Menantu Dewa Obat -
Bab 930
Bab 930
Begitu mendengar pertanyaannya ini, Axel langsung tercengang.
Raut wajah Alina langsung berubah lalu dia segera berkata, "Benar juga, uang 20 jutamu itu dikemanakan?"
"Axel, sekarang kau sudah tahu kemana perginya uang sepuluh jutaku itu.".
"Lalu bagaimana dengan uang dua puluh jutamu itu?"
Axel tampak malu, dia segera bangkit berdiri: "Dua puluh juta apa?”
"Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan!"
"Aku tidak mengambil uang dari perusahaan konstruksi!"
Alina marah: "Kentut!"
"Kau pikir aku tidak tahu?"
"Kau memang mengambil 20 juta dari perusahaan konstruksi..."
Axel: "Asal cuap saja kau!"
"Aku terlalu malas untuk berbicara omong kosong denganmu!"
Setelah mengatakan itu lalu dia bangkit dan langsung pergi ke kamarnya.
Alina sangat marah, "Jangan lari kau!"
"Kau jelaskan kepadaku kemana perginya 20 juta dolar ini!"
"Apa kau menggunakannya untuk membiayai wanita simpananmu?"
"Axel, aku akan membuat perhitungan denganmu..."
Alina meraung dan pergi ke kamar tidurnya.
Nara menatap dengan kosong. Dia sedang bertanya dengan serius tetapi mengapa kedua orang ini malah kabur?
Dia menatap kepada Hiro dan Hana langsung berkata, "Nara, sudah cukup yah!"
"Setelah papa dan mama akhirnya berdamai, kau malah sengaja mengungkit - ungkit kesalahan mereka untuk membuat mereka bertengkar!" "Apa maksudmu sebenarnya?"
"Papa dan mama sudah sangat tua. Apa kau harus membuat mereka berdua cerai dulu kau baru merasa puas?"
"Aku benar-benar belum pernah melihat putri orang lain yang bersikap seperti kau. kau sama sekali tidak pantas menjadi putri orang!" "Sudahlah, aku malas berbicara omong kosong denganmu. Suamiku, ayo kita masuk ke kamar saja!”
Lalu Hana menarik Hiro dan mereka segera bergegas masuk ke kamar tidurnya.
Nara mengernyitkan keningnya. Dia tahu bahwa orang-orang ini sengaja menghindar darinya.
Lalu dia kembali kamarnya dan segera berkata, "Reva, pasti ada yang salah dengan pembukuan perusahaan konstruksi!"
"Atau lebih baik kita singkirkan saja si Hiro itu!"
"Kalau tidak, perusahaan konstruksi ini akan menjadi lubang tak berdasar. Entah harus mengeluarkan berapa banyak biaya lagi untuk menambal lubangnya itu!"
Reva menggelengkan kepalanya: "Nara, kau jangan khawatir."
"Kalau sekarang kita singkirkan Hiro, papa dan mama pasti akan mengira bahwa kita sengaja ingin menargetkan mereka dan setelah itu masalah ini tidak akan pernah ada habisnya." "Kau tak perlu khawatir, aku sedang menangani masalah ini."
Nara melirik Reva sekilas dan mengangguk. Di dalam hatinya, dia paling percaya dengan Reva!
Di kamar tidur utama di lantai bawah.
Setelah Alina masuk ke dalam kamar, dia masih berteriak dengan marah dan meminta Axel untuk menjelaskan kemana perginya 20 juta dolarnya itu.
Axel menutup pintu kamarnya dan bersikap seperti pencuri: "aduhh, bisa tidak kau berhenti ribut - ribut?"
"Dua puluh juta, dua puluh juta! Nara baru berkata satu patah kata saja, kau sudah langsung ikut-ikut ribut seperti dia?"
"Kenapa? Apa kau benar-benar ingin memberitahu dia bahwa kita semua mengambil uang dari perusahaan konstruksi?"
Alina menjadi agak terdiam lalu dengan marah dia berkata, "Jangan banyak omong, kau jelaskan dulu kepadaku kemana perginya uang 20 juta dolar ini!" "Axel, aku peringati yah, kalau kau berani membiayai seorang wanita simpanan di luar, maka... maka lebih baik kau keluar saja dari rumah ini!”
Axel langsung memelototinya, "Kau tidak waras yah?"
"Sejak kapan aku membiayai wanita simpanan di luar?"
"Aku menggunakan uang itu untuk berinvestasi, aku membeli saham!"
Alina membeku sesaat: "Yang benar?"
"Ka... kalau kau gunakan untuk membeli saham, kenapa kau tidak berani mengatakannya?"
Axel menghela nafas, "Aku menggunaka uang itu untuk membeli saham dan merugi hampir 10 juta. Ba... bagaimana cara aku mengatakannya?"
"Kalau sampai Nara tahu tentang kerugian sebesar itu, entah keributan seperti apa yang akan terjadi pada keluarga ini?"
Mata Alina langsung membelalak dengan lebar, "Apa? kau membeli saham dan merugi 10 juta?"
"Axel, kau ini benar-benar tidak tahu diri. Apa... apa kau tahu bagaimana sulitnya mencari uang sekarang?"
"Kenapa kau tidak membelikan aku sesuatu saja dengan uang sepuluh juta dolar itu? Uang itu bahkan cukup untuk membeli sebuah rumah mungil. Tetapi... kau malah merugi sebanyak itu? Kau benar-benar orang yang tak berguna!"
Axel yang merasa malu menjadi marah, "Kau jangan mengatai aku terus!"
"Memangnya kau lebih baik dari aku?"
"Dengan membeli saham, aku masih punya kesempatan untuk mendapatkan keuntungan."
"Sedangkan kau, dengan memberikan 10 juta itu kepada Vivi, itu baru benar-benar seperti melemparkan semua uang itu ke dalam lautan!”
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report