Bab 41 Theo Sedang Menciumnya
Kayla tiba–tiba mendongak. Gerakannya pelan, tetapi Theo masih merangkul pinggangnya sehingga dapat merasakan reaksi tubuhnya.
Davin berdiri tidak jauh dari mobil dan sedang menatapnya melalui jendela yang setengah terbuka.
Davin mengenakan kemeja kasual dan celana panjang. Meskipun dia berada di bawah cahaya redup, sosoknya yang kekar membuat Kayla sulit mengabaikannya.
Kayla termenung dan otomatis memanggil. “Davin….”
Sesuatu menghantam pinggangnya dan dia hampir menjerit kesakitan, tetapi karena ada orang lain di sini, dia berusaha keras untuk menahan diri.
Kayla tidak tahu apakah Davin melihat Theo di dalam mobil. Selain cahaya di tempat parkir ini redup, berdasarkan jarak dan tempat Davin berada, seharusnya dia tidak melihat Theo.
Davin tersenyum tipis sambil berjalan menghampiri Kayla. “Pantas saja familier, ternyata memang kamu.
Melihat Davin mendekat, tubuh Kayla makin menegang. Dia mengepalkan tangannya yang berada di dada Theo sambil berseru dengan sedikit gemetaran, “Jangan mendekat!”
Karena ….
Theo sedang menciumnya!
Bibir Theo mendarat di pergelangan tangannya, kemudian Theo mengerahkan sedikit tenaga hinggal meninggalkan bekas yang jelas di kulit putihnya.
Davin tertegun. Meskipun dia bingung, dia tetap menghentikan langkahnya dan tidak bergerak maju.
Namun, seiring mendekat, dia dapat melihat mata merah Kayla yang agak tertekan.
Dia mengernyit, lalu teringat akan momen mereka bertemu di restoran sebelumnya. Kayla bercanda ingin meminjam 600 miliar darinya, apa mungkin Kayla sedang mengkhawatirkan hal ini?
Davin memanyunkan bibir tipisnya, lalu berkata dengan lembut. “Apa kamu sedang mengkhawatirkan
uang tersebut? Meskipun 600 miliar adalah jumlah yang cukup besar, kalau kamu benar–benar butuh,
aku akan….”
…
Kayla tercengang. Sebelum Davin selesai berbicara, dia sudah memahami maksud Davin dan hatinya
pun terasa hangat.
Namun, kehangatan itu hanya berlangsung sesaat dan disapu oleh ucapan seseorang.
“Davin, sejak kapan kamu menjadi Dewa Kekayaan?”
+15 BONUS
Suara Theo disertai dengan nada mengejek dan menghina. Davin tertegun sejenak sebelum bertanya, ” TheoT
Theo yang sedang merangkul pinggang Kayla pun duduk, Kayla ingin menghentikannya, tetapi bagaimana mungkin dia bisa menandingi tenaga pria?
Saat ini, tindakan apa pun hanya akan membuat suasana makin canggung!
Hanya dua kancing paling bawah baju Theo yang masih terkait. Dia duduk santai dan kerah bajunya berantakan sehingga otot perutnya yang kencang pun terlihat.
Tangannya yang ramping sedang merangkul pinggang Kayla. Ketika hampir menyentuh area sensitif. tangannya turun ke bawah. Tindakan ini menunjukkan gairah yang kuat.
Dia memandang Davin yang berada di luar mobil sambil berkata dengan nada usil, “Atau menurutmu aku nggak punya 600 miliar? Hmm?”
Davin tertegun sejenak sebelum tersenyum ramah. “Maaf, sepertinya aku mengganggu kalian.”
Mendengar ucapannya, orang–orang pun tahu bahwa Davin berpikiran lain.
Wajah Kayla sontak memerah. Dia bahkan tidak berani memandang Davin, kenapa Davin harus muncul di saat seperti ini! <a
Si berengsek Theo ini juga sengaja melakukan hal–hal ini agar Davin salah paham, sungguh menyebalkan!
Namun, Kayla tetap ingin meluruskan hal ini. Kayla tidak ingin Davin mengingat soal “mobil bergoyang” ketika bertemu dengannya di kemudian hari!
“Davin, kamu salah paham. Aku dan dia….”
Theo mengangkat alisnya sambil menyela Kayla. “Nyonya Oliver, kancing bajumu dulu.”
Mendengar perintah ini, Kayla sontak menundukkan kepalanya dan menemukan beberapa kancing bajunya telah terbuka hingga pakaian dalam berenda hitam pun sedikit terlihat.
Sialan!
Dia menundukkan kepalanya dan buru–buru mengancing bajunya. Setelah selesai, dia langsung mendongak, tetapi Davin sudah berjalan jauh.
Dia tidak punya kesempatan untuk menjelaskan lagi!
“Theo, berengsek kamu!”
Theo berkata dengan nada dingin, “Kenapa? Karena membuat mantan kekasihmu salah paham atau karena nggak membiarkanmu turun untuk mengungkapkan perasaan padanya?”
Kayla menggertakkan giginya, dia malas berbasa–basi dengan Theo. Dia mengulurkan tangan untuk
membuka pintu, tetapi sebelum tangannya menyentuh gagang pintu, Theo sudah menariknya kembali. Mata Theo dipenuhi dengan kabut dingin. “Untuk apa kamu meminjam 600 millar padanya?”
Kayla mengerutkan kening, lalu berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan genggaman Theo sambil berkata dengan kesal, “Kamu pura–pura nggak tahu?”
Theo mengangkat sudut bibirnya, tetapi senyumnya tampak sangat palsu dan dingin.
“Sebelumnya kamu menjadi Nyonya Oliver deml 600 millar. Kali ini dia meminjamkan 600 miliar padamu, imbalan apa yang akan kamu berikan padanya?”
Theo melirik Kayla dengan tatapan menghina. “Selain tubuh ini, kamu nggak punya benda lain, ‘kan? Tapi Davin nggak tertarik dengan wanita bekas.”
Mendengar kata bekas, Kayla pun mengerutkan keningnya. “Kamu kira semua orang najis sepertimu?”
“Najis? Jangan lupa siapa yang bersikeras ingin menjadi Nyonya Oliver.” Penghinaan di sudut bibir Theo makin terlihat dan Kayla merasa pergelangan tangannya akan segera dipatahkan oleh Theo!
“Kalau bukan karena kamu memaksaku terlebih dahulu… apa aku akan menjadi Nyonya Oliver? Siapa pun yang menginginkan status ini, akan kuberikan secara sukarela. Aku bahkan akan membantu kalian membayar biaya akta nikah!”
Ini adalah pertama kalinya Kayla mengucapkan kata–kata kasar. Meskipun Keluarga Sandio tidak sekaya dan sekuat Keluarga Oliver, sebelum bangkrut, mereka adalah keluarga terpandang yang sangat mementingkan citra keluarga. Kalau sampai ayahnya yang berengsek itu mendengar kata–kata kasar ini, dia pasti akan dipukul habis–habisan!
Tentu saja, Theo juga emosi mendengar ucapan Kayla. Pembuluh darah di keningnya berdenyut. Dia menggertakkan giginya sambil berkata, “Bagaimanapun, dulu Keluarga Sandio adalah keluarga terpandang, kok bisa melahirkan anak perempuan sepertimu?”
“Kamu….
Kayla tahu bahwa dia tidak akan bisa mengalahkan Theo, jadi dia merasa sangat tertekan dan ingin keluar dari mobil ini. Dia menggerakkan tangannya dengan kuat sambil berteriak,.“Theo, kamu sungguh menyebalkan. Tolong … ah!”
Tiba–tiba, dia menjerit kesakitan dan air mata pun mengalir deras!
Saat dia melawan Theo, jarinya tidak sengaja membentur bagian belakang kursi depan!
Benturan ini sangat kuat hingga membuat jarinya berbunyi “krek“.
Salah satu jarinya sangat sakit!
Keringat dingin bercucuran di kening Kayla. Kayla meringkuk dan sama sekali tidak bersuara.
Theo mengerutkan keningnya sambil mengulurkan tangannya untuk memegang tangan Kayla yang
Q
A
O
+15 BONUS
terluka. Namun, Kayla otomatis menghindar sehingga Theo langsung mengerahkan tenaga untuk mencengkeram pergelangan tangan Kayla. Alhasil, Theo tidak sengaja menyentuh bagian yang sakit
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report