Menantu Dewa Obat
Chapter 238

Lalu Mr Regatta tersenyum dengan ringan dan berkata, "Shiro, ternyata kau tidak bodoh juga!" Shiro langsung panik dan berkata, "Mr Regatta, bagai.. bagaimana mungkin?" "Aku orang yang membantumu, aku adalah orangmu, kau... kau tak bisa membunuhku..." "Selain itu, aku... aku sudah menjadi anak buangan keluarga Yu. Tidak ada gunanya lagi membunuhku..." Mr Regatta, "Anak buangan atau bukan, kau tetaplah keturunan keluarga Yu." "Jika salah satu anggota keluarga Yu mati di tangan orang lain maka keluarga Yu juga tidak mungkin tidak membalas dendam." "Bahkan Austin pun tidak akan dapat berbuat apa-apa pada saat itu!" "Reva telah menculikmu malam ini. Jika kau mati, Reva tidak bisa melepaskan diri dari masalah ini." "Kebetulan sekali. Aku tidak perlu melakukan apa-apa dan masih bisa duduk santai sambil menonton pertunjukkan yang seru. Menarik sekali, hahaha!" Mr Regatta mencibir dengan bangga. Shiro tampak menggigil ketakutan. Tidak peduli berapa kali dia memohon tetap saja tak ada gunanya. Anak buah Mr Regatta langsung membunuh Shiro dan melemparkannya ke dalam gurun. Setelah itu Mr Regatta dan anak buahnya menghapus semua bukti kemudian dengan diam-diam perg dan menghilang dalam kegelapan malam. Tak ada seorang pun yang mengetahui masalah ini. Shiro merasa sangat menyesal sampai akhir hayatnya. Benar-benar kurang kerjaan sekali dia, untuk apa dia menyinggung Reva? Dan lihatlah sekarang, gara-gara ulahnya sendiri nyawa pun ikut melayang. Dan yang paling menyedihkan adalah dia mati dengan tanpa alasan yang jelas. Setelah mati pun masih diperalat oleh orang lain. Ini yang paling mengesalkan. Keesokan harinya tubuh Shiro di temukan. Dan masalah ini merebak dengan sangat cepat. Seluruh kota Carson membicarakan hal ini. Keluarga Yu juga mengatakan bahwa harus menemukan pembunuhnya, hutang nyawa harus dibayar dengan nyawa. Lalu pada saat ini David segera mengatakan bahwa Reva lah yang telah membunuh Shiro. Dia menjelaskan secara detail perselisihan di antara Shiro dan Reva. Termasuk tentang Shiro yang memintanya untuk mencari masalah dengan perusahaan farmasi Shu. Dengan demikian, Reva memiliki motif yang cukup untuk membunuh Shiro. Segera setelah itu, seseorang juga mengungkapkan bahwa Reva malam itu sempat membuntuti Shiro. Gadis yang bersama Shiro malam itu juga keluar dan mengakui bahwa Reva telah menabrak mobil Shiro. Selain itu Reva juga telah menculik Shiro. Semua bukti itu mengarah kepada Reva sebagai pembunuhnya. Pada pagi harinya, Reva di bawa pergi untuk dilakukan penyelidikan. Kejadian ini langsung membuat gempar seluruh kota Carson. Banyak sekali orang-orang dari keluarga Yu berdiri dan berteriak - teriak menginginkan nyawa Reva. Bahkan orang tua Shiro juga sampai membuat onar ke perusahaan farmasi Shu. Mereka meminta Nara untuk menyerahkan Reva. Farmasi Shu kemudian ditutup sementara karena masalah tersebut. Tidak peduli bagaimana Nara menjelaskan dan membujuk mereka, keluarga Yu tidak mau pergi dan meminta Nara untuk memberikan penjelasan kepada mereka. Axel, Alina dan Hana yang mendengar kabar itu langsung bergegas ke perusahaan. Begitu mereka masuk ke dalam ruangannya, Hana langsung berteriak. "Kak, seperti inikah suamimu yang baik itu?" "Aku sudah bilang dari dulu agar kau menceraikannya tetapi kau selalu tidak mau dengar." "Sekarang kau lihatlah, dia telah membunuh orang. Dan berita ini telah menyebar sampai ke seantero kota Carson. Keluarga Shu kita telah mencari seorang pembunuh sebagai menantu kita!" "Selama ini keluarga Shu kita tak pernah melakukan kesalahan dan kali ini, reputasi kita benar-benar hancur sudah!" Mata Nara memerah dan berkata, "Hana, jangan bicara seperti itu!" "Bagaimana mungkin Reva bisa membunuh seseorang?" "Dia pasti tidak bersalah dan semua orang itu telah salah menuduhnya!" Hana langsung mencibir, "Salah menuduh?" "Ooh, jadi seluruh orang yang ada di kota Carson ini telah salah menuduhnya?" "Begitu banyak orang yang melihatnya, buktinya juga sangat meyakinkan. Apakah mungkin ini masih salah tuduh?" "Kak, mungkin hanya kau saja yang percaya kepadanya!" "Kau juga tidak melihat bagaimana penampilan Reva itu. Dengan pipi cekung, mulut yang tajam, matanya yang menyipit dan tulang pipinya yang tinggi serta tatapannya yang kejam itu, cepat atau lambat dia pasti akan menjadi pembunuh!" "Orang seperti ini jika masih tetap tinggal di rumah kita... aduhhh, mengatakannya pun membuat aku langsung merinding." Axel juga benci dengan orang yang tidak berguna jadi dia berkata, "Aku juga tak menyangka Reva akan menjadi orang seperti itu!" "Nara, aku tidak berharap kau dapat menikahi orang yang kaya tetapi setidaknya pria ini harus memiliki karakter dan pribadi yang baik! "Kau lihat dia, membunuh orang pun berani dilakukannya... ini... ini benar-benar menakutkan!" "Tidak, kali ini kalian berdua harus bercerai!"

Previous Chapter

Next Chapter

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report