Perintah Kaisar Naga -
Bab 2078
Bab 2078 Lonceng Pemanggil Jiwa
Klan Seratus Pemurnian!
Gura yang merupakan ketua klan akhirnya keluar dari pengasingan, dan di tangan Gura dia sedangmemegang seutas lonceng!
Seutas lonceng ini berjumlah tiga buah lonceng, berkilauan dengan cahaya keemasan dan terlihatsangat indah!
Namun setelah Gura keluar dan melihat Klan Seratus Pemurnian yang berantakan, dia membeku ditempat!
“Siapa, siapa yang melakukannya?”
Wajah Gura memerah karena marah dan dia berteriak dengan keras!
Perlu diketahui bahwa Klan Seratus Pemurnian tidak pernah berurusan dengan keluarga dan klan beladiri di dunia fana, jadi mereka tidak pernah berkonflik!
Dan para keluarga serta klan di alam rahasia juga akan ditekan oleh hukum alam saat mereka datangke dunia fana, jadi mereka tidak berani membuat masalah!
Meskipun ada banyak keluarga di alam rahasia yang menginginkan Token Tatanan Surgawi milik KlanSeratus Pemurnian tapi Gura tidak menjualnya, dan karena memiliki Token Tatanan Surgawi jadi parakeluarga di alam rahasia itu baru bersikap hormat pada Klan Seratus Pemurnian!
Namun sekarang, Gura baru saja keluar dari pengasingan dan melihat Klan Seratus Pemurnianmenjadi berantakan, bagaimana mungkin dia tidak marah!
“Ayah, akhirnya kamu keluar dari pengasingan juga…”
Wilson yang melihatnya berkata dengan penuh kesedihan dan air mata berlinang!
“Wilson apa yang terjadi sebenarnya?”
Gura bertanya dengan dingin.
“Ayah, lebih baik Tetua Dani saja yang menceritakannya kepadamu!” Wilson tahu hak bicaranya tidaksekuat Tetua Dani, jadi dia membiarkan Tetua Dani yang berbicara!
“Ketua Klan, saat kamu mengasingkan diri, ada seorang anak bernama Dave yang ingin meminjamToken Tatanan Surgawi.”
“Saya sudah memberitahunya Token Tatanan Surgawi merupakan harta karun milik Klan SeratusPemurnian dan tidak akan dipinjamkan kepada orang lain, selain itu Ketua sendiri yang
menyimpan Token Tatanan Surgawi dan kami tidak tahu di mana letaknya.”
“Namun Dave ini sama sekali tidak percaya dan membuat keributan di Klan Seratus Pemurnian,bahkan membunuh beberapa orang-orang kita dan juga memukul Ketua Muda.”
Tetua Dani menceritakan apa yang terjadi!
Namun Tetua Dani tidak tahu banyak, dia juga hanya mendengar cerita sepihak dari Wilson!
“Dave?” niat membunuh di tubuh Gura perlahan-lahan meningkat: “Apakah anak itu begitu kuat?Apakah orang-orang di Klan Seratus Pemurnian sudah lumpuh semua?”
Gura bertanya dengan tidak puas, sementara Tetua Dani berkata: “Ketua Klan, Dave itu sepertinyasudah mencapai kekuatan Maha Guru, senjata ajaib kita juga tidak berguna padanya…”
“Hm, lalu kenapa kalau sudah mencapai ranah Maha Guru, ini adalah Lonceng Pemanggil Jiwa yangsaya murnikan saat mengasingkan diri, walau Maha Guru berada di hadapanku juga akan patuhpadaku…”
Gura berkata dengan penuh penghinaan sambil memegang lonceng di tangannya.
“Ketua Klan, kamu benar-benar memurnikan Lonceng Pemanggil Jiwa, sekarang Klan SeratusPemurnian tidak perlu takut lagi pada siapa pun.”
“Begitu Lonceng Pemanggil Jiwa dibunyikan, Raja Neraka sekali pun akan merasa gentar…”
Tetua Dani berkata dengan wajah penuh keterkejutan.
“Ayah, Dave itu pasti akan datang lagi, kamu harus membalaskan dendamku dan menghabisi anak itudengan baik!”
Wilson berkata dengan lantang.
Sekarang ayahnya sudah keluar dari pengasingan dan Wilson sudah memiliki keyakinan dalamhatinya!
“Kamu tidak perlu khawatir, selama dia berani datang maka saya akan membuat dia membayarharganya, tidak ada orang yang berani membuat masalah di Klan Seratus Pemurnian.”
Tatapan mata Gura berkilat dingin, namun tidak lama kemudian dia seolah teringat sesuatu danbertanya: “Nama Dave ini sepertinya sangat familier, apakah dia adalah Dave yang melenyapkanAliansi Seni Bela Diri Kota Gama?”
“Benar, itu dia, orang-orang dari Sekte Hati Iblis terus mengejar anak ini.”
Wilson mengangguk.
Mendengar hal ini, Gura mengernyitkan keningnya : “Saya pernah dengar kalau anak ini didukung olehTuan Graham, bahkan mendirikan Klan Raja Naga yang merupakan klan terbesar
di Kota Gama!”
“Siapa yang peduli dia didukung oleh siapa, orang itu membawa sebuah kuas biasa dan mengatakankepadaku bahwa itu adalah benda simbolik dari Tuan Graham!”
“Saya langsung melemparkan kembali padanya, hanya sebuah kuas biasa, benda simbolik apanya…”
“Dan saya juga tidak tahu siapa Tuan Graham itu.”
Wilson yang mendengar ayahnya membahas hal ini segera berkata dengan acuh tak acuh.
Wilson tidak peduli tapi Gura peduli, saat mendengar Dave memiliki kuas dari Tuan Graham, rautwajah Gura langsung berubah!
“Ayah, ada apa denganmu, kamu tidak akan membiarkan Dave hanya karena sebuah kuas bukan?”
Wilson segera bertanya.
“Tenang saja, saya punya perhitunganku sendiri…”
Setelah bicara, Gura berbalik pergi.
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report