Menantu Dewa Obat -
Chapter 213
PT Smith, kantor Anya. Anya hari ini mengenakan pakaian profesional yang terlihat elegan dengan rambut panjangnya yang diikat ke belakang memperlihatkan bentuk tubuhnya yang sempurna. Dia membawa aroma aneh di tubuhnya sehingga tercium di seluruh kantor. Setelah apa yang terjadi tadi malam, akhirnya Anya dapat melihat kekuasaan Reva untuk yang pertama kalinya. Dulu dia merasa bahwa latar belakang Reva yang hanya dari keluarga Shu itu bukanlah seorang pria terpandang. Tetapi sekarang dia baru sadar bahwa dia terlalu naïf. Saat melihat Reva lagi, Anya juga merasakan emosionalnya sedikit bergejolak. Meskipun tadi malam masalah yang ditimbulkan membuat situasinya tidak terlalu menyenangkan, tetapi dia tetap dipuji oleh sepuluh keluarga terpandang itu. Tidak karena hal lain, tetapi hanya karena Austin dan Brad saja yang telah menghadiri resepsi itu secara langsung sehingga telah meningkatkan nilai dari resepsi Genting tersebut. Di kemudian hari, sepuluh keluarga terpandang ini pasti akan dapat menarik lebih banyak petinggi ke resepsi Genting ini. Sedangkan Gerald dan yang lainnya, mereka semua langsung di jemput pulang oleh kepala keluarga mereka masing-masing. Tentu saja, setelah tiba dirumah mereka semua juga tidak bisa menghindari hukuman yang telah disiapkan oleh keluarganya. Dan diantara mereka, hukuman yang terberat adalah Dylan dan Shiro. Kedua orang ini langsung dibatalkan sebagai ahli waris utama. Dylan bahkan di keluarkan dari perusahaan. Sebelumnya dia adalah CEO perusahaa itu tetapi sekarang posisinya telah dicabut. Lalu keluarganya dengan cepat menempatkan adik laki-laki Dylan sebagai CEO dan menjadikannya sebagai penanggung jawab utama perusahaan. Status kedua orang ini juga dengan cepat tersebar ke seluruh kota. Mereka yang dulunya begitu bermartabat dan tak tersentuh di kota Carson sekarang levelnya langsung jatuh drastis seperti di jatuhkan begitu saja dari tempat yang begitu tinggi. Orang-orang yang sebelumnya tidak pernah mereka pedulikan sekarang mereka semua dengan berani berteriak dan minum - minum di depan mereka. Mereka berdua sekarang baru menyesali perbuatannya. Mereka sama sekali tidak menyangka bahwa Reva akan memiliki kekuasaan yang luar biasa. Andai saja mereka berdua tahu lebih awal bisa dipastikan tak ada satupun dari mereka yang berani menyinggung Reva! "Tuan Lee, sikap anda benar- benar terlalu sederhana!" "Aku sama sekali tidak menyangka bahwa tuan Austin dan direktur Brad akan pergi ke resepsi Genting itu demi anda." "Resepsi Genting kali ini bisa dikatakan adalah resepsi Genting terbaik dengan nilai tertinggi sejak diselenggarakannya resepsi Genting ini pada pertama kalinya!" Ujar Anya sambil tersenyum. Reva: "Direktur Anya, aku sengaja datang mencarimu karena ada sesuatu hal yang ingin aku katakan kepadamu." Melihat ekspresi Reva yang serius, Anya juga ikut duduk dengan tegak. "Tuan Lee, silahkan." Reva tampak ragu-ragu sejenak lalu berkata dengan suara rendah, "Direktu Anya, apakah kau pernah melakukan tes DNA pada putrimu?" Raut wajah Anya langsung tampak sedikit berubah dan berkata, "Mengapa tiba-tiba tuan Lee menanyakan ini?" Lalu Reva dengan serius berkata, "Karena aku curiga, putrimu itu mungkin bukan putri kandungmu!" Kulit wajah Anya langsung berubah dan dia menatap Reva dengan ekspresi terkejut. Seolah-olah dia telah melihat hal yang begitu luar biasa. Reva yang melihat ekspresi wajah Anya juga tidak bisa menahan diri untuk terkejut. Anya tidak terkejut tetapi tertegun. Jangan-jangan Anya sudah mengetahui tentang hal ini? Setelah keheningan yang ada di antara mereka selama beberapa saat lalu Anya berkata sambil berbisik, "Tuan Lee, bagai.. bagaimana kau bisa tahu?" Reva: "Kalian waktu itu terluka sehingga di rumah sakit memiliki lembar tes dari kalian berdua." Anya: "Tetapi, itu kan hanya lembar tes golongan darah dari aku dan putriku, bukan ayahnya." "Bagaimana kau bisa mengatakan bahwa putri aku itu bukan putri kandungku sendiri?" Reva meliriknya dan berkata, "Direktur Anya, aku ke sini hanya untuk mengingatkanmu saja." "Jika ada ucapanku yang telah menyinggungmu, anggap saja aku tidak pernah mengatakannya. Dan aku juga tidak akan memberitahu siapapun." Lalu Anya dengan cepat berkata, "Tuan Lee, aku... aku tidak menyalahkanmu..." "Sebenarnya... sebenarnya..." Anya tampak ragu-ragu. Dan akhirnya sambil menggertakkan giginya dia berkata, "Sebenarnya, ucapanmu itu benar semua. Chelsea bukan putri kandungku!" Reva pun tidak bisa menahan diri untuk tidak terpana. Ternyata Anya benar-benar mengetahui hal ini! Tetapi apa yang telah terjadi di sini? Demi seorang anak yang bukan miliknya, Anya telah mengalami begitu banyak penghinaan dan ejekan. Sebenanarnya apa yang sedang dia coba lakukan? Lalu Anya menghela nafas dan lalu menceritakan tentang asal-usul Chelsea.
Previous Chapter
Next Chapter
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report