Menantu Dewa Obat -
Chapter 411
Bab 411
Nara langsung terkejut "liger, untuk apa kau begitu sungkan?"
"Kita ini masih kalangan sendiri. Kau telah membantu peruthan menghasilkan begitu banyak wang dan kami pun belum pernah memberikan apa kepadamu
Dengan cepat Tiger mengibaskan tangannya, "Direktur Shu, jangan berkata seperti itu."
"Dulu aku ini seorang preman jalanan halau bukan karena Tuan Lee yang mengajak aku ke dalam bisnis ini, mungkin sekarang ini aku sedang nanum - minum dan taruhan entah dimand Bagaimana mungkin aku bisa berjalan di jalan yang benar?"
"Kali ini tuan Leciclah membuat aku mendapatkan keuntungan yang besar Dan dalam lubuk hatiku yang terdalam, aku benar-benar sangat berterima kasih kepadanya."
"Ini hanya sedikit ketulusan dariku saja, kalian lurus menerimanya"
"Kalau tidak, aku... aku akan bolos kerja dan tidak masuk kerja besok!"
Mendengar ucapannya ini mau tidak mau Reva dan Nan saling menalan Chlum
Tiger yang brengsek ini sebenarnya cukup menarik juga
"Oke, karena Tiger sudah sangat lulus, mari kita terima hadiahnya!"
11:11
Ujar Reva sambil melambaikan tangannyi.
Nara mengangguk
Melihar itu Tiger sangat gembira lalu dia mundur selangkah, "Tuan Lee, direkrur Shu hadiahnya ada di halaman. Kalian datang dan lihatlah!"
Reva dan Nara langsung terperanjat Haduh apa yang tidak bisa diserahkan ke tangan mereka secara langsung
Mereka berdua berjalan ke halaman dan mendapati ada dua buah mobil mewah yang terpakır shu halanan
Sebuah Maserati Quattroporte berwarna putih dengan Mercedes-Benz type G berwama Hitam
Nara tercengang Inikah hadiah dari Tiger?
Tiger menyerahkan dua buah portfolio liepadanya dan berkata, Tuan Lee dan direktur Shu, aku tidak tahu apa yang kalian suka jadi aku membelinya sesuai dengan preferensiku sendiri sata." "Aku ini yang kasar jadi menyukai hal hal yang heboh seperti itu."
"Maserati Quattroporte ini sangat cocok untuk karakter direktur Shu
"Sedlarekan Mendez Benz type ini jika dikenal olehan ten
t
ang keren
"Jadi aku memutuskannya sendiri untuk membeli kedua mobil ini."
"Kalau ada hal lain yang kalian berdua butuhkan silahkan katakan saja. Aku akan segera pergi dan meminta mereka untuk mengubahnya."
Mata Nara yang indah langsung melebar. "Hadiah yang kau katakan itu adalah... dua mobil ini?"
Tiger mengangguk: "Ya!"
"Tentu saja, kalau hanya memberi mobil sepertinya terlalu polos."
"Jadi aku juga telah memesankan dua jam tangan couple untuk kalian."
"Tetapi periode pemesanan jam tangan seperti ini cukup lama sehingga perlu dipesan dari kantor pusat. Diperkirakan akan memakan waktu sekitar dua bulan baru bisa tiba disini.” Nara langsung berseru, "Kau.. kau memesan jam tangan apa?"
"Mengapa perlu waktu yang begitu lama untuk memesannya?”
Tiger menggaruk kepalanya dan berkata "Sepertinya Pata apa atau Pilipe apa gitu?"
Nara langsung terperangah. "Patek Philippe?"
Tiger langsung mengangguk, "Ya, ya, ya, itu dia, itu dia namanya."
"Maaf aku tidak terlalu paham mengenai jam tangan. Yang aku tahu hanya Rolex dan jam tangan emasnya yang besar saja."
"Tetapi, tuan Lee dan direktur Shu beda dengan aku yang hanya orang kasar."
"Kalau aku membelikan kalian Rolex itu berarti benar-benar telah dianggap menghina kalian!”
"Jadi aku menanyakannya kepada sepupuku dan dia yang memberitahukan aku merek jam tangan ini."
"Jam tangan ini cukup istimewa. Ini pertama kalinya aku mengetahui bahwa pemesanannya cukup merepotkan."
Nara benar-benar terpana. Jam tangan merek itu benar-benar begitu terkenal dan sangat berharga.
Apalagi jika di buat sesuai dengan pesanan, itu akan lebih menakutkan lagi.
"Berapa harga dua jam tangan yang kau pesan ini?" Tanya Nara dengan suaranya yang sedikit bergetar
Tiger: "Tidak banyak, hanya 3 atau 4 juta dolar saja."
Tubuh Nara langsung bergetar, Tiga atau empat juta dolar untuk sepasang jam tangan?
Kau membiarkan kami memakai jam tangan seharga dua juta dolar lebih ditangan kami masing
- masing?
"Tiger, ini.... ini terlalu berharga. Kami tidak bisa menerimanya!"
Nara berkata dengan gugup.
Tiger langsung menjawabnya, "Direktur Shu, kalau kau mengatakan seperti itu sama saja dengan tidak memberi wajah kepadaku." "Hadiah yang aku berikan ini mana bisa dibandingkan dengan villa yang diberikan si tua Geni dan teman-temannya itu?"
"Harga villa ini saja 50 juta dolar lebih sedangkan yang aku berikan hanya 10 juta dolar."
“Aku sendiri saja merasa tidak enak hati memberikan hadiah murah seperti ini. Kalau kau tidak mau menerimanya, di kemudian hari aku juga tidak berani lagi untuk bertemu dengan kalian!” Previous Chapter
Next Chapter
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report