahkan ikut mengancam akan menaklukkan Nara.

Dari antara kesepuluh keluarga terpandang itu, selain keluarga Permana, keluarga Park, keluarga -Yu dan keluarga Kirk, keenam keluarga lainnya bersekongkol untuk menelan perusahaan konstruksi yang berada di tangan Reva itu.

Keenam keluarga ini memutuskan untuk memperbesar dan memprovokasi masalah ini.

Chloe langsung menghubungi beberapa teman lamanya untuk mengepung perusahaan farmasi Shu dan membuat kekacauan yang besar.

Seluruh produksi perusahaan farmasi Shu langsung terhenti dan semua orang sedang menunggu untuk melihat bagaimana perkembangan perusahaan farmasi Shu selanjutnya.

Saat Nara menerima kabar ini, dia langsung menangis dan pingsan.

Axel dan Alina hanya bersembunyi di taman Dragon Lake dan sama sekali tidak berani keluar.

Sekarang mereka baru sadar bahwa keluarga Shu hanya mengandalkan Reva.

Tanpa adanya Reva, keluarga Shu ini benar-benar tidak ada apa-apanya!

Di sisi lain, dokter Tanaka sedang duduk di rumah keluarga Tanakanya sambil menghela nafas lega.

Mata Devi tampak bengkak karena terus menangis.

Singkatnya, setelah berita tentang Reva yang terbunuh di tersebar luas, kota Carson langsung menjadi kacau.

Pukul sembilan malam.

Di Villa tempat kediaman master Blynx, tampak Rosa yang sedang berlutut di hadapan master Blynx dengan ekspresi tidak senang di wajahnya.

"Master Blynx, Reva sudah mati. Kenapa kau masih tetap ingin membunuh anggota keluarganya?"

Rosa bertanya dengan suara yang dalam.

Reva pernah menyelamatkan hidupnya. Jadi dia terkejut saat mendengar berita tentang kematian Reva.

Master Blynx meliriknya sekilas lalu dengan dingin berkata, "Kau terlalu bawel."

"Ada beberapa hal yang tdak perlu kau ketahui!"

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report