Bab 1336 Pemalsuan yang konyol

Begitu ucapannya ini dilontarkan, semua orang langsung terkejut.

Semua orang langsung berkerumun dan melihat surat undangan itu bersama sama.

Ketua satpam itu juga membelalakkan matanya dengan lebar dan membungkukkan badannya untuk melihat.

Memang benar, ada sepuluh nama yang tercantum di surat undangan itu dengan lengkap dan semua itu adalah nama-nama dari semua kepala keluarga terpandang tersebut!

Semua orang tercengang. Mereka sama sekali belum pernah melihat situasi seperti ini sebelumnya.

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba seorang pria tertawa, "Ooh, aku tertawa hingga perutku

sakit!"

"Ini pertama kalinya aku melihat pemalsuan yang begitu konyol!"

"Kalau mau memalsukan surat undangan juga setidaknya carilah surat undangan salah satu keluarga untuk ditiru."

"Tetapi kau malah mencantumkan semua nama kepala keluarga dari sepuluh keluarga terpandang ini?"

"Kenapa? Apa kau masih khawatir bahwa orang lain tidak akan tahu kau memalsukan undangan itu?"

Mendengar hal ini, orang-orang yang tadinya merasa terkejut sekarang menjadi tertawa hingga

terbahak- bahak.

Kesepuluh keluarga terpandang ini akan mengundang beberapa orang untuk datang ke perjamuan mereka setiap tahunnya.

Namun, setinggi apapun status seseorang tetap saja hanya bisa ada satu keluarga yang mengundangnya.

Hanya ada satu nama di surat undangan itu dan ini sudah menjadi aturan mereka selama bertahun-tahun.

Sedangkan di surat undangan Reva justru tercantum sepuluh nama kepala keluarga dari kesepuluh keluarga terpandang itu. Bukankah sudah sangat jelas kalau ini adalah surat undangan yang palsu? Semua orang tertawa hingga terbahak - bahak. Bahkan para satpam pun ikut tertawa hingga

terbahak-bahak.

Dari kejauhan, Xavier dan kedua orang lainnya terus tertawa hingga air mata mereka keluar.

"Anak ini benar-benar idiot!"

"Ini benar-benar sangat konyol."

"Apakah dia sengaja datang ke ibukota provinsi untuk mempermalukan dirinya sendiri?"

Tepat ketika semua orang sedang tertawa dengan terbahak- bahak, lalu Reva berkata dengan samar. "Di dalam surat undangan ini tercantum sepuluh nama kepala keluarga itu berarti hanya. aku hanya bisa diundang oleh sepuluh keluarga terpandang yang bersatu!"

Begitu ucapannya ini dilontarkan, semua orang yang ada di sekitarnya langsung tertawa hingga terbahak-bahak lagi.

Semua orang merasa bahwa Reva sedang membuat karena menurut mereka ini adalah hal yang benar-benar tidak mungkin terjadi.

Ketua satpam langsung menunjuk ke Reva dan berkata, "Aduhh, tadinya aku mengira bahwa kau adalah seorang pencuri."

"Sekarang aku baru sadar bahwa aku sudah salah mengira. Ternyata kau adalah seorang idiot!"

"Kau hanya bisa diundang oleh sepuluh keluarga terpandang yang

bersatu?"

"Kau kira siapa dirimu?"

"Kota Carson, memangnya kau ini Austin King?"

Lisa langsung mengibas - ngibaskan tangannya, "Aduhh, duhh, karena tertawa terus perutku jadi sakit. Aku benar-benar tidak bisa tertawa lagi." "Kapten, cepat kau bawa dia pergi, jangan membuat malu di sini saja."

"Bagaimana bisa ada badut seperti itu di dalam perjamuan sepuluh keluarga terpandang kita ini?"

Si ketua satpam itu langsung tersenyum dan melambaikan tangannya, "Oke."

"Kawan-kawan, seret dia ke ruang satpam. Jangan biarkan dia di sini agar tidak membuat suasana hati semua orang terganggu!"

Para satpam langsung mengerumuninya dengan ribut dan ada seseorang yang sudah mulai menarik pakaian Reva.

Reva mengernyitkan keningnya. Samar - samar dia tersadar bahwa ada seseorang di lantai atas yang sedang memperhatikan situasi di bawah sini.

Tidak masuk akal kalau para anggota senior dari sepuluh keluarga terpandang itu tidak ada yang muncul di dalam acara sebesar ini.

Bisa dilihat bahwa para anggota senior dari sepuluh keluarga ini memang sengaja ingin memamerkan kekuatannya dulu.

Perjamuan terselubung ini pada dasarnya sudah dimulai sejak saat dia masuk ke tempat ini.

Terpikir akan hal ini lalu Reva pun tidak lagi banyak bicara dengan mereka.

Dia langsung meraih pergelangan tangan satpam itu dengan punggung tangannya dan memutarnya begitu saja sehingga membuat pergelangan tangan satpam itu terkilir. Segera setelah itu, Reva langsung menerjang ke depan anggota keluarga Sunmori.

Pertama-tama dia menampar wajah seorang pemuda dan pemuda itu langsung terpental keluar dengan darah yang mengalir keluar dari mulutnya. Seketika itu juga pemuda tersebut langsung pingsan. Segera setelah itu, Reva pun menampar semua orang dari keluarga Sunmori. Hanya Lisa yang melangkah mundur di waktu yang tepat untuk kabur.

Kerumunan orang di lokasi itu langsung bergemuruh dan satu demi satu dari semua orang itu terus meraung untuk membunuh Reva.

Reva tidak sungkan sungkan lagi dengan mereka. Dia segera menerjang ke arah kerumunan

itu dan menangkapi orang-orang tersebut kemudian menghajar mereka.

orang

Sementara itu para satpam itu tampak seperti hiasan saja di mata Reva karena mereka sama sekali tidak bisa menghalanginya. Kali ini Reva tidak berhati lembut lagi terhadap mereka.

Karena sepuluh keluarga terpandang itu ingin memamerkan kekuatannya maka dia harus membalas mereka dengan hadiah yang indah!

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report