Perintah Kaisar Naga -
Bab 2199
Bab 2199 Desa Para Dewa
Pada saat itu, pemandangan di depan mata kedua orang itu tiba–tiba terbuka dan sebuah desamuncul, bahkan dengan aliran sungai kecil.
Nana yang melihatnya merasa sangat bersemangat.
“Akhirnya keluar juga dari hutan yang tertekan itu, kalau tidak segera keluar sepertinya saya akan matitertekan.”
“Namun, aneh sekali ternyata di dalam terowongan ini ada sebuah desa!”
Nana berkata pada Dave.
Dave mengernyitkan keningnya dan mengamati segala sesuatu yang ada di depan matanya. denganseksama!
“Sudah berjalan begitu lama, wajahku pun sudah lengket oleh keringat, kebetulan bisa mencucimuka…”
Melihat air yang jernih, Nana langsung berjalan menghampiri
Namun di saat ini, Dave segera menarik Nana: “Jangan ke sana…
“Mengapa?” tanya Nana.
“Saya rasa ada yang tidak beres di sini…”
Dave berkata sambil mengernyitkan keningnya.
“Ada yang tidak beres? Apa yang tidak beres?” Nana melihat sekelilingnya dengan seksama, dan tidakmenemukan ada yang tidak beres!
Sementara, tidak jauh dari sana, seorang pria tua sedang duduk di atas batu sambil menghisap rokokdi pinggir sungai, bahkan di sisinya ada seorang anak kecil!
Pria tua itu adalah Panji, dan anak kecil yang ada di sampingnya hanyalah ilusi!
“Saya tidak bisa mengatakannya saat ini, tapi saya merasa di sini sangat aneh.”
Dave masih belum menyadari kalau tempat itu hanyalah ilusi saat ini!
Terlihat kalau teknik sihir Panji sangat luar biasa!
“Ada yang tidak beres atau tidak, kita bisa pergi ke sana dan menanyakannya!”
Nana berkata lalu berjalan menuju ke arah pria tua dan anak kecil itu!
Dave yang melihatnya hanya bisa mengikutinya, mereka bisa bertanya terlebih dulu!
“Kakek, permisi, tempat apa ini?”
Nana melangkah maju dan bertanya pada Panji.
Panji mengangkat kepalanya dan menatap Dave serta Nana, sedikit keraguan muncul di matanya!
“Siapa kalian?” Panji tidak menjawab pertanyaan Nana, malah bertanya balik.
Karena Pelindung Agung sudah mengatakan, orang yang membunuh Hitam dan Putih kemungkinanadalah orang–orang dari Sekte Badai Angin, jadi dia memasang ilusi ini untuk mengulur waktu Sekte
Badai Angin!
Namun Dave dan Nana yang ada di hadapannya tidak terlihat seperti anggota Sekte Badai Angin, jadiPanji baru bertanya demikian.
“Kami adalah…”
Nana baru saja ingin mengatakan dia adalah anggota Sekte Energi Murni namun Dave menyela.
“Kami adalah penduduk gunung yang tersasar di sini, setelah berjalan di dalam hutan cukup lama,kami baru menemukan tempat ini, tempat apa ini sebenarnya?
Dave bertanya pada Panji.
*Ini adalah Desa Para Dewa, nenek moyang kami sudah tinggal di sini cukup lama.”
Panji berkata dengan ringan.
“Desa Para Dewa?” Nana terkejut Lantas kalian semua adalah dewa?”
Hahaha, Nona bercanda ya, bagaimana mungkin semuanya adalah dewa, hanya saja karenapenduduk desa kami lebih panjang umur, maka diberi nama Desa Para Dewa..
Panji tertawa.
“Kakek, Kakek, saya ingin mandi…
Pada saat ini, seorang anak kecil berlari menghampiri dan menarik sudut baju Panji.
“Pergilah…” Panji mengibaskan tangannya dan anak itu dengan senang hati melompat ke sungait
“Mengapa penduduk desa kalian bisa lebih panjang umur?”
“Lantas kalian adalah ahli bela diri?”
Nana bertanya dengan penasaran.
“Bukan begitu, hanya karena sungai di desa kami, tidak peduli seberat apa lukanya, bahkan jika organdalam sudah mengalami kegagalan, selama berendam di dalam sungai, maka semuanya akansembuh.”
“Penduduk desa kami suka berendam di sungai ini, jadi mereka semua berumur panjang!”
Panji menjelaskan.
Tatapan mata Nana yang mendengarnya berbinar penuh semangat, dia menatap Dave dan berkata:“Tuan Dave, apa kamu sudah mendengarnya, sungai ini sama seperti Mata Air Regenerasi, mungkinsaja air dari Mata Air Regenerasi berasal dari sungai ini!”
“Saya akan mencobanya dan melihat apakah air di sungai ini sama dengan Mata Air Regenerasi!”
Nana berkata lalu hendak pergi memeriksa!
Dave menghentikan Nana: “Sebaiknya saya saja yang memeriksa, karena saya sudah pernahberendam di mata air selama beberapa hari dan saya jauh lebih memahaminya daripada kamu!”
Setelah berkata, Dave berjalan ke pinggir sungai dan
lahan–lahan berjongkok, dia menatap ke
arah air yang jernih dan tangannya perlahan–lahan menyentuh permukaan air.
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report