Menantu Dewa Obat -
Bab 901
Bab 901
Mendengar akan hal ini, tubuh Alina melemas dan hampir saja dia pingsan.
"Peter yang kau bilang itu.. itu tunanganmu?"
"Kau memberikan 10 juta itu kepadanya?" tanya Alina dengan cemas.
Vivi langsung mengangguk.
Alina terkejut dan langsung berseru: "Vivi, kenapa... kenapa kau begitu bodoh?"
"Aku sudah bilang, dia itu penipu. Aku menyuruhmu untuk berhati-hati, hati-hati, tetapi kenapa kau tetap saja mentransferkan uang itu kepadanya?"
"Tidak ada yang gratis di dunia ini. Bagaimana mungkin kesempatan sebagus itu bisa kau dapatkan dengan mudah?"
"Uang sepuluh juta dolar itu ditipu orang begitu saja. Kau mau aku bagaimana?"
Vivi langsung menangis: "Tante kedua, aku... aku tahu aku salah."
"Aku bersalah kepadamu. Aku tidak ingin hidup lagi, biar aku mati saja..."
Sambil berbicara, Vivi langsung bangkit dan berlari ke jendela.
Dengan cepat Alina menghentikannya: "Vivi, kau jangan melakukan hal yang bodoh!" "Kau tenang dulu..."
Akhirnya Alina berhasil menghentikan niat Vivi hingga membuat dirinya berkeringat.
Seluruh tubuhnya gemetaran. Ini benar-benar sepuluh juta.
Kalau uang ini lenyap lalu bagaimana dia harus menjelaskan hal ini kepada keluarganya?
Meski keluarganya sudah sangat kaya sekarang dan sepuluh juta ini tidak ada apa-apanya. Namun, kalau sampai Axel tahu bahwa uang itu telah diberikannya kepada Vivi maka Axel pasti akan mengusirnya pergi!
Setelah terdiam cukup lama kemudian Alina menggertakkan giginya dan berkata, "Sudahlah, langsung lapor polisi saja!"
"Siapa tahu saja dia masih bisa ditangkap!"
Vivi langsung menggelengkan kepalanya: "Tante kedua, kau.. kau tidak bisa lapor polisi..."
Alina tertegun: "Kenapa?"
"Dia itu seorang penipu. Kalau tidak lapor polisi lantas bagaimana kau bisa mencarinya?"
Vivi tersipu. Dia menundukkan kepalanya dan berkata, "Tante kedua, dia... dia telah memotret aku banyak
sekali...
"Kalau dilaporkan ke polisi masalahnya pasti akan menjadi serius. Dia pasti akan menyebar foto fotoku, lalu... lalu masa depanku pasti akan hancur..."
Alina bingung: "Memangnya ada apa dengan foto foto itu?"
"Untuk apa kau takut dengannya?"
Jayden yang berada di samping membisik: "Tante kedua, foto yang kakak aku katakan itu adalah foto-foto telanjangnya..."
Alina membeku dan tak bisa berkata-kata untuk beberapa saat.
Vivi menundukkan kepalanya karena merasa sangat malu.
Peter telah memotret banyak sekali foto-foto mesra mereka berdua selama Vivi bersama dengannya.
Tadinya Vivi mengira Peter mencintainya tetapi sekarang dia baru sadar ternyata sejak awal Peter sudah merencanakan semua ini agar bisa mencegahnya untuk melapor ke polisi.
Dia menemukan rumah yang disewa oleh Peter dan mendapatkan foto fotonya di sana.
Peter menulis di atas foto itu bahwa kalau dia melaporkannya ke polisi maka semua foto-fotonya akan diunggah ke sosmed.
Seketika itu juga Vivi merasa mau pingsan. Dia tahu dengan jelas kalau foto foto ini disebarkan maka riwayatnya pasti akan berakhir.
Nantinya kalau mau menikah ke dalam keluarga yang baik pasti sudah tidak akan mungkin lagi!
Oleh karena itu, dia sama sekali tidak berani lapor polisi jadi mau tak mau hanya bisa memendam penderitaan ini sendirian.
Alina terdiam lama lalu langsung menangis: "Vivi, kenapa... kenapa kau begitu bodoh?"
"Bagaimana kau bisa membiarkannya melakukan hal seperti itu?”
"Kau ini perempuan, nantinya masih harus menikah. Bagaimana kau bisa berfoto denga pose seperti ini?" Vivi menangis dengan menelungkupkan kepalanya di pelukan tangannya. Dia sangat menyesalinya sekarang.
Tetapi sekarang baru menyesal apa masi
"Tante kedua, aku harus
baga
ada gunanya?
"Aku benar-benar tidak ingin hidup lagi. Tante kedua, aku bersalah kepadamu..." Vivi menangis.
Wajah Alina memucat: "Aku... aku juga tidak tahu harus bagaimana..."
"Dengan uang sebanyak itu, paman keduamu pasti akan menceraikan aku."
"Vivi, kau... kau benar-benar telah mencelakakan aku kali ini..."
Vivi tidak dapat menahan tangisannya: "Aku juga tidak tahu akan menjadi seperti ini!"
"Peter adalah orang yang sangat baik, pria yang gentleman dan sangat lembut. Bagai... bagaimana akır bisa tahu kalau dia ada seorang penipu!"
"Aku benar-benar tidak mengerti. Dia adalah seorang bule dan juga sangat gentleman, bagaimana dia bisa menipu wanita?"
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report