Ruang Untukmu -
Bad 1207
Bad 1207
Bab 1207 Membedakan Mereka
“Anda
yang
mulai bercanda,” balas Qiara dengan ekspresi polos. Kemudian, dia menjadi serius. dan berkata, “PakNando, bukankah akan menyenangkan jika kita kawin lari? Apa Anda yakin tidak ingin mencobanya?”
Nando ingin menakut–nakutinya. Dia tidak menyangka bahwa dia yang akan terkejut. Semuanya tidakmenyenangkan lagi. “Qiara Shailendra, kamu boleh tinggal di rumah saya, tapi jangan pernah berpikiruntuk mengincar saya,” dia memperingatkan.
Qiara melihat Nando pergi ke kamar tidurnya. Dia tertawa kecil dan masuk ke kamar tamu juga.
Saat itu pukul 11.00 malam ketika Nando, yang sedang berbaring di tempat tidur sambil bermain gim,tiba–tiba teringat sesuatu. Dia melompat dari tempat tidur dan bergegas ke pintu untuk menguncinya.Saat itulah dia akhirnya kembali ke tempat tidur dengan rasa aman.
Dia bertindak seolah–olah Qiara adalah semacam predator yang lapar.
Keesokan paginya.
Qiara terbangun pada pukul 8.00 pagi dan membuka pintu kamarnya untuk menemukan sekantongpakaian di luar kamar. Perasaan hangat dan kabur muncul di dalam hatinya. Pria itu benar–benar telahmenyiapkan pakaian untuk saya! Dia mengambil tas itu dan menyadari bahwa tas itu juga berisipakaian dalam.
Sungguh bijaksananya dia!
Tepat pada saat itu, pintu kamar tidur utama terbuka dan mereka berdua saling menatap.
Nando melihat tas pakaian di tangannya dan langsung mengetahui siapa yang telah menyiapkannyauntuknya. Satu–satunya orang yang bisa masuk ke rumahnya sepagi ini dan tahu. bahwa seorangwanita tinggal bersamanya adalah asistennya, Cecilyaa Werner. Tidak ada orang lain yang bisamelakukannya.
“Terima kasih, Pak Nando!” Qiara dengan senang hati mengambil pakaian tersebut dan kembali kedalam kamar untuk berganti pakaian.
Sepuluh menit kemudian.
Nando sedang duduk di ruang tamu sambil menikmati secangkir kopi pagi ketika dia mendengarlangkah kaki turun dari lantai dua. Dia melihat seorang wanita mengenakan gaun panjang berwarnahijau yang membuatnya tampak seperti peri hutan yang baru saja keluar dari hutan. Kulitnya sepucatsalju dan cahaya matahari yang masuk melalui jendela memancarkan cahaya di sekelilingnya. Bahkanrambutnya tampak berkilauan di bawah cahaya.
Dia menatap terpaku selama beberapa detik sebelum tersadar. Segera, dia mengalihkanpandangannya seolah–olah memberikan perhatian lebih pada wanita itu akan membuat wanita itusombong.
“Pak Nando, kapan Anda akan berangkat? Bisakah Anda mengantar saya? Saya sudah terlambat,”tanya Qiara dengan panik.
Nando melirik jam tangannya sebelum meletakkan cangkir kopinya, mengambil kuncinya dan menujulift.
Qiara mengikuti dari belakang.
Di hotel utama Grup Sofyan.
Bianca terbangun oleh telepon dari ibunya. Keluarga Shailendra menyadari bahwa telepon Qiaradimatikan sepanjang waktu. Biantara menjadi sangat cemas sehingga dia mengajukan laporan oranghilang kepada polisi dan Maggy menelepon Bianca untuk bergegas pulang.
Bianca enggan untuk repot–repot melakukannya. Lagi pula Qiara tidak akan benar–benar hilang. Diakemudian membangunkan Lathan dan mereka berdua bersiap–siap sebelum menuju ke lobi untukmelakukan proses keluar dari kamar.
Sambil duduk di sofa di lobi yang megah, Bianca dapat merasakan betapa mewahnya hotel milik GrupSofyan ini. Yang dia pikirkan hanyalah bagaimana jadinya jika dia menjadi Nyonya Sofyan suatu harinanti. Semua orang akan sangat iri.
Saat itu, dua orang masuk melalui pintu masuk. Seorang pria dan seorang wanita dan mata Biancaberkedip–kedip sebelum membelalak kaget
Itu Nando Sofyan. Dan bukankah itu Qiara?
Lathan baru saja selesai keluar dari kamar. Dia baru saja menghampiri Bianca dan hendak menariknyake dalam pelukannya untuk pergi ketika Bianca dengan lihai menghindarinya.
Dia bangkit dan bergegas menghampiri Qiara. “Qiara! Kamu di sini! Ayah dan Ibu sangatmengkhawatirkanmu. Mereka sedang mencarimu sekarang!”
Qiara sedang memikirkan pekerjaannya saat dia mendengar seseorang memanggilnya tiba–tiba. Diamendongak dan melihat Bianca berlari ke arahnya, dengan Lathan mengikuti tepat di belakang Bianca.
Dia bahkan tidak perlu repot–repot menebak–nebak. Mereka pasti datang ke hotel untuk bermalambersama lagi. Tak satu pun dari mereka menunjukkan rasa hormat pada kenyataan bahwa Qiara masih
tunangan Lathan.
Bianca berjalan ke arah Qiara, tapi dia menggoyangkan pinggulnya dan melenggang di depan
Nando.
Sementara itu, Nando melirik ke arah Bianca dengan rasa ingin tahu karena dia menemukan wanita itutampak hampir identik dengan Qiara.
Bianca yakin bahwa dia lebih cantik dan bahkan lebih memikat daripada Qiara, jadi ketika dia
menyadari bahwa Nando menatapnya, dia tidak menunjukkan rasa malu sama sekali. Bahkan, denganberani dia mengedipkan mata pada Nando
Ketika Nando melihat tatapan genit Bianca, dia tiba–tiba menyadari bahwa dia bisa membedakankedua wanita itu dengan mudah. Mata mereka saja sudah cukup baginya untuk membedakan
mereka.
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report