Menantu Pahlawan Negara by Sarjana -
Bab 607
Bab 607 Kembali dengan Menonjol
Selama setengah bulan ini, setiap saat Rocky selalu ingin membuat Ardika menderita dengan tangannya sendiri.
Dia ingin membalaskan dendam karena pria itu sudah mempermalukannya di acara pertemuan distributor itu.
Dia segera membawa anggotanya bergegas menuju ke Kota Banyuli.
Malam itu, Rocky mewakili Keluarga Mahasura ibu kota provinsi untuk menghadiri sebuah perjamuan malam yang diselenggarakan di Hotel
Blazar.
Semua pebisnis kaya dan berkedudukan tinggi di Kota Banyuli mendapat undangan untuk menghadiri perjamuan malam ini.
Maksud dari perjamuan malam ini sangat jelas, yaitu menonjolkan bahwa Keluarga Mahasura ibu kota provinsi sudah kembali!
Keluarga Mahasura berasal dari Kota Banyuli.
Baru enam tahun berlalu.
Pengaruh mereka di Kota Banyuli masih sama seperti dulu.
Tidak perlu diragukan lagi, Keluarga Mahasura ibu kota provinsi adalah penguasa tertinggi Kota Banyuli!
Tiga keluarga besar yang menyebut diri mereka sebagai penguasa Kota Banyuli, sesungguhnya masih di bawah naungan Keluarga Mahasura.
Siapa pun yang menerima undangan dari Keluarga Mahasura, tidak ada yang berani tidak hadir.
Malam hari sepulang dari perusahaannya, Luna mengeluarkan sebuah undangan dan berkata, “Ardika, kamu sudah tahu Rocky mengadakan pērjamuan malam, ‘kan? Dia juga mengirimkan undangan kepada Grup
Perfe, mengundang kita berdua untuk menghadiri perjamuan itu.”
“Hmm, ayo kita pergi. Kenapa kita nggak pergi? Kebetulan kita bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menemui Rocky.”
Kilatan dingin melintas di mata Ardika.
Setelah mendapat peringatan darinya, Keluarga Mahasura masih berani menonjolkan diri dengan mengadakan perjamuan malam bahwa mereka sudah kembali ke Kota Banyuli, bahkan mengundangnya ke perjamuan
tersebut.
Jelas–jelas mereka sedang memprovokasinya.
“Sudahlah, kita nggak perlu menghadiri perjamuan itu lagi, pasti nggak ada hal baik.”
Luna melempar undangan itu ke samping.
Dia tahu kepribadian arogan Rocky, begitu bertemu Ardika, pria itu pasti akan mengejek dan mempermalukan Ardika.
Mereka tidak perlu menghadiri perjamuan malam itu hanya untuk dibuat kesal oleh orang lain.
“Sayang, aku akan mendengar ucapanmu.”
Melihat Luna tidak ingin pergi, Ardika terpaksa mengurungkan niatnya untuk menghadiri perjamuan malam tersebut.
Tak lama kemudian, dia menerima panggilan telepon dari Elsy. “Pak Ardika, Grup Bintang Darma menerima undangan dari Rocky. Dia secara khusus meminta Pak Ardika untuk menghadiri perjamuan itu, dia bahkan menulis nama asli Pak Ardika.”
“Keluarga Mahasura jelas–jelas sudah tahu aku menyamar menjadi Raka, abaikan saja dia.”
Setelah mendengus, Ardika meletakkan ponselnya.
Penolakan Grup Perfe dan Grup Bintang Darma untuk berpartisipasi dala perjamuan malam tersebut tidak berdampak apa–apa.
Perjamuan malam Keluarga Mahasura tetap diselenggarakan sesuai jadwal.
Namun, saat perjamuan malam sedang berlangsung, Rocky menyebut nama Ardika di depan banyak orang.
Dia mengatakan bahwa Ardika telah dikeluarkan dan diusir dari Keluarga Mahasura ibu kota provinsi. Dia bahkan mempermalukan Ardika sesuka hatinya!
Perjamuan malam berakhir, baik tuan rumah maupun tamu undangan tampak senang.
Ekspresi bangga dan puas mengembang di wajah Rocky.
Saat perjamuan malam berlangsung, semua orang bersikap sopan padanya dan berusaha untuk menjilatnya.
Itu artinya setelah sepuluh tahun berlalu, pengaruh Keluarga Mahasura di Kota Banyuli bukan hanya tidak melemah, melainkan bertambah kuat.
Kali ini, Keluarga Mahasura ingin memperoleh keuntungan paling besar dari Kota Banyuli.
Seharusnya tidak ada seorang pun yang berani menentang mereka.
Saat ini, asisten dengan lekuk tubuh luar biasa indah itu datang melapor pada Rocky. “Tuan Muda, Wisnu dan Wulan dari Keluarga Basagita meminta untuk bertemu dengan Tuan Muda.”
“Kakak beradik pecundang dari Keluarga Basagita itu?”
Rocky tertawa dan berkata, “Biarkan mereka masuk. Aku ingin tahu apa yang akan mereka katakan.”
Tak lama kemudian, Wisnu dan Wulan berjalan masuk dengan seulas
senyum menjilat mengembang di wajah mereka.
Kami sudah mendengar ucapan Tuan Muda Rocky di perjamuan raal Stadi.”
Wisnu berkata dengan nada menjilat, “Sebenarnya kalau Tuan Muda ingin memberi pelajaran kepada Ardika dan keluarga istrinya, Tuan Muda nggak perlu turun tangan sendiri, merusak reputasi Tuan Muda saja. Kami bisa membantu Tuan Muda.”
“Kalian?”
Ekspresi meremehkan terpampang jelas di wajah Rocky, dia berkata, “Aku dengar–dengar kalian cukup sering ditampar oleh Ardika. Kapan kalian bisa menamparnya, saat itulah aku akan memercayai ucapan kalian.”
Dalam sekejap, wajah kakak beradik itu terasa panas.
Mereka mengingat kembali pengalaman menyakitkan mereka ditampar oleh Ardika berkali–kali, bahkan tidak terhitung lagi.
“Tuan Muda Rocky, kalau Tuan Muda nggak memercayai kami, seharusnya Tuan Muda bisa memercayai Keluarga Basagita, ‘kan?”
“Bagaimanapun juga, Luna si wanita jalang itu adalah anggota Keluarga Basagita. Dengan adanya bantuan kakek kami, apa Tuan Muda perlu takut nggak bisa mengontrolnya?” kata Wulan dengan tajam.
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report