Menantu Pahlawan Negara by Sarjana -
Bab 633
Bab 633 Kalau Mau Beli, Beli yang Terbaik
“Perusahaan Harmoni berhasil dibeli oleh Grup Damos!”
Akhirnya pembawa acara mengetuk palu.
Kemudian, penawaran dilanjutkan.
Selanjutnya, muncul beberapa perusahaan lagi yang disukai Grup Perfe.
Akan tetapi, semuanya diambil oleh Rocky dengan menaikkan harga 2 ribu tanpa kecuali.
Di bawah penyerangan yang disengaja dari Grup Damos.
Grup Perfe tidak memperoleh apa pun.
Ada jeda lima menit di tengah–tengah.
Rocky mendekat dan berkata sambil tersenyum, “Dik, tadi sudah kubilang aku akan membuatmu lihat betapa berkuasanya aku dan bulatkan keputusanmu untuk meninggalkan Ardika yang pecundang ini. Sekarang sudah lihat, kan? Hahaha!”
“Rocky, jangan sombong!”
Luna sangat marah hingga ingin menangis.
Akan tetapi, dia benar–benar tidak berdaya.
Luna tidak mampu bersaing dengan kekuatan finansial Keluarga Mahasura dari ibu kota provinsi.
“Sepertinya kamu masih belum mengambil keputusan, jadi aku sudah memutuskan.”
Rocky memamerkan giginya dan berkata sambil tersenyum, “Hari ini aku akan mengincarmu dan
membiarkan kekuatanku meninggalkan bekas di hatimu seumur hidup!”
Setelah mengatakan itu, Rocky menatap Ardika sambil tersenyum.
“Pecundang!”
Setelah mengucapkan kata ini, Rocky berbalik dan pergi.
Terdengar gelak tawa tak terkendali lagi.
Ardika mengabaikan Rocky dan mengulurkan tangannya untuk memeluk Luna, “Sayang, jangan berkecil
hati. Perusahaan kecil itu membosankan. Kalau mau beli, belilah yang terbaik.”
Inilah sebabnya tadi Ardika tidak membantu Luna menawar.
Kalau mau beli, belilah yang terbaik.
“Ardika, tolong berhenti menghiburku. Kita mana punya uang sebanyak itu?” 1
Luna menggelengkan kepalanya, “2 triliun nggak bisa dibandingkan dengan grup yang datang dengan dana dalam jumlah besar apalagi Keluarga Mahasura yang kuat secara finansial.”
Kali ini Keluarga Mahasura dari ibu kota provinsi tidak hanya menerima dana bantuan sebesar 8 triliun, tetapi juga mengambil banyak pinjaman dari bank.
Benar–benar menyandang gelar penipu curang di Kota Banyuli.
Luna tahu dia tidak mungkin bisa dibandingkan dengan Keluarga Mahasura.
“Kamu nggak punya uang, tapi aku punya.”
Ardika tersenyum dan berkata, “Bukankah kemarin aku sudah memberitahumu kalau hari ini aku akan memberimu hadiah besar? Nanti aku akan membelikan Grup Hatari untukmu nanti.”
Grup Hatari?
Luna tertegun sejenak, lalu tersenyum pahit, “Ardika, jangan membohongiku lagi. Itu mustahil.”
“Kalau begitu, tunggu dan lihat saja.”
Ardika tahu Luna tidak memercayainya dan dia tidak bisa berbuat apa–apa.
Bagaimanapun, Grup Hatari akan segera mulai dilelang.
Melihat berarti percaya.
“Oke, waktu istirahat sudah habis. Sekarang mari kita mulai melelang Grup Hatari yang paling dinanti
hari ini dengan harga awal 6 triliun….‘
Pembawa acara selesai berbicara.
”
Suasana di tempat tersebut tiba–tiba menjadi tegang.
Saat ini ada beberapa grup besar dan berkuasa yang mengincar Grup Hatari.
“Biar kuberi tahu sesuatu, hari ini Keluarga Mahasura dari ibu kota provinsi pasti akan mendapatkan
Grup Hatari!”
2/3
Saat ini Rocky tiba–tiba berdiri.
Tatapannya yang angkuh mengamati seluruh penonton, “Kalau ada yang ingin bersaing dengan
Keluarga Mahasura dari ibu kota provinsi, orang itu harus mempertimbangkan apakah mereka cukup mampu atau nggak dulu!”
Ancaman yang hampir nyata.
Ini jelas adalah ancaman terang–terangan.
Jelas sekali.
Keluarga Mahasura ingin menggunakan metode ini untuk memenangkan Grup Hatari dengan harga
terendah.
Akan tetapi, pihak penyelenggara pun tidak berani menghentikannya.
Tiba–tiba raut wajah para pemimpin grup besar itu berubah.
Akan tetapi, mereka tidak berani menunjukkan kemarahan mereka.
Kalau berani membeli Grup Hatari mereka akan menjadi musuh Keluarga Mahasura dari ibu kota
provinsi.
Seketika ketua beberapa grup besar meminta asistennya untuk membuang nomornya ke lantai.
Dengan cara ini, dia menyatakan pendiriannya kepada Rocky dan berhenti berebut dengan Keluarga
Mahasura.
Rocky tertawa, kemudian melambai kepada pembawa acara dan memerintahkan, “Mari kita mulai.”
Pada saat ini Luna tiba–tiba berdiri dan berjalan keluar.
Dia juga menarik Ardika.
“Sayang, kamu mau ke mana?”
Ardika bingung.
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report