Menantu Dewa Obat -
Bab 657
Bab 657
Panggilannya itu membuat semua orang yang ada di ruangan itu langsung tercengang,
Mata bos restoran ini membelalak dengann lebar hingga hampir terloncat keluar. Dia menatap Devi dengan panik.
Sebenarnya Argan yang memanggil Devi dengan sebutan itu menunjukkan bahwa dia benar benar seseorang yang terhormat, Untung saja, barusan dia bersikap sopan. Kalau tidak, entah apa yang akan terjadi pada dirinya. Apa bukan cari mati namanya? Sementara Gina dan yang lainnya tampak heran semua.
Situasi macam apa ini?
Devi kenal dengan Argan?
Tidak, kalau melihat dari sikap Argan ini... dikhawatirkan hubungannya tidak sesederhana itu, kan?
Reva juga melihat Devi dengan terheran-heran. Dia tidak menyangka bahwa Devi masih memiliki kehormatan seperti itu di Gnome.
Tetapi kalau dipikir - pikir sebenarnya itu sangat wajar.
Kalau Devi tidak memiliki status apa-apa disini, bagaimana mungkin dokter Tanaka berani membiarkannya datang ke tempat yang tampak rumit dan kacau balau dengan berbagai macam jenis orang di sini? Devi mengibaskan tangannya, "Frans selalu seperti itu, mengajak makan, pergi - pergi lalu inemberikan beberapa hadiah setelah itu membiarkan aku pulang."
"Kali ini aku tidak datang mencarinya. Aku ingin berjalan-jalan sendiri.”
Gina dan yang lainnya melebarkan mata mereka. Kalau mendengar dari ucapannya ini berarti
sctiap kali Devi datang kesini selalu dijamu oleh Frans sendiri secara pribadi?
Argan tersenyum lalu berkata, "Nona besar, ini kan karena Frans
IS
1
"Apalagi tempat ini begitu ruwet. Kalau sampai terjadi apa – apa denganmu yang datang sendiri kesini lalu bagaimana cara tuan Frans menjelaskannya kepada ayah baptisnya?"
Devi: "Bagaimana dia ingin menjelaskannya kepada kakekku, itu urusannya sendiri."
Semua orang langsung terkejut. Mendengar ucapannya itu berarti Frans adalah anak baptis dari kakeknya Devi?
Pantas saja Devi bisa memanggil dan meneriaki Frans dengan seenaknya, ternyata hubungan mereka sangat spesial! Argan tertawa datar, "Nona besar, tuan Frans sedang menjamu tarnu."
Dia tidak tahu kau sedang berada di sini, jadi din nicminta aku datang untuk menyelesaikan masalah yang ada di sini."
- Tunggu sebentar, aku akan menelepon tuan Frans sekarang dan memintanya datang."
Semua orang langsung terpaku lagi. Tamu Frans itu pastilah seorang petinggi atau bos besar.
Dan Frans rela meninggalkan para tamu dan bos besar itu karena kedatangan Devi? Ini benar benar perhatian yang sangat tidak biasa.
Devi segera mengibaskan tangannya, "Tidak perlu."
"Aku hanya punya sedikit hal yang harus diselesaikan saja. Dengan kau disini juga sama saja."
Argan langsung berkata, "Ooh?"
"Nona besar, kalau ada apa-apa, silahkan kau instruksikan saja!"
Devi membalikkan badannya untuk melihat Gina dan yang lainnya.
Orang-orang ini sudah hampir pingsan karena ketakutan. Tentu saja mereka tahu apa yang sedang terjadi.
"Tuhh, hanya beberapa orang ini."
"Mereka taruhan denganku dan sudah kalah tetapi hendak berbuat curang."
"Taruhannya minum anggur, aku sudah minum tetapi mereka tidak mau minum."
"Aku hanya ingin tanya, apa peraturan di Gnome sekarang sudah menjadi begitu buruk?" tanya Devi.
Ekspresi Argan langsung menjadi dingin. Dengan tegas dia berkata, "Apa ada hal seperti itu?"
-Brengsek, aku paling benci dengan orang yang ingkar dengan ucapannya sendiri dalam seumur hidupku!" "Ayo, bawa pulang semua sampah-sampah ini."
"Potong dan lemparkan mereka ke halaman belakang untuk dijadikan makanan anjing!"
Gina dan yang lainnya ketakutan setengah mati. Dengan panik Gina berkata, "Nona Devi, tolong ampuni aku
"Aku aku benar-benar tidak tahu kau kenal dengan tuan Frans."
* Masalah.... masalah kali ini kita benar-benar sudah salah. Aku akan minum anggur ini. Tolong beri aku kesempatan sekali lagi..." Beberapa orang yang lainnya juga ikut memohon. Bahkan George yang selalu membanggakan
seni bela dirinya yang luar biasa itu juga tampak panik.
Devi mengibaskan tangannya dengan tidak sabar. "Tadi aku sudah meminta kalian minum tetapi kalian tidak mau minum!"
"Sekarang orangnya sudah datang, kalian baru bilang mau minum. Kalian ini sedang menggoda kami?"
"Kenapa? Apa kalian pikir Argan tidak ada kerjaan lain sehingga harus merepotkannya untuk mengawasi kalian minum?"
Ekspresi Argan memerah karena merasa malu. Dia adalah bos besar di Gnome tetapi di depan Devi dia menjadi seperti pelayannya saja.
Orang-orang ini merasa sangat sedih dan rasanya ingin mati saja sekarang.
Mereka tidak pernah mengira bahwa Devi yang selalu mengikuti Reva itu akan memiliki status yang begitu tinggi di Gnome.
Mereka selalu mengira bahwa Devi hanyalah seorang mahasiswa biasa dengan latar belakang yang buruk.
Apalagi, pakaian olahraga yang dikenakan Devi kali ini sama sekali tidak menunjukkan dia adalah orang kaya.
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report