Menantu Dewa Obat
Chapter 282

Bab 282 Reva, kau memang benar-benar pembawa sial

Lalu dengan cemas Nara berkata, "Pa, ini bukan masalah kita telah menyinggung mereka atau tidak!"

"Apakah kau tahu apa yang diinginkan oleh aliansi farmasi ini?"

"Mereka ingin setengah aset dari perusahaan kita!"

Axel langsung tertegun sejenak, "Apa... apa maksud dari setengah aset perusahaan kita?"

Kemudian Nara menceritakan kembali apa yang telah terjadi sebelumnya dan Axel langsung tercengang setelah mendengar ceritanya.

Aliansi farmasi itu adalah seekor singa lapar yang sedang membuka mulutnya lebar - lebar, dia benar-benar tidak pernah menyangkanya.

Setelah mereka semua terdiam dan hening untuk waktu yang cukup lama lalu tiba-tiba Hana berkata, "Aku pikir masalah ini pasti bukan karena kita tidak mau bergabung dengan aliansi farmasi saja. Jika hanya masalah ini seharusnya aliansi farmasi itu tidak akan begitu marah!"

"Masalah ini pasti ada hubungannya dengan Mr Regatta yang sudah disinggung oleh Reva!"

"Mr Regatta adalah orang yang memiliki status tinggi dalam aliansi farmasi. Untuk apa dia menyinggungnya?"

"Sekarang inilah akibatnya, orang itu sudah marah dan ingin menghancurkan kita semua. Reva, kau katakan padaku bagaimana sekarang jadinya!"

Nara: "Hana, mengapa kau malah menyalahkan Reva?"

Hana: “Kalau bukan menyalahkan dia lalu menyalahkan siapa?”

"Jika dia tidak melawan Mr Regatta, mana mungkin hal seperti ini bisa terjadi?"

"Reva, Reva, kau ini memang benar-benar si pembawa sial.”

"Lihatlah hal-hal yang terjadi gara-gara ulahmu itu!"

"Lokasi konstruksi perusahaan yang dihentikan prosesnya lalu reputasi perusahaan juga terkena imbasnya. Kemudian akhirnya setelah mendapatkan kompensasi 3 milyar, kau malah memberikannya kepada orang lain."

"Dan sekarang, perusahaan kita terjebak lagi dalam masalah seperti ini."

"Apakah kau harus membuat keluarga kami hancur dan babak belur dulu, kau baru puas!"

Reva dengan tak sabar lalu berkata, "Mr Regatta sudah mati!"

"Aah?" Hana langsung terkejut, "Mati?"

"Mengapa dia bisa mati?"

"Apakah kau yang membunuhnya?"

Reva langsung terdiam. Bagaimana sih cara otak orang ini berpikir?

Masa setiap orang yang mati selalu dikira aku yang bunuh?

Apakah kau benar-benar ingin aku menjadi seorang pembunuh? Batin Reva.

Nara: "Hana, kau bicara apa? Apa hubungannya dengan Reva?"

"Mr Regatta di bunuh oleh kedua orang tua Shiro!"

Axel langsung terkejut dan berkata, "Sembarangan bicara saja kau. Bagaimana mungkin orang tua Shiro bisa membunuh Mr Regatta?"

"Dia itu orang hebat dari keluarga Regatta!"

Nara: "Karena Shiro dibunuh oleh Mr Regatta!"

"Apa?" seru keduanya bersamaan.

Nara: "Makanya aku tadi sudah bilang, masalah ini tidak ada hubungannya dengan Mr Regatta dan juga tidak ada hubungannya dengan Reva." "Keluarga Regatta hanya ingin menelan perusahaan dan bisnis kita, jadi inilah yang terjadi sekarang."

"Pa, Ma, saat ini perusahaan benar-benar tidak bisa mentransfer 10 juta dolar itu."

"Kalau tidak, kalian pulang dulu saja dan tunggu sampai aku selesai menangani masalah ini, oke?"

Axel dan Alina langsung saling menatap. Keduanya tampak tidak rela.

"Nara, dengan kekuatan keluarga Regatta yang sebesar itu, kita... kita pasti tidak akan menang melawan mereka!"

"Atau, bagaimana jika kau serahkan saja setengah dari aset perusahaan kita kepada mereka?"

"Yang penting kan kita masih ada setengahnya lagi."

"Meskipun perusahaan kita akan menjadi lebih kecil tetapi jauh lebih baik dibanding nantinya malah hancur dan habis tak bersisa pada akhirnya!" bisik Alina.

Dengan tak berdaya Nara berkata, "Ma, sebagai manusia setidaknya kita harus memiliki sedikit harapan dan harga diri!"

"Hanya karena mereka lebih kuat lalu apa kita harus takut kepada mereka?"

"Apa yang mereka inginkan sekarang hanya setengah dari perusahaan kita. Bagaimana jika berikutnya mereka menginginkan seluruh perusahaan kita? Apa yang harus kita lakukan saat itu?" Alina: "Apa yang kau bicarakan itu!"

"Setelah memberikan setengah dari bisnis kita itu secara otomatis kita sudah tergabung dalam aliansi farmasi mereka. Dengan begitu mereka dan kita adalah kalangan sendiri. Bagaimana mungkin mereka akan menipu kalangan mereka sendiri?"

"Apa yang kau ucapkan tadi itu tak mungkin akan terjadi!"

Mendengar ucapannya itu membuat Nara sangat marah sehingga tak bisa berkata-kata lagi. Lalu dia mengibas - ngibaskan tangannya dan berkata, "Sudah, sudah, kalian pulang dulu saja."

"Tunggu sampai aku selesai menangani masalah ini. Nanti aku akan menghubungi kalian lagi!"

Alina merasa enggan tetapi dia juga tak dapat berbuat apa-apa.

Situasi perusahaan yang seperti ini sekarang benar-benar tidak dapat mengeluarkan 10 juta dolar. "Reva, kau ini memang si pembawa sial. Di kemudian hari pergilah sejauh mungkin dari kakakku!" "Lihat saja sudah berapa banyak bencana dan masalah yang kau bawa ke perusahaan ini!" "Lain kali, kau tidak boleh lagi masuk ke perusahaan kami, dengar tidak?"

Setelah memaki, Hana bergegas mengikuti Axel dan Alina.

Wajah Reva menunjukkan ekspresi tak bersalah. Apa hubungannya ini semua dengan dia?

Previous Chapter

Next Chapter

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report