Menantu Dewa Obat -
Chapter 280
Bab 280 Seret keluar dan hajar mereka
Lebih dari selusin orang yang berkerumun di sana. Pria yang memimpin mereka mengambil pajangan di atas meja dan sambil berlenggak - lenggok ke arah Reva. Lalu Reva tiba-tiba menoleh dan menendang dada si pria itu yang baru saja menghina Nara.
Kemudian pria itu langsung terbang keluar dan jatuh dengan keras ke lantai. Dia tidak bisa bangun untuk waktu yang lama.
Yang lain langsung tampak ketakutan. Mereka semua hanya berani bacot saja disini, mana berani benar-benar memukul orang.
Dan bersamaan dengan ini, Tiger juga masuk dengan sekelompok orang.
"Tuan Lee, bagaimana situasinya?"
Reva mengibaskan tangannya dan berkata, "Orang-orang ini datang membuat onar di perusahaan. Dan mereka masih ingin memukul kita!"
"Seret mereka semua!"
"Beri mereka sedikit pelajaran!"
Tiger langsung kesal dan berkata, "Persetan, dasar bajingan, beraninya kalian datang ke perusahaan kami untuk berbuat onar?"
"Dasar brengsek, sini, sini, sini, seret mereka semua keluar."
"Bangsat, jika aku tidak bisa membuat kalian semua di hajar sampe puas, aku akan mengikuti nama keluarga kalian!"
Lusinan orang itu langsung tercengang dan salah satu dari mereka dengan panik berkata, "Direktur Shu, kami... kami hanya datang untuk membatalkan kontrak pesanan..."
"Ini semua adalah permintaan dari aliansi farmasi kepada kami. Kami juga tidak berani tidak menuruti mereka."
"Jika... jika kau seperti ini, nanti.. nantinya jika tersebar ke luar, siapa lagi yang berani bekerja sama dengan kalian di kemudian hari?"
Nara langsung terkejut dan baru saja dia ingin berbicara, Reva telah berbicara lebih dulu, "Kalian tak perlu khawatir. Mereka yang memang ingin bekerja sama dengan kami pasti akan tetap bekerja sama dengan kami!"
"Tetapi, kalian semua sudah pasti tidak berhak untuk bekerja sama dengan kami lagi di kemudian hari!"
"Seret mereka semua keluar!"
Lalu Tiger langsung menyeret mereka semua keluar.
Nara tampak khawatir dan berkata, "Reva, apa.. apakah tidak apa-apa berbuat seperti ini?"
"Mereka datang kesini hanya untuk membatalkan kontrak pesanan. Masalah seperti ini juga biasa dialami, tidak aneh."
"Jika kita memukul mereka nantinya malah membuat masalah menjadi semakin besar. Dan itu pasti akan mempengaruhi reputasi perusahaan kita!"
Lalu dengan lembut Reva berkata, "Nara, kali ini masalahnya bukan pada orang-orang ini tetapi keluarga Regatta.
"Meskipun kita tetap sopan kepada mereka juga tidak akan bisa menyelesaikan masalahnya dengan keluarga Regatta. Hasilnya tetap saja akan sama."
"Sebaliknya jika kau terus mengalah maka akan membuat orang-orang ini merasa bahwa kita mudah diintimidasi."
"Hari ini hanya mereka saja yang datang untuk membatalkan kontrak pesanan. Di kemudian hari, orang-orang juga akan ikut – ikutan untuk membatalkan kontrak pesanan setiap hari. Lalu bagaimana perusahaan kita akan beroperasi?"
"Kali ini kita memberi mereka pelajaran itu juga sekaligus memberikan contoh bagi yang lain."
"Biarkan orang lain melihat bahwa mereka boleh - boleh saja membatalkan kontrak pesanan tetapi semuanya harus melalui prosedur."
"Kalau datang ke perusahaan untuk berbuat onar, ini tidak bisa dibiarkan!"
Lalu Nara mengangguk sedikit dan dengan tak berdaya berkata, "Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang?"
"Keluarga Regatta bertanggung jawab atas aliansi farmasi ini dan mereka yang mengendalikan institusi medis di provinsi ini."
"Jika semua institusi medis ini membatalkan semua kontrak pesanannya maka... perusahaan pasti akan tamat riwayatnya!"
"Meskipun kau menggunakan semua uang perusahaan untuk melunasi hutang juga tidak akan cukup!"
Dan pada saat ini tiba-tiba Axel, Alina, Hana dan Hiro mendorong pintu hingga terbuka.
"Nara, ada apa sebenarnya di luar sana? Mengapa ramai dan bising sekali?"
"Disini itu perusahaan bukan pasar."
"Kau ini bagaimana sih Nara? Sebagai seorang direktur kau harus membuat peraturan untuk mereka. Mereka datang ke perusahaan ini untuk bekerja bukan untuk bermain. Begitu ramai dan bising seperti ini, mau jadi apa perusahaan ini?!"
Axel berteriak dengan penuh kekesalan.
Nara yang melihat mereka datang, hatinya juga bahkan menjadi lebih suram lagi.
"Yang membuat onar itu bukan orang-orang dari perusahaan kami!"
Nara yang sudah tidak tahan langsung menyerocos.
"Bukan dari perusahaan kita? Jadi siapa mereka?"
"Apa dari perusahaan lain?"
Axel tampak bingung.
Nara langsung mengibaskan tangannya dan berkata, "Sudahlah, tak perlu membahas tentang itu.”
"Untuk apa kalian datang ke sini?"
Mendengar ucapannya itu, Hana langsung berkata, "Kak, sikap macam apa yang kau tunjukkan itu?"
"Begitukah caramu berbicara dengan papa dan mama?"
"Ooh, Reva boleh datang sedangkan papa dan mama tidak boleh datang, begitu? Apakah adikmu ini juga tidak boleh datang?"
"Kenapa, setelah menjadi direktur kau menganggap remeh keluargamu sekarang?"
Alina juga mengernyitkan keningnya dan berkata, "Nara, apa maksudmu?"
Nara terdiam. Dia hanya berbicara sesuai perasaannya saja, mengapa jadi menyebabkan banyak masalah sekarang?
Lalu dengan cepat Reva berkata, "Ma, Nara tidak bermaksud begitu.'
Begitu Alina melihat Reva, dia teringat dengan masalah 3 milyar itu dan langsung menjadi marah.
Sambil menunjuk Reva dia memaki, "Kami tidak berbicara denganmu, kau diamlah!"
Previous Chapter
Next Chapter
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report