Menantu Dewa Obat -
Bab 913
Bab 913
modelar
Mata Aline mulchan "Sapuluh aquch juna?"
Rukannya bukannya uang sepuluh panno cudah dropa orang?
Begitu Anteca mendengan ucapannya ini di langung meng. Ternyata benar-benar kaut Ternyata memang bena kau?"
"Benar kan, kau yang memberikan uang itu?!"
"Alina, kembalikan anakkur! Kau kembalikan anakku!"
Dengan cemas Alina berkata, "Nissa, jangan terlalu emosi!"
"Vivi, kau katakan dengan jelas!"
"Bukannya sepuluh juta dolar ini telah ditipu oleh pacarmu?"
"Apa... apa kau membohongi aku? Sebenarnya kau tidak memberikan uang itu kepadanya, kan?"
Vivi menundukkan kepalanya, "Tante kedua, aku tidak bohong kepadamu. Dia... dia menipu aku tujuh juta!”
"Masih ada tiga juta yang tersisa. Aku pikir uang ini tidak akan cukup untuk menutupi selisih dana di apotekmu se... sehingga aku tidak mengembalikannya kepadamu."
Alina tercengang. Dia tidak pernah menyangka bahwa keponakannya akan memperlakukannya seperti ini.
Harus diketahui bahwa demi sepuluh juta ini dia benar-benar tidak bisa makan dan tidur dengan nyenyak akhir-akhir ini. Dia memikirkan hal ini hingga hampir ubanan rambutnya. Tetapi pada akhirnya, keponakannya malah benar-benar menggelapkan 3 juta itu tanpa sepengetahuan dia.
"Vivi, ba... bagaimana kau bisa melakukan ini?"
"Apa kau tahu bagaimana cemasnya aku memikirkan uang sepuluh juta itu untuk beberapa hari ini?
"Kalau... kalau kau masih ada tiga juta dolar itu, kenapa kau tidak memberitahuku?"
"Kau ini... bagaimana kau bisa melakukan hal seperti itu?"
Suara Alina bergetar
Vivi tampak kesal, "Tante kedua, apa gunanya juga kalau 3 juta itu dikembalikan kepadamu?"
"Selisih danamu kan 10 juta, bukan 3 juta."
“Lagipula aku juga tidak bisa menebus selisih dananya jadi lebih baik untuk sementar aku dan Jayden pakai saja uangnya.”
"Keluargamu kan sangat kaya, memangnya kau masih mempersoalkan tiga juta itu?"
Alina sangat marah sekali. "Apa... apa ini hanya masalah tiga jutanya?"
"Ini masalah karakter, masalah moral. Masalah tentang bagaimana batasan sikapmu sebagai manusia!"
Vivi juga merasa kesal lalu dengan lantang dia berkata, "Tante kedua, kau jangan mencuci otakku.dengan masalah moralitas dan karakter itu." "Karakter apa? Moralitas apanya?"
"Kenapa? Kau saja bohong kepada suamimu, lantas apa itu berarti kau punya karakter dan moralitas?"
"Kami membohongimu dan kau juga bohong kepada suamimu. Semua orang berada di posisi yang sama. Tidak ada yang bisa mengatai siapapun!" Alina sangat marah sekali sehingga tangan dan kakinya gemetaran. "An... anak ini, bagaimana kau bisa berbicara seperti ini?"
"Memangnya aku tidak cukup baik kepada kau?"
"Sejak kau pulang kesini, apa... apa aku pernah menyinggungmu?"
Vivi mencibir, "Hehh, kau benar-benar tak malu mengatakannya yah?"
"Apa kau pernah menyinggungku?"
"Memangnya kau tidak pernah menyinggungku?"
"Biar aku kasih tahu yah, dulu mama aku sudah memberikan setengah dari gajinya kepadamu untuk
membantu kau membesarkan anak-anakmu."
"Sedangkan kau? Bagaimana sikapmu terhadap kami sekarang?"
"Kalian makan makanan mewah, membawa mobil mewah serta tinggal di villa yang besar. Apa kau pernah pikir kehidupan seperti apa yang kita miliki?"
"Kami bisa memberikan setengah dari gajinya kepada kalian tetapi apa kalian rela memberi kami setengah
dari harta kalian?"
"Kami yang hanya tinggal di rumahmu selama beberapa hari saja sudah langsung diusir keluar begitu saja oleh kalian. Dan kau masih berani mengatakan tentang apa yang baik untuk kami?” Alina sangat marah hingga airmatanya menetes keluar, "Vivi, u.. ucapanmu ini terlalu keji dan tak punya
hati!"
"Kalian yang diusir, mengapa... mengapa jadi menyalahkan aku?"
"Kalau kalian tidak merusuh seperti itu, aku malah sangat berharap kau bisa tinggal bersama dirumahku setiap harinya."
"Mengapa mereka ingin mengusirmu?"
"Apa kau masih ingat dengan adikmu yang telah menyinggung keluarga Tanaka. Kau bekerjasama dengan
Keluarga Permana dan hampir saja mencelakai kita semual"
Vivi mengibaskan tangannya dengan marah lalu berkata, "Kau jangan membahas masalah masa lalu dengan aku."
"Sekarang aku mau tanya, bagaimana masalah adikku ini?"
"Motor Harley ini dibeli dengan uang yang kau berikan kepada aku."
"Jadi kau harus bertanggung jawab atas masalah ini!"
Alina langsung menjadi cemas, "Ini... apa hubungannya denganku?"
"Kalian.... kalian telah menipu uangku lalu membeli motornya sendiri tetapi sekarang malah mau meminta aku tanggung jawab?"
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report