Bab 844

Peter adalah pacar Apple dan Apple adalah sahabat Nara.

Pada saat itu Apple baru pulang dari luar negeri dan mengajak Peter untuk bertemu dengan Nara. Di pertemuan pertama itu dia telah membual tentang segala macam hal.

Saat itu Peter ingin mendekati Nara sambil berkata bahwa dia adalah manajer umum di perusahaan Shim Group dan tinggal di Lavender Garden.

Pada akhirnya, kebohongan dia terungkap. Nyatanya Peter ini hanyalah seorang guru bule di sekolah TK bilingual yang berada di bawah pengelolalan Shim Group. Setelah itu Apple dan Peter langsung bubar.

Di luar dugaan ternyata dunia hanya selebar daun kelor. Peter malah kembali untuk mendekati Vivi.

Acara malam ini sengaja diatur oleh Vivi. Dia ingin membawa Peter untuk bertemu dengan Jayden dulu agar Jayden bisa mengatakan pandangannya.

Vivi menyandarkan separuh tubuhnya kepada Peter dengan ekspresi bahagia di wajahnya.

"Jayden, bagaimana visi kakakmu?"

"Calon kakak iparmu ini tidak buruk, kan?"

Vivi berkata dengan bangga.

Jayden menatap Peter dengan kagum dan berkata, "Lumayan, lumayan."

"Jauh lebih baik daripada si pengecut itu!"

Tentu saja Vivi tahu si pengecut yang dikatakan oleh Jayden itu adalah Reva.

Dia bahkan merasa lebih bangga lagi. "Tentu saja. Siapa dulu dong kakakmu?”

"Si jalang itu, apa bisa dibandingkan dengan aku?"

"Dia memang pantas mendapatkan sampah tak berguna seperti itu!"

Jayden tertawa hingga terbahak bahak lalu dia langsung menatap Peter, "Peter aku dengar kau adalah manajer proyek umum di perusahaan Shim Group?"

Peter mengangguk dengan angkuh: "Ya, aku baru saja pulang dari luar negeri."

"Shim Group mempekerjakan aku sebagai konsultan kehormatan setelah itu mereka mempromosikan aku sebagai manajer proyek yang bertanggung jawab atas proyek tersebut." "Bulan depan, aku mungkin akan dipromosikan menjadi manajer umum!"

"Kalian juga tahu bahwa aku punya hubungan personal yang baik dengan tuan Mont."

Jayden sangat gembira.

Dia sudah pulang ke kota ini untuk beberapa waktu sehingga dia cukup memahami situasi di kota Carson.

Meski Brad Mont masih jauh kalau dibandingkan dengan Austin namun dia juga bisa dikatakan sebagai orang nomor 2 di kota Carson.

Tak satu pun orang dari kesepuluh keluarga terpandang itu yang bisa dibandingkan dengan Brad Mont.

Tentu saja, ada sedikit perbedaan antara Anya dengan Brad Mont.

Jayden yang pernah dihukum oleh Anya sebelumnya selalu mengingat dan menyimpan dendam itu di dalam hatinya.

Dia sangat jelas bahwa dengan kekuatannya sendiri, dia pasti tidak akan bisa membalas dendam kepada Anya.

Namun, sekarang dengan adanya Peter, tiba-tiba dia merasa ada sedikit harapan di hatinya.

Kalau dia bisa mendapatkan dukungan dari Shim Group untuk berurusan dengan Anya, bukankah itu berarti dia bisa membalaskan dendamnya? Terpikir akan hal ini, Jayden merasa lebih gembira lagi.

Lalu dia mendekati Peter dan berkata, "Kakak ipar, kau lihat, apakah aku cocok untuk bergabung dengan Shim Group?"

Air muka Peter langsung berubah. Dia hanyalah seorang penipu jadi bagaimana dia bisa memasukkan orang ke dalam perusahaan Shim Group?

Namun, dengan cepat dia tenang kembali dan berkata dengan lembut, "Jayden, kau adalah orang yang pulang dari luar negeri jadi tidak akan ada orang yang meragukan kemampuanmu.” "Untuk bergabung dengan Shim Group pasti tidak akan ada masalah!"

Jayden sangat gembira: "Kakak ipar, kau bantu aku agar bisa bergabung dengan perusahaan Shim Group!"

Peter menggelengkan kepalanya, "Jayden, untuk sementara aku belum bisa membantumu."

"Kau juga tahu, saat ini aku hanyalah seorang manajer proyek. Kalau aku memasukkan kau ke dalam perusahaan, paling paling kau hanya akan menjadi asisten aku saja."

"Tetapi, kalau bulan depan aku dipromosikan menjadi manajer umum maka aku bisa memasukkanmu ke dalam perusahaan dan pada saat itu kau bisa langsung menjadi manajer proyeknya." "Apa kau mengerti?"

Jayden sangat gembira. Kalau dia bisa bekerja sebagai manajer proyek di perusahaan Shim Group, dia pasti akan bisa mendapatkan lebih banyak penghasilan daripada papanya. "Aku mengerti, aku mengerti."

"Kakak ipar, kau memangn lebih bijaksana!"

Jayden menyanjungnya karena di dalam hatinya dia merasa sangat bahagia.

Peter juga menghela nafas lega atas kurangnya pengetahuan Jayden mengenai hal ini.

Kalau sampai Jayden bersikeras meminta dirinya untuk memasukkannya sekarang, bukankah hal ini akan langsung mengekspos jati dirinya?

Peter menyesap anggurnya sambil berpura masih tinggal di Rose Garden?"

pura santai dan berkata, "Aku dengar dari kakakmu bahwa kau

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report