Bab 92 Menyesal
Theo memandang Kayla dengan nakal. “Kalau begitu, coba katakan apa yang ingin kulakukan?”
Kayla memutar bola matanya sambil berpikir, ‘Mana kutahu.”
Setelah termenung beberapa saat, Kayla mengangkat kakinya dan pergi. Saat dia melewati Theo, Theo berbisik di telinganya, “Kamu nggak perlu bersusah payah untuk membuat wanita itu meminta maaf
padamu.”
Kayla menoleh ke arah Theo, terlihat ekspresi sombong Theo yang mengisyaratkan “memohonlah
padaku“.
Kayla memiringkan dagunya dengan ekspresi menantang. “Jangan mimpi.”
“Kayla.” Theo memandang Kayla dengan galak, bahkan urat di dahinya pun berdenyut. “Apa etikamu sudah dimakan anjing?”
Hari ini Theo mengenakan pakaian berwarna gelap hingga garis wajahnya terlihat makin tajam. Jessy dan yang lainnya bersandar ke dinding karena ketakutan, hanya Kayla yang berani menghadapinya.” Bukankah kamu yang memakannya?”
Setelah berkata demikian, Kayla mengabaikannya dan langsung berjalan menuju aula.
Jessy memandang Theo yang masih berdiri di tempat. Dia tidak memahami apa maksud Theo, jangan- jangan Theo ingin membantu Kayla melampiaskan amarah?
Namun, jelas–jelas dialah yang dipukuli!
Dia memang ingin membuat Kayla berlutut di hadapannya, tetapi sebelum dia bertindak, pintu sudah
didobrak oleh Theo.
Dia berjalan menghampiri Theo dengan hormat, lalu bertanya dengan ragu–ragu, “Pak Theo, kamu kenal
Kayla?”
Melihat situasi ini, semua orang tahu bahwa hubungan mereka tidak biasa.
Dia pikir Theo akan mengabaikannya, tetapi Theo malah meliriknya sambil berkata dengan kesal, “Dia itu
istriku.”
Jessy kaget. Istri?
Kayla adalah istrinya Theo? Mana mungkin!
Kalau Kayla adalah Nyonya Oliver, bukankah seharusnya dia sudah mengungkapkan identitasnya? Saat. itu tiba, jangankan menyuruh Jessy meminta maaf di depan umum, dia bahkan bisa menyuruh Keluarga Hosana membatalkan pertunangan. Karena Kayla tidak mengungkapkan identitasnya, Theo pasti
sedang berbohong.
+15 BONUS
Ya, pasti begitu. Namun, kalau seseorang yang terhormat seperti Theo berbohong demi Kayla, hubungan mereka pasti tidak biasa. Sekalipun Kayla bukan Nyonya Oliver, dia pasti adalah kekasih Theo.
Jessy merosot ke lantai dengan lemas, dia tampak sangat pucat. Tak lama kemudian, seseorang memapahnya sambil bertanya, “Kak Jessy, apa kamu baik–baik saja?”
“Nggak… nggak, Elsy sudah mencelakaikul seru Jessy dengan penuh penyesalan. Ketika dia mendongak dan menyadari bahwa pria yang berdiri di depan pintu kamar mandi sudah menghilang, dia langsung panik. “Di mana Pak Theo?”
“Pak Theo sudah pergi,”
Kalau Theo belum pergi, mereka mana berani memapahnya!
Setelah keluar dari kamar mandi, Kayla pergi ke aula depan. Dia tidak berbaur dengan kerumunan, hanya duduk di sofa untuk beristirahat. Dia memegang dagunya sambil menatap Elsy yang tidak jauh darinya. Elsy tampak sangat bahagia saat menemani Josh menyapa tamu.
Awalnya Elsy masih mempertahankan senyuman di wajahnya, tetapi emosinya langsung berubah karena ditatap Kayla. Setelah mengucapkan beberapa patah kata kepada Josh, dia berjalan menuju area
İstirahat.
“Sebenarnya apa maumu?”
Dia masih mempertahankan senyuman palsu di wajahnya, tetapi amarah di matanya terlihat jelas!
“Kamu nggak tahu apa yang kuinginkan?” Kayla mengerutkan keningnya dengan kesal. “Kuberikan waktu lima menit lagi, kalau kamu nggak melakukan perintahku, aku akan memberikan hadiah kepada
semua tamu di sini.”
Elsy memelototinya dengan marah. “Kamu berani!”
“Kalau begitu mari kita lihat apakah aku berani.” Kayla memandang Elsy dengan dingin. “Elsy, awalnya aku ingin mengubur semua masa lalu kita, tapi kamu terus mengingatkanku soal kenangan nggak menyenangkan. Kamu membuatku nggak senang, tapi malah ingin bertunangan dengan bahagia? Mana
mungkin.”
Elsy menoleh ke arah kamar mandi, tetapi dia tidak melihat Jessy keluar.
‘Cuma disuruh hapus video saja nggak becus, dasar sampah!‘
“Aku akan membeli video itu. Soal harga….” Dia menggertakkan giginya dengan kesal. “Kamu boleh
tentukan.”
Kalau dia meminta maaf, dia bukan hanya mempermalukan diri sendiri, tetapi juga mempermalukan Keluarga Hosana. Dengan begitu, pertunangan ini akan dibatalkan.
Dia sudah bersusah payah untuk memiliki status ini, dia tidak akan membiarkan usahanya terbuang sia-
sia!
Sekang dia sangat menyesal. Kalau dia tahu Kayla akan seperti ini, dia pasti tidak akan mencari masalah dengan Kayla,”
#15 RONUS
“Tersisa empat menit.”
Suasana di antara mereka menjadi sangat mencekam, tetapi pembawa acara sudah mulai berbicara dengan penuh semangat. Setelah mengucapkan serangkaian kata pembuka, pembawa acara pun berkata, “Mari kita persilakan calon pengantin kita memulai pesta dansa.”
Josh berjalan menghampiri Elsy, lalu mengulurkan tangannya sambil berkata, “Ayo.”
Elsy masih mencoba untuk menenangkan emosinya sambil memaksakan diri untuk tersenyum. “Oke.”
Dia berencana untuk bertaruh, bertaruh apakah Kayla hanya menggertaknya. Mantan pacarnya adalah teman kuliahnya. Meskipun dulu dia bermusuhan dengan Kayla, sejak lulus, mereka sudah putus kontak. Siapa yang akan menyimpan video musuh selama tiga tahun?
Kayla melangkah maju sambil tersenyum. “Tuan Muda Josh, ada yang ingin kutunjukkan padamu….”
Suaranya sangat tenang dan bibirnya agak melengkung. Wajahnya yang cantik dan senyumannya yang
menawan membuat orang terpukau.
Josh pun tertegun sejenak dan tidak langsung menolak.
Musik dansa telah dimulai, lampu sorot dan mata semua orang tertuju pada mereka. Tentu saja, orang- orang dapat menyadari ada yang aneh dengan mereka.
Jangan–jangan… Kayla ingin merebut pengantin pria?
Di tengah konfrontasi ini, tentu saja Kayla yang paling mencuri perhatian.
Elsy memegang tangan tunangannya sambil berkata dengan panik, “Josh, jangan dengarkan dia ….”
Pada saat yang sama, Josh pun bertanya, “Apa itu?”
Kayla mengeluarkan ponselnya. Dia melangkah mendekat agar Josh dapat melihat dengan jelas.
Sekujur tubuh Elsy gemetaran, dia berkata dengan tertekan, “Oke.”
Kalau bukan karena takut Josh curiga, dia akan langsung merampas ponsel Kayla.
Namun, sebelum Kayla bertindak, sebuah tangan sudah menariknya menjauh dari Josh.
Tindakan mendadak ini mengejutkan semua orang. Mereka menoleh dan melihat Theo muncul di belakang Kayla ….
Aura pria itu sangat dingin. Ditambah dengan statusnya, tidak ada yang berani mengabaikannya.
Tidak ada seorang pun yang memahami maksud Theo, bahkan saat ini semuanya tidak berani bersuara.
Kayla tidak terbiasa diperhatikan oleh begitu banyak orang. Dia mengerutkan keningnya dan mencoba
untuk melepaskan tangannya dari genggaman Theo.
Namun, begitu dia bergerak. Theo langsung membuka jari–jarinya dengan kasar sehingga sepuluh jari mereka pun saling bertautan…..
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report