Ruang Untukmu -
Bad 1216
Bad 1216
Bab 1216 Perempuan Menyebalkan Itu Datang
Qiara sedikit kecewa mendengar komentarnya, tetapi tidak mau larut dan menanggapinya secaraserius. Dia pun bergurau, “Setidaknya saya tidak buruk rupa.”
Nando terdiam sejenak. Dia menghibur dirinya seperti itu? Nando ingin mengatakan bahwa dia tidakburuk. Apabila terjun ke industri hiburan, dia pasti terlihat lebih baik daripada kebanyakan selebritaslain.
Tak lama kemudian, makanan disajikan, dan mata Qiara berbinar–binar. “Saya lapar.”
Baru saja hendak mencicipi, seseorang membuka pintu ruang privat, dan Bianca masuk denganterisak–isak. “Kamu harus membantu saya, Qiara.”
Qiara menatap adiknya yang tidak akrab itu dengan bingung. Ada apa?
Lathan muncul setelah Bianca dan segera menjelaskan, “Kamu salah paham, Bianca. Saya tidakpernah menggoda siapa pun. Itu hanya bercanda.” Dia mencoba memeluk Bianca.
Bianca bereaksi dengan ketus. “Jangan sentuh saya!”
Lathan tercengang, dan Qiara terkejut mengetahui Bianca memergoki Lathan yang sedang menggodaorang lain.
“Tolong, dengarkan saya. Kamu satu–satunya perempuan yang saya cintai. Saya berjanji tidak akanberbicara sembarang lagi,” janjinya. Kepanikan terlintas di matanya.
Bianca membalas dingin, “Saya sudah tidak percaya dengan janjimu. Jangan sentuh saya.”
“Bianca …” Lathan hanya bisa pasrah. Bianca memang sering bersikap menggoda, tetapitemperamennya buruk sekali.
Tiba–tiba Bianca bersembunyi di belakang Qiara. Katakan padanya untuk menjauhi saya, Qiara. Sayatidak ingin melihatnya lagi. Saya ingin putus dengannya. Katakan pada dia untuk membiarkan sayasendiri.”
“Jangan libatkan saya dalam masalah ini. Ayah dan Ibu bisa menanganinya,” ucap Qiara kepadanya.
Bianca mulai terisak lagi. “Maafkan saya, Qiara. Maukah kamu memaafkan saya?”
Lathan sedikit menggerakkan tangannya. Ini pasti sulit untuk ditangani. “Jangan ganggu mereka yangsedang makan malam. Saya antar kamu pulang.” Lathan mencoba mengajaknya.
Namun Bianca melompat seperti kelinci yang terperanjat. “Saya tidak mau ikut denganmu. Jangansentuh saya. Pergi sana!”
Wow, jika tidak tahu watak aslinya, saya tentu sudah beranggapan bahwa Lathan melecehkannyasetiap hari. Qiara mengernyit, dan tidak ada pilihan lain bagi Lathan kecuali menyerahkan masalah ini
di tangan Qiara.
“Antarlah dia pulang, Qiara. Dia sedikit tidak stabil sekarang, cobalah tenangkan dirinya.” Kemudiandia pergi.
Qiara berbalik dan mencibir. “Saya pikir kamu mencintainya. Apakah kamu sudah tidak lagi sayangpadanya?”
Bianca menahan air matanya dan menyiratkan raut wajah sedih. “Bolehkah saya pulang bersamamu,Qiara? Saya tidak ingin membiarkan dia terus menerus menyakiti saya.”
Qiara masih belum menyelesaikan makan malamnya dan melanjutkan. “Setelah saya selesai
makan malam.”
“Bisakah kita meminta satu set peralatan makan lagi? Saya masih lapar,” tanyanya pelan dan menolehdengan tatapan memohon pada Nando.
Pelayan datang membawa satu set peralatan makan, dan Bianca mulai makan dengan sikap anggunsebisa yang dia lakukan. Dia bahkan tidak canggung sama sekali. Saya harus menonjolkan
diri.
Beberapa saat kemudian, Qiara kehilangan nafsu makannya. Ah, saya benci melihatnya. Dia berkatapada Nando. “Kami akan pulang dulu. Selamat menikmati makan malam, Nando.”
“Saya akan antar.” Nando meraih kunci mobilnya dan berdiri.
“Tidak perlu. Kami bisa naik taksi.” Qiara tidak ingin merepotkannya.
“Di sini sulit mendapatkan taksi. Kita harus berjalan jauh,” sela Bianca. Dia menolak naik taksi.Alasannya adalah agar dia bisa naik mobil Nando. Karena telah menunjukkan pada Nando bahwadirinya sudah putus hubungan dengan Lathan, tentu tidak akan membuat Nando tertekan bila akhirnyaBianca menggodanya.
Nando pun pergi, dan Qiara mengikutinya. Keingingan Bianca untuk bisa menumpang pada mobilNando terpenuhi, matanya berbinar bahagia. Dia adalah target saya sekarang. Lathan bahkan tidaksampai sepersepuluhnya Nando.
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report