Ruang Untukmu
Bad 11

Bad 11

“Pergi dari hadapanku! Aku malas melihat wajahmu!” Tasya menunjuk ke pintu dan berteriak padaHelen. “Kenapa? Apakah pria itu tidak menyenangkanmu dengan baik karena dia tidak kuat dan cukupbugar? Sebaiknya kamu memperlakukanku dengan sopan sebelum semua orang di perusahaan tahutentang rahasia gelapmu. Jika kabar tersebut tersebar, aku bertanya-tanya bagaimana kamu akanmelanjutkan karirmu.” Segera, Tasya menelepon dan berbicara dengan Maya. “Datanglah kemari.”Begitu asistennya tiba, Tasya menunjuk Helen, yang sedang duduk di sofa, dan dengan dingin berkata,“Dia bukan tamuku. Tolong bawa dia keluar dari gedung ini.” “Siapa bilang aku bukan tamumu? Akudatang ke sini karena aku ingin merancang perhiasan.” Helen melipat tangannya, bertingkah sombong.Namun, sedikit yang dia tahu bahwa kalung yang Helen pakai mulai menarik perhatian Tasya saat diamenyipitkan mata dan melihat lebih dekat. Kenapa Helen memakai karyaku? Apakah kalung itu benar-benar dibuat khusus, atau hanya kalung palsu yang terlihat seperti asli? “Sebaiknya kamu pergi darihadapanku sebelum kamu membuatku kesal.” Tasya berdiri, berbicara tidak sopan kepada Helen.Namun, Helen bereaksi dengan ekspresi gelap di wajahnya dan menggertakkan giginya saatmembuka pintu. “Aku akan berbicara dengan manajermu tentang sikapmu dan memastikan kamudipecat dari perusahaan.” Sementara itu, Maya tercengang ketika melihat itu, awalnya mengira Helenmemang tamu, ternyata dia ada di sini untuk mengacaukan Tasya. Begitu Maya keluar dari kantor,Maya dengan cemas mendesak Tasya untuk melakukan sesuatu. “Dia tidak boleh komplain tentangAnda, Bu Tasya. Tolong hentikan dia!” Kehilangan kesabaran, Tasya membuka pintu kantornya tepatsebelum dia disambut oleh pemandangan Helen yang menggeram di ruang kerja. “Katakan padabosmu untuk menemuiku. Aku ingin komplain tentang desainer Tasya! Aku melibatkannya sebagaiklien, tapi dia dengan kasar menolakku dan menyuruhku untuk pergi.” Pada saat itu, semua orang dikantor hanya menyaksikan kegilaan wanita itu, seolah-olah mereka sedang menikmati sebuahpertunjukan. Segera, Tasya menarik napas dalam-dalam dan berjalan mendekati Helen. “Apa yangkamu inginkan?” “Apa yang aku inginkan? Aku ingin kamu keluar dari perusahaan ini!” Helenmengatupkan rahangnya dan menunjukan sifatnya yang jahat. Sudah termakan oleh amarahnyatentang kejadian yang terjadi lima tahun lalu, Tasya akhirnya menyerah pada emosinya. Dia

mendorongnya untuk memberi Helen pelajaran, meskipun itu mungkin merugikan pekerjaannya.Sebelum Helen bisa bereaksi, Tasya mengangkat tangannya tinggi-tinggi dan mengayunkannya kewajahnya, memberinya tamparan keras di pipi. “Ah…” Helen berteriak kesakitan, jatuh ke lantai. “Akuklienmu, Tasya.” Seketika itu juga, semua orang yang ada di kantor itu menghela napas dengan cemassaat melihat Tasya menampar kliennya. Apakah Tasya kehilangan akalnya? Bagaimana bisa dia beranimenampar kliennya seperti itu? Apakah keluarganya yang memiliki perusahaan ini atau apa? Di sisilain, Tasya pandangannya tertuju pada kalung yang melingkar di leher Helen, agak merusakpemandangannya. Oleh karena itu, Tasya tidak memikirkan keaslian kalung itu dan bergegas merusakkalung palsu Helen dengan menariknya secara paksa dari leher Helen. “Ah!” Helen berteriakketakutan. Ketika Tasya mencoba menarik kalung itu darinya, Helen, yang terusik olehnya, dengancepat memegang tangan Tasya dan menolak untuk membiarkan Tasya menghancurkannya. Ini kalungkesukaanku! Ini berharga beberapa miliar, jadi tidak ada yang bisa menghancurkannya! Sementarakedua wanita itu saling berebut kalung itu, suara berat seorang pria terdengar di dalam lift. “Berhenti,Tasya!” Tasya mendongak tepat ketika Helen juga mendengar suara yang dikenalnya. Denganmemegang pipinya, Helen mendongak tak percaya sebelum dia terpana oleh siapa yang dilihatnya.Kenapa Elan ada di sini? Melihat cengkraman kuat Tasya pada kalung Helen, Elan segeramenggenggam pergelangan tangannya dan menariknya dengan kerutan di wajahnya yang jelasmenunjukkan bahwa Elan sedang marah. “Apakah kamu sudah selesai bermain-main di sini?” BegituElan menyelesaikan kalimatnya, dia berjalan mendekati Helen, yang membeku ketakutan karena diatidak berharap Elan muncul di sana dan tidak tahu bahwa dia mengenal Tasya. Oh, aku sangat kacau!Tepat ketika Helen mengira rahasianya akan terbongkar, pria itu tiba-tiba berjongkok dan bertanyadengan suara lembut, “Apakah kamu baik-baik saja, Helen?” “Elan, sakit…” air mata Helen mengalirdari matanya seperti air terjun dalam sekejap. Kemudian, dia dengan lemah bersandar pada lenganElan dan berpura-pura batuk, menutupi lehernya dengan telapak tangannya seperti dia baru saja matilemas karena kesakitan. Pada saat itu, Tasya membelalakan matanya, tidak percaya bahwa Helen danElan saling mengenal. Mengapa Elan memperlakukannya dengan sangat lembut? Apa hubunganmereka satu sama lain? Tanpa sepengetahuan Tasya, setiap orang yang melihatnya mau tidak mau

merasa takut padanya, berpikir itu akan menjadi akhir karirnya karena menampar kekasih bosnya. Disisi lain, Helen mengamati interaksi Tasya dan Elan dengan wajahnya yang penuh air mata, tetapi saatdia terus memperhatikan dengan seksama, dia mulai merasa lebih bahagia karena dia yakin bahwaTasya tidak tahu bahwa dia telah menghabiskan malam dengan Elan. Oleh karena itu, Helenmenyimpulkan bahwa tak satu pun dari mereka menyadari bahwa mereka telah tidur bersama malamitu, Helen merasa bersyukur bahwa keberuntungan ada di pihaknya. “Gendong aku, Elan…” Helenmelingkarkan lengannya di bahu Elan, memohon dengan menyedihkan. Ketika Elan menyadarikeadaan Helen yang menyedihkan dan pipinya yang bengkak, Elan menggendongnya dan berjalanmenuju lift. Begitu pintu lift tertutup, Tasya masih terjebak dalam ketidaksadarannya. Aku tidak percayaHelen bisa menjadi pacar Elan. “Tunggu apa lagi, Tasya? Kemasi barang-barangmu dan pergi dari sini!Aku tidak percaya kamu baru saja melakukan hal yang salah kepada kekasih Pak Elan, menyinggungklien tidak cukup buruk. Menyinggung kekasih Pak Elan itu sangat buruk!” Alisa mendekat danmengejek Tasya, berpikir bahwa itu adalah keuntungannya. Sementara itu, Tasya mengambil napasdalam-dalam dan memutuskan untuk merenungkan peristiwa tersebut, merasa sulit untuk percayabahwa Helen telah menjadi kekasih Elan. Aku tidak tahu bagaimana Helen bisa terlihat menarik bagipria luar biasa seperti Elan. Satu-satunya penjelasan adalah bahwa pria ini telah menjadi buta. Itu pastisatu-satunya alasan. Lagipula, Elan pantas mendapatkan wanita lain yang lebih baik daripada wanitajahat seperti Helen. Tasya kembali ke ruang kantornya dengan kebingungan saat dia menutup pintu.Sementara itu, Elan sedang duduk di sofa di ruang kantornya sementara Helen menyeka air matanyadengan tisu dan merengek tentang apa yang terjadi sebelumnya. “Tasya adalah…. teman sekelasku.Dia dan aku memiliki masa lalu yang pahit, tapi aku tidak berpikir dia akan mengusirku, apalagimempermalukanku. Ketika aku mengancam untuk melaporkan perbuatannya, Tasya datang padaku,bahkan mencekikku dengan menarik kalungku. Lihat leherku. Sekarang merah semua.” Melihat tandamerah di leher Helen, Elan dapat mengetahui seberapa keras Tasya menariknya dan mulai memahamikarakter Tasya. “Aku bersimpati terhadapnya atas kehilangan ibunya di usia muda dan juga memahamibahwa ayahnya mengabaikannya selama masa kecilnya, tetapi aku tidak tahu dia akan bertindaksejauh itu untuk menamparku.” Helen menutupi wajahnya, meneteskan air mata dalam diam. “Aku

akan mengurus masalah ini.” Elan menghibur Helen. “Aku akan meminta seseorang untukmengantarmu pulang.” “Bagaimana kamu akan mengurus masalah ini, Elan? Apakah kamu akanmemecatnya?” Helen menatap Elan dengan wajah penuh air mata, mencoba mempermainkan simpatipria itu dengan menunjukkan sisi rapuhnya. Segera, Elan menelepon dan menyuruh asistennya untukmembawa Helen pulang. Ketika Helen berdiri dari tempat duduknya, dia meraih lengan baju Elan danmendesaknya untuk mengambil tindakan terhadap Tasya. “Elan, kamu tidak boleh bersikap baik padawanita itu. Seseorang tanpa sopan santun seperti dia tidak layak menjadi karyawanmu.”

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report