Menantu Dewa Obat -
Bab 668
Bab 668
Angga bersikap sangat sopan saat berbicara dengan Reva seperti itu.
Pada saat ini. George yang berada di kejauhan mencibir, "Tuan Angga, untuk apa kau bersikap sopan kepada orang seperti ini!" "Bocah ini hanyalah brondong yang menjadi menantu sampah orang. Dia paling pintar menipu orang
"Aku sudah sering melihat orang seperti ini dan mereka hanya pintar membual saja.”
"Kalau orang seperti dia naik ke atas ring, bukankah itu sama saja seperti dia menyerahkan nyawanya sendiri?"
Begitu kata-kata ini diucapkan, orang-orang di sekitarnya langsung tertawa terbahak-bahak.
от
Bagaimanapun juga, Reva yang statusnya sebagai menantu sampah itu telah membuat orang banyak merasa jijik.
LLLL
Ditambah lagi dengan Reva yang bersikap angkuh disini membuat semua orang semakin tidak senang
Dia yang hanya seorang menantu sampah saja punya hak apa untuk mengatur - atur di sini?
Devi merasa sangat marah lalu sambil menunjuk George dia berkata, "Kau bilang apa?"
"Apa kau punya hak untuk berbicara di sini?"
"Biar aku beritahu kepadamu yah kalau sampai aku melihatmu lagi, aku pasti akan inembunuhmu!"
"Apa kau merasa nyawamu terlalu banyak?"
wa
-Reva, tak usah pedulikan dia!"
Dengan perlahan Jacky berkata, "Nona Devi, ini nasihat dari aku, seorang brondong itu tidak punya hati nurani sama sekali."
"Bagaimanapun juga, kau adalah seorang nona besar. Kau sudah ditipu oleh brondong seperti dia dengan menggunakan uang keluargamu untuk membiayainya." "Kalau sampai berita ini tersebar, bukan hanya kau saja yang akan merasa malu tetapi seluruh keluargamu juga akan dipermalukan. Apa perlu sampai seperti itu?" Orang-orang di sekitar mereka langsung sibuk berbicara dan berdiskusi. Bahkan Frans pun ikut menatap Devi dengan lekat - Ickat.
Menurut dia, seorang pria yang sudah berkeluarga seperti Reva sama sekali tidak benar untuk bergaul begitu dekat dengan Devi. Karena itu, kali ini dia tidak membantu Devi untuk berbicara,
Wajah Devi memerah karena marah lalu dia berkata, "Kau tidak perlu ikut campur dengan urusanku!"
"Dan juga, aku akan mengatakannya sekilli lagi, kak Reva bukan orang yang tak berguna dan juga bukan menantu sampah!"
"Kalian baru sampah. Kau tidak punya hak untuk menilai kak Reva!"
Jacky mendengus dingin. "Nona Devi, wanita yang sedang jatuh cinta itu memang bodoh."
"Aku bisa mengerti perasaan hatimu."
"Namun, aku harap kau bisa tetap tenang."
Semua orang di sekitar mereka langsung berbisik - bisik. "Dia adalah cucu perempuannya dokter Tanaka. Bagaimana bisa menjadi orang idiot seperti itu?"
"Sudah tahu pria ini adalah menantu sampah tetapi masih saja membelanya. Apa otaknya sudah tidak waras?"
"Dan yang paling penting adalah pria ini belum cerai. Istrinya masih ada saja dia sudah berhubungan dengan putri dari keluarga Tanaka. Ini benar-benar sangat menjijikkan!"
"Aihh, kita benar-benar tidak bisa mengetahui orang baik ataupun jahat dari penampilannya saja. Sampah seperti dia ini benar-benar membuatku ingin muntah!"
Bernard juga melirik Reva: "Eh bocah, kalau kau tidak punya kemampuan, langsung katakan saja.”
"Gnome punya aturannya sendiri di Gnome. Karena tidak ada seorangpun dari pihakmu yang bisa naik ke atas ring untuk bertarung maka kau tidak punya hak untuk membidik benda ini!" "Kau ini kan hanya menantu sampah dan bukan banci tetapi kenapa sama sekali tidak terlihat seperti seorang laki-laki!"
Reva menghela nafas, "Aku benar-benar tidak ingin bertarung denganmu."
"Tetapi aku harus mendapatkan benda ini."
"Jadi, maafkan aku!"
Setelah mengatakan itu lalu Reya berjalan ke atas ring dengan perlahan di bawah tatapan semua orang
Air muka Devi langsung berubah dengan cepat. Meskipun dia tahu bahwa Reva bisa bertarung. tetapi Angka yang sekarang berada di atas ring adalah seseorang yang sudah sangat terkenal keahliannya Dengan kekuatan yang dimiliki Reva itu, apa dia mampu melawan Angga?
Apalagi yang paling penung dan aturan di Chome ini adalah setelah naik ke atas ring, hidup malimu adalah tanggung jawabmu sendiri!
Bernard dan yang lainnya merasa sangat cik serang dengan Reva. Dan saat melihat Reva yang turun tangan sendiri, mereka merasa Ang Mungkin saja benar-benar bisa membunuhnya! "Reva, kau... kau jangan pergi."
"Papa angkat, kau kirimkanlah seseorang untuk membantu Reva bertarung!"
"Anggap saja aku sedang memohon kepadamu!" desak Devi dengan cemas.
Ada keributan yang terjadi diantara para penonton. Si Devi ini sudah terpesona padanya hingga Seperti ini kah?
Air muka Frans menjadi semakin dingin dan dia bahkan merasa semakin kesal dengan Reva.
Aturan tetaplah aturan. Itu tidak akan berubah!"
"Kalau tidak punya kemampuan, jangan datang ke Gnome."
"Acara pelelangan di Gnome-ku bukan tempat yang bisa dimasuki oleh sembarang sampah!" ujar Frans dengan dingin.
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report