Menantu Dewa Obat
Chapter 275

Axel dan Alina langsung mengernyitkan keningnya. Meskipun mereka berdua begitu tamak terhadap uang tetapi mereka juga masih begitu menyayangi anak-anak mereka. Mereka tidak akan ragu-ragu membiarkan orang lain masuk penjara. Tetapi jika anak-anak mereka yang masuk penjara mereka pasti tidak dapat menyetujuinya. Lalu dengan cemas Alina berkata, "Apakah tidak ada cara lain lagi?" "Hiro, apakah kau tidak bisa menangani masalah ini sendirian?" Hiro langsung merentangkan tangannya dan berkata, "Ma, aku benar-benar ingin menanganinya sendirian." "Tetapi kita juga harus mempertimbangkan semua keadaannya.” “Jika orang itu benar-benar mengusut masalah ini, posisi Hana juga sangat berbahaya." "Aihh, jika saja aku tahu lebih awal pasti aku akan menjual gelang giok ini sendirian saja." "Tetapi masalahnya sekarang, Hana juga terlibat. Sebagai suaminya Hana ini, aku benar-benar tak berguna sama sekali!" Nara tampak jijik. Dia langsung meraih lengan Reva dan berbisik, "Reva, ucapanmu barusan itu benar sekali." "Pria ini benar-benar tidak tahu malu!" Reva hanya tersenyum. Dia sudah sangat mengenal Hiro. Orang ini sangat egois, bagaimana mungkin dia mau bertanggung jawab atas masalah ini sendirian! Semua yang dikatakannya itu hanyalah alasan belaka. Dia hanya ingin melibatkan Hana dan membuat Axel dan Alina menyerah atas masalah ini. Dia mengatakannya seperti itu seolah-olah sama sekali tak berdaya. Dengan kata lain sudah menjadi jalang tetapi mengaku dia masih polos! Lalu Hana menghela nafas dan berkata, "Aihh, sebenarnya yang paling benar adalah membiarkan Reva menangani masalah ini!" "Sayangnya, orang ini tidak dapat diandalkan." "3 milyar dolar itu sudah didepan mata lalu hilang begitu saja. 3 milyar dolar itu! Kau tahu berapa banyak barang yang bisa dibeli dengan uang sebanyak itu? Tetapi ternyata uang itu hilang begitu saja!" Alina yang diprovokasi dengan kalimat ini langsung menjadi marah dan berkata, "Reva, aku akan tanya kepadamu sekali lagi, apakah kau setuju untuk menangani masalah ini!" Tanpa menunggu Reva menjawab, Nara langsung berkata, "Aku tidak akan membiarkan dia menanggungnya!" Mendengar jawabannya Alina langsung marah dan berkata, "Oke, kalau begitu aku akan memutuskan hubungan ibu dan anak denganmu!" Wajah Nara langsung memerah karena marah dan berkata, "Ma, apakah kau sudah cukup merusuhnya?" "Dalam sebulan ini, sudah berapa kali kau mengatakan untuk memutuskan hubungan ibu dan anak denganku?" "Memangnya kau pikir aku tidak mengerti maksudmu? Kau hanya ingin memaksa Reva masuk penjara agar kau bisa mewujudkan impianmu menjadi istri orang kaya itu, kan?" "Aku beritahu kepadamu, itu tidak mungkin!" "Jika kau masih memaksa lagi, aku akan menyumbangkan perusahaan ini. Kemudian aku akan meninggalkan kota Carson bersama Reva selamanya." "Aku telah menikah jadi aku akan mengikuti suamiku. Aku tidak akan pernah kembali lagi ke sini dalam seumur hidupku. Apakah kau sudah puas sekarang!" Hati Reva langsung terasa hangat. Dia tidak peduli bagaimana sikap keluarga itu terhadapnya. Baginya yang paling penting adalah Nara yang selalu berada di pihaknya. Alina sama sekali tidak menyangka reaksi Nara akan begitu tegas. Dia tampak gemetar karena marah tetapi dia juga tidak bisa berkata-kata. Kemudian dengan sangat marah Axel berkata, "Kau sudah sangat kelewatan! Lancang sekali!" "Masih mengatakan ingin menyumbangkan perusahaan?" "Ayo, coba kau sumbangkan perusahaannya!" "Aku tidak percaya bahwa aku yang sudah tua ini sudah tidak bisa mengaturmu lagi!" Nara langsung menggertakkan giginya dan berkata, "Ini adalah ucapanmu sendiri!" "Baiklah, jika kau memang bersikeras memaksaku maka aku akan melakukannya." "Aku akan menyumbangkan seluruh dividen tahun ini untuk amal sekarang juga!" "Dan mulai hari ini, aku juga tidak akan mengambil sepeser pun uang dari rumah kita lagi!" Axel langsung menggebrak meja, "Beraninya kau!" "Apakah kau benar-benar merasa kau sudah hebat jadi aku tidak bisa melakukan apa-apa lagi terhadapmu?" "Aku beritahu kau, tidak peduli seberapa kaya dirimu, kau tetap saja masih putriku!" "Aku masih berhak mengaturmu!” Nara langsung menangis. Dari kecil hingga dewasa, dia selalu diatur dibawah kekuasaan dan pengaturan Axel. Nara tak pernah menyangka setelah dia melakukan segalanya demi keluarga ini, pada akhirnya kedua orang tuanya masih saja memperlakukannya seperti ini! Sambil menggertakkan giginya, tiba-tiba Nara mengangkat telepon dan berkata, "Halo Riska, tolong hubungi badan amal...." Alina sangat terkejut lalu dengan cepat dia menutup teleponnya. Dan dengan panik dia berkata, "Nara, apakah kau sudah gila?" "Kau benar-benar ingin menyumbangkan perusahaan ini?” “In adalah perusahaan keluarga kita. Apakah kau benar-benar ingin melihat aku dan papa-mu mati kelaparan?" Dengan air mata berlinang, Nara berkata, "Ma, meskipun aku harus pergi bekerja dengan orang lain juga aku pasti akan membiayai kehidupan kalian berdua!" "Tetapi aku tetap dengan kata-kataku tadi. Reva tidak bersalah dan aku juga tidak akan pernah membiarkannya masuk ke penjara!" Previous Chapter

Next Chapter

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report