Menantu Dewa Obat -
Chapter 299
Menantu Dewa Obat
Bab 299
Lalu dengan cepat Axel dan Alina berdiri.
Di depan keluarga Shu, mereka masih harus menjaga harga diri dan martabat mereka. Bagaimanapun juga mereka telah diintimidasi dengan keras di masa lalu. Lalu Axel menggertakkan giginya dan bertanya, "Xavier, apa yang kau lakukan di
sini?"
"Dimana petugas keamanannya?"
"Bukannya sudah diinstruksikan bahwa orang-orang ini tidak diijinkan sembarang masuk ke perusahaan ini?"
Lalu Tommy keluar dari balik rombongan orang-orang itu dan mencibir, "Axel, baru beberapa hari tidak bertemu saja, temperamenmu semakin meningkat yah!" "Kenapa memangnya? Hanya karena putrimu adalah direkturnya jadi kau sekarang merasa bahwa kau adalah ayah dari seorang kaisar?"
"Huhh, kau juga tidak pergi mengaca dan melihat dulu siapa dirimu itu. Masih berani mengatur - atur di perusahaan!"
Paras wajah Axel langsung memerah dan sambil menggertakkan giginya dia berkata, "Pa, aku tidak sama dengan kau. Aku bukan ayah dari seorang kaisar." "Aku juga tidak mengatur - atur perusahaan."
"Hanya saja perusahaan sekarang berada di bawah pimpinan Nara."
"Dan sepertinya Nara juga tidak ingin bertemu denganmu!"
Tommy mencibir dan berkata, "Ooh, kalau itu, dia tidak bisa menolaknya!"
1
“Yang datang hari ini bukan hanya aku saja tetapi seluruh pemegang saham perusahaan.”
"Gimana, apakah kalian juga berencana untuk mengusir semua pemegang saham dari perusahaan ini?"
Axel baru menyadari bahwa saat ini ada banyak orang di luar pintu dan semuanya adalah para pemegang saham perusahaan.
Paras mukanya langsung berubah.
Cara apa yang telah digunakan oleh Tommy untuk mengumpulkan semua
pemegang saham perusahaan. Apa yang akan dia lakukan sebenarnya
Dan bersamaan dengan itu para pemegang saham langsung masuk
"Direktur Shu, aku dengar operasional perusahaan sedang ada masalah akhir-akhir
"Ada banyak klien kita yang meminta pengembalian uang deposit. Dan bahkan kontrak pesanan senilai 3 milyar dolar yang telah di tandatangani sebelumnya juga harus di batalkan."
"Selain itu, dalam situasi seperti ini, kau juga masih menggunakan ekuitas perusahaan sebagai jaminan untuk meminjam 2 milyar dolar. Dan uangnya kau gunakan untuk berinvestasi dalam proyek yang tidak diketahui."
"Apakah benar seperti itu?" tanya salah satu perwakilan pemegang saham dengan suaranya yang dalam.
Dan tiba-tiba Axel tampak tak berdaya.
Semua pemegang saham perusahaan sudah mengetahuinya. Masalah ini pasti akan merepotkan.
Lalu Hana memberi Nara tatapan mengejek kemudian dengan suara rendah dia berkata, "Siapa suruh tidak mau mendengarkan nasehatnya."
"Sekarang masalahnya jadi besar, kan!"
"Aku ingin lihat bagaimana kau menyelesaikannya!"
Lalu Alina dengan cepat berkata, "Tidak ada hal seperti itu."
"Saudara-saudara sekalian, kalian sudah salah paham."
"Perkembangan perusahaan kita sangat baik. Semua baik-baik saja..."
Dan Kesya langsung meludah dan berkata, "Diam kau! Dasar wanita tua!"
"Kau masih berani mengatakan perusahaan ini baik-baik saja?"
"Apakah kau benar-benar mengira bahwa para pemegang saham itu buta dan bodoh?"
"Apa kau berani membiarkan mereka memeriksa akun perusahaan dan melihat jurnal umum perusahaan?"
Alina langsung terdiam sejenak.
Kesya lalu melirik Nara dan bertanya, "Bagaimana? Berani melakukan tetapi tidak berani mengakui?" "Nara, bukannya kau sangat hebat?"
"Ayo, kau ceritakan bagaimana perkembangan perusahaanmu di depan para pemegang saham."
"Haha, hanya karena merasa dirimu lebih cantik sedikit saja kau sudah sombong.
kontrak 3 milyar itu. Dan setelah mendapatkan kontrak itu kau merasa sudah sangat hebat, begitu kan?"
"Biar kuberitahu kepadamu yah, bisnis yang kau dapatkan dengan mengandalkan tubuhmu itu sama sekali tak berguna
"Agar bisa berkecimpung dalam dunia bisnis dengan lancar yang paling penting adalah memiliki kekuatan!"
"Meskipun kau tampak sangat cantik dan seperti peri tetapi tanpa kekuatan akhirnya mereka juga akan bosan dan hanya menjadi mainan laki – laki saja!" Orang-orang yang ada di sekitar ruangan itu langsung tertawa dengan terbahak- bahak. Orang-orang ini menatap Nara dengan tatapan yang sangat tidak sopan. Wajah Nara langsung memerah dan sambil menggertakkan giginya dia berkata, "Kesya, jaga mulutmu!"
"Bisnis yang aku tandatangani itu sesuai dengan kemampuan aku." "Ya memang benar ada beberapa masalah yang terjadi dalam perkembangan perusahaan saat ini." "Tetapi aku mencoba untuk mengubah status quo perusahaan."
"Selain itu aku juga yakin bahwa aku dapat membawa perusahaan keluar dari masalah ini!"
Xavier langsung mencibir dan berkata, "Nara, kau memang benar-benar pandai membual!"
"Coba kau katakan bagaimana cara yang akan kau tempuh untuk membawa perusahaan keluar dari masalah ini:
"Dan coba kau jelaskan juga uang 2 milyar yang kau dapatkan dari hasil menggadaikan perusahaan itu akan kau gunakan untuk apa?"
"Jangan memberitahu aku bahwa kau akan berinvestasi di proyek lain. Kau jangan
mengira bahwa kami semua orang bodoh."
"Semua orang dapat melihat bahwa kau merasa perusahaan sudah akan hancur jadi kau ingin mendapatkan uangnya dan melarikan diri, benar kan?!" Previous Chapter
Next Chapter
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report