Bab 43 Hubungan Terekspos

Pesta ulang tahun Evi kebetulan jatuh di hari minggu. Kayla bangun pagi–pagi sekali. Setelah menyelesaikan pekerjaan dari Raline, dia beristirahat beberapa hari sebelum menerima pekerjaan lainnya lagi.

Kalau dia tidak glat, bekerja seumur hidup pun, dia tidak akan mampu membayar 600 miliar itu!

Keluarga Oliver selalu mengadakan pesta ulang tahun secara tertutup. Mereka hanya mengundang kerabat Keluarga Janoto dan Keluarga Oliver, Dulu, pagipagi Kayla sudah pergi ke rumah tua Keluarga

Oliver untuk menerima tamu.

Namun, tahun ini… dia tidak berencana untuk pergi lebih awal. Dia dan Theo akan segera bercerai, jadi mulai sekarang dia harus mengubah kebiasaan lamanya agar Evi dapat menerima kenyataan ini.

Bagaimanapun, dia tidak bisa menemani Theo berbohong seumur hidup, cepat atau lambat Evi akan

tahu.

Kayla melirik waktu dan mulai sibuk bekerja. Pekerjaan yang dia terima kali adalah mangkuk kuno

dengan kerusakan rendah. 1

Karena sibuk bekerja, dia tidak memperhatikan waktu. Ketika teleponnya berdering, dia baru sadar bahwa sekarang sudah jam 2 siang dan perutnya mulai kelaparan.

Theo yang meneleponnya. Kayla meregangkan lehernya yang kaku, lalu menjawab panggilan itu. Sebelum dia berbicara, terdengar suara berat Theo. “Turun.”

Mereka sudah tidak berkomunikasi selama sebulan. Karena hari ini adalah hari spesial, Theo datang menjemputnya pergi ke kediaman Keluarga Oliver.

Melihat waktu akan segera tiba, Kayla pun berkata, “Tunggu sebentar, aku siap–siap dulu.”

Meskipun dia tidak perlu mengenakan gaun di acara makan malam keluarga kali ini, dia tidak boleh

terlalu lusuh. Untungnya, ketika dia pindah dari Vila Aeris, dia membawa beberapa set pakaian mewah yang dipesan secara khusus.

Theo yang berada di ujung lain telepon berkata dengan kesal “Nggak perlu siap–siap. Cepat turun, kuberi

waktu lima menit.”

Sepertinya suasana hati Theo kurang baik, Kayla dapat merasakan amarahnya melalui sambungan telepon.

Namun, Kayla tidak heran, kapan Theo yang berkuasa pernah menunggu orang?

Kayla becermin. Rambutnya disanggul dan wajahnya polos. Selain itu, kaus katun dan celana olahraga yang dia beli di internet harganya tidak sampai seratus ribu.

Karena Theo tidak keberatan, dia juga tidak akan memedulikan harga diri Theo.

Kayla mengganti sepatu dan turun ke bawah. Sebelum pergi, dia mengambil dua potong roti untuk

mengisi perut.

Mobil Theo diparkir di luar kompleks. Dia bersandar di mobil dengan tenang sambil merokok. Dengan kemeja hitam yang membaluti separuh tubuhnya, auranya tampak makin suram dan mengerikan.

Kemeja yang dikenakannya adalah pakaian kelas atas dari merek tertentu yang harga mencapai sepuluh digit. Bahkan arloji di pergelangan tangannya lebih mewah daripada berbagai jenis barang mewah. Auranya yang elegan tidak setara dengan kompleks blasa ini.

Bisa dibayangkan seburuk apa reaksi Theo ketika melihat penampilan Kayla saat ini. Dia langsung mengerutkan keningnya. Meskipun dia tidak mengatakan apa–apa, kerutan di antara alis dan matanya

terlihat jelas.

‘Lihatlah kehidupan pengemis seperti apa yang kamu jalani setelah berpisah denganku!‘

Saat Kayla hendak membuka pintu mobil, Theo menatapnya dengan galak. “Habiskan makananmu dulu dan bersihkan kotoran di tubuhmu sebelum masuk ke dalam mobil.”

Kayla sungguh ingin menanyakan satu hal pada Theo. Saat ini kalau orang yang berdiri di depan mobil sambil memegang roti adalah Raline, apakah dia akan begitu galak?

Namun, Kayla akan terkesan seperti sedang cemburu kalau menanyakan hal seperti ini. Dia menarik napas dalam–dalam sambil menahan amarahnya, lalu menghabiskan rotinya dalam dua kali lahap dan sengaja menggoyang pakaiannya dengan kuat. “Sudah boleh masuk? Dasar Tuan Muda Theo yang

terobsesi dengan kebersihan!”

Ekspresi Theo tampak sangat muram. “Meskipun sebelumnya kamu bukan wanita bangsawan, kamu adalah menantu dari keluarga terpandang. Kalau nggak mau ditertawakan, kurangi penggunaan kata-

kata internet seperti itu.”

Namun, Kayla malah mendengus dingin sambil bertanya, “Kenapa? Menantu keluarga terpandang nggak

boleh main internet?”

Theo terdiam. Sepertinya kehidupannya sebagai menantu keluarga terpandang selama tiga tahun ini

sungguh menarik!

Mobil meninggalkan kompleks tempat tinggal Kayla dan menuju ke jalan raya.

Setengah jam kemudian, Kayla mengerutkan keningnya. “Ini bukan jalan menuju rumah tua Keluarga

Oliver.”

Theo meliriknya sambil berkata dengan nada sinis, “Apa kamu akan kembali dengan pakaian seperti ini? Kamu nggak malu, aku yang malu.”

Kayla membelalakkan matanya. Theo yang menyuruhnya tidak usah merias diri, tetapi sekarang malah

+15 BONUS

menyalahkannya!

Theo membawanya ke salon kecantikan. Dla bukan hanya merias wajah, tetapi juga mengenakan gaun. Setelah becermin dan melihat rlasan Indah di wajahnya, dia pun mengerutkan keningnya sambil berkata dengan kaget, “Bukankah penampilan terlalu heboh untuk menghadiri acara keluarga?

Acara ini hanya dihadiri oleh kerabat dari dua keluarga dan dia tidak pernah melihat siapa pun mengenakan pakaian formal seperti ini. Kalau dia pergi dengan gaun ini, para kerabat pasti akan mentertawakannya. Hanya dipikirkan saja, dia sudah merasa tidak nyaman.

Theo yang sedang duduk di sofa menyilangkan kakinya sambil membaca majalah. Mendengar ucapan Kayla, dia pun menatap Kayla sambil bertanya, “Siapa bilang ini hanya makan malam keluarga?”

“Hah?” Jantung Kayla berdebar kencang. Dia tiba–tiba memiliki firasat buruk. “Apa maksudmu? Bukankah biasanya Ibu hanya mengundang kerabat dekat dari dua keluarga untuk merayakan ulang tahunnya?”

“Ibu bilang tahun ini dia ingin mengadakan pesta besar–besaran sekaligus untuk bersenang–senang.

Evi adalah tipe orang yang taat beragama. Kayla tidak keberatan Evi ingin mengadakan pesta mewah, selama bahagia, dia boleh mengadakan pesta sebesar apa pun, tetapi….

Pernikahan Kayla dan Theo dirahasiakan. Kalau Evi mengadakan pesta mewah, wartawan pasti akan

datang.

“Lalu, aku akan menemanimu menyambut tamu dengan status apa?

Kalau Evi berada di tempat, Theo tidak mungkin menunjukkan kerenggangan hubungan mereka. Apalagi kerabat dari Keluarga Janoto dan Keluarga Oliver mengetahui statusnya. Di acara seperti ini, orang- orang pasti akan menggosip dan hubungan mereka akan terbongkar.

Namun, Theo seolah–olah tidak memedulikan hal ini. “Dengan status yang kamu punya.”

Kamu bercanda?” Kayla hampir tidak bisa menahan emosinya. “Kita akan segera bercerai!”

Mereka sudah menikah begitu lama dan Theo tidak pernah mengumumkan pernikahan mereka kepada publik. Kalau hubungan mereka tersebar, perceraian mereka akan menimbulkan masalah besar. Sebenarnya dia atau Theo yang gila!

“Aku nggak akan menghadiri pesta ulang tahun ini. Aku akan menelepon Ibu untuk menjelaskan hal ini. Aku bisa bilang aku sakit, sedang dirawat di rumah sakit, pergi dinas dan lain sebagainya. Beberapa hari kemudian aku akan merayakan ulang tahun secara pribadi.”

Sekarang inilah satu–satunya cara yang terpikirkan oleh Kayla.

Theo menatapnya dengan’dingin. “Kalau begitu aku akan mengumumkan alasan ketidakhadiran Nyonya Oliver kepada para tamu. Semoga semua tamu dapat memahami ‘kesulitanmu.”

Intinya, baik dia pergi atau tidak, hubungan mereka akan terekspos. Selain itu, dia juga akan dihujat

+15 BONUS

karena tidak berbakti dan tidak menghormall orang tual

Kayla menggertakkan giginya. Pria ini sungguh kejam!

Melihat Kayla memelototinya tanpa mengatakan apa pun, Theo menutup majalah di tangannya dan berdiri. “Ayo pergi, kamu itu tuan rumah. Nggak sopan kalau tamu tiba lebih awal daripada kita, ‘kan?”

Kayla tidak bisa menahan amarahnya, jadi dia bertanya dengan nada sinis, “Apa Raline juga akan hadir

malam ini?”

Mengingat Raline juga ingin membeli kebaya yang ingin dia beli untuk Evi, Raline mungkin akan hadir

malam ini ….

Theo menjawab dengan tenang. “Nggak.”

Meskipun Raline meminta secara terang–terangan, Theo tidak pernah memberikan kartu undangan kepadanya.

Kayla tertawa sinis. “Pantas saja kamu berani. Ternyata Raline nggak datang, jadi kamu nggak perlu mengkhawatirkan perasaan kekasihmu.”

Theo malah berbalik badan dan pergi. Menghadapi situasi ini, Kayla pun mengepalkan tangannya dan

berjalan di belakang Theo…..

Pesta ulang tahun diadakan di kediaman Keluarga Oliver. Hanya dengan melihat mobil yang terparkir di taman, Kayla dapat membayangkan betapa megahnya pesta ini.

Begitu mobil berhenti, Kayla langsung membuka pintu dan turun dari mobil. Dia tidak menunggu Theo

membukakan pintu untuknya.

Melihat tindakannya, Theo mengerutkan kening dengan kesal, tetapi dia tidak berkomentar.

Dia segera menyusul Kayla, lalu menekukkan lengannya agar digandeng Kayla.

Kayla tertegun sejenak. Pikirannya sontak membeku.

Kayla belum pernah menghadiri acara megah bersama Theo, ini adalah pertama kalinya Théo meminta

Kayla menggandengnya.

Theo melirik jam dan mengingatkan dengan tidak sabar. “Apa kamu ingin orang lain tahu hubungan kita nggak harmonis?”

Pada saat ini, Kayla pun tersadar. Dia mengomel dalam hati, ‘Memang nggak harmonis.‘ Akan tetapi, dia tetap menggandeng lengan Theo.

Sesampai di ruang tamu, dia melihat orang yang Theo bilang tidak akan hadir di pesta ulang tahun ini…..

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report