Ruang Untukmu
Bad 1265

Bad 1265

Bab 1265 Salah Mengira Bianca Sebagai Saudara Kembarnya

Qiara menikmati perlakuan sebagai gadis yang kaya seumur hidupnya, membuatnya tidakmengutamakan kenyamanan materi. Sikapnya justru terlihat sangat elegan dan percaya diri.

“Baiklah. Apa kamu ingin Ibu temani?” tanya Maggy.

“Tidak perlu. Saya akan pergi sendiri.” Bianca tidak ingin ibunya melihatnya berbelanja dengan

boros.

Setelah makan, mereka kemudian berkumpul di depan restoran. Qiara tidak ingin pulang ke rumahsaat itu, namun dia merasa tidak enak jika meninggalkan orang tuanya dan pergi bersama Nandobegitu saja. Sebuah ide kemudian segera muncul di otaknya.

“Apa saya meninggalkan tas saya di rumahmu?” tanyanya pura–pura bingung.

Nando segera memahami ucapannya begitu menatap matanya, dan dia menjawabnya dengansempurna, “Kelihatannya kamu meninggalkannya di lobi lantai satu. Apa kamu ingin pergimengambilnya bersama saya?”

“Oke. Ibu, Ayah, saya akan pergi mengambil tas saya di tempatnya.” Begitu dia menyelesaikanucapannya, dia lalu meraih tangannya dan segera meninggalkan restoran itu..

Dia tidak tahu kalau kedua orang tuanya saling melemparkan pandangan, namun mereka tidakmenghentikannya. Mereka justru saling menatap satu sama lain dan tertawa melihatnya.

Bianca mengambil kesempatan itu untuk mengatakan sesuatu dengan sengaja. “Kelihatannya Qiaraingin segera menikah dengannya.”

“Dia adalah pria yang baik. Ibu ingin melihatnya menikah dengannya secepat mungkin, bahkan jauhlebih cepat dari yang diinginkannya.” Ucap Maggy sambil tersenyum lebar.

Bianca kehilangan kata–kata saat mendengar hal itu. Dia awalnya berencana mengatakan kalau Qiaratidak menghargai orang tua mereka. Namun, orang tua mereka justru puas dengan Nando sampaimereka ingin melihat Qiara menikah dengannya.

“Bu, saya akan pergi ke mal sekarang. Kalian hati–hati.” Setelah mengingatkan mereka, Biancakemudian menghampiri sebuah taksi.

Di saat yang sama, Qiara akhirnya berhasil memasuki mobil Nando dan menepuk dadanya lega.“Orang tua saya tidak mungkin tahu kalau saya berbohong pada mereka, kan?”

Nando memaksakan senyumnya dan menenangkannya dengan sungguh–sungguh, “Mereka mungkintidak tahu.”

“Itu bagus.” Dia menghela napas lega dan menoleh ke arahnya. “Keliahatannya saya akan ditraktir

makan malam olehmu.”

Perilaku manisnya itu membuat hati Nando meleleh. Selain itu, menemukan seseorang yang

bergantung padanya adalah sesuatu yang membuatnya senang.

Dia lalu mengulurkan tangannya dan mengusap belakang kepalanya. “Kita akan pergi ke hotel danmakan malam di sana.”

“Oke.” Qiara mengangguk patuh.

Sementara itu, Bianca pergi ke pusat perbelanjaan sendirian untuk berfoya–foya. Dia sudahmemutuskan untuk menghabiskan banyak uangnya demi membeli pakaian–pakaian mahal tanpa

menghitung pengeluarannya. Dia menemukan sepotong pakaian yang menarik baginya, namunharganya terlalu mahal untuk ukuran dirinya. Oleh karena itu, dia terus merasa ragu sepanjang waktu.Saat itu, seorang wanita di belakangnya berseru dengan terkejut, “Kebetulan sekali!”

Saat Bianca menoleh ke arah wanita itu, dia merasa terkejut dan tidak mengetahui siapa wanita itu.Sambil mengerutkan dahinya, dia bertanya, “Apa saya mengenal Anda?”

“Apa kamu tidak mengingat saya? Saya Lina Padma. Kita bertemu di hotel tadi malam.” Linamengamati Bianca saat menjawab pertanyaan wanita itu. Dia hanya bisa mendengus diam–diam. Diaterlihat polos tadi malam, lalu ada apa dengan riasan tebal di wajahnya sekarang? Kemanakepolosannya itu pergi? Lina mungkin iri dengan kecantikan ‘Qiara‘ tadi malam, namun sekarang diakembali menarik pikirannya itu setelah bertemu ‘Qiara‘ di mal.

Selera Nando buruk sekali. Bagaimana bisa dia jatuh cinta pada wanita yang sejak awal melakukanoperasi plastik?

Bianca akhirnya menyadari sesuatu. Gadis di depannya sudah salah mengira dirinya sebagai Qiara.Melihat penampilannya itu, jelas dia bukan teman Qiara, dan kelihatannya lebih seperti saingan Qiara.

Bianca menyunggingkan senyumnya. “Nona, Anda salah orang. Qiara adalah kakak saya, dan sayaadalah Bianca.”

“Dia punya saudara kembar? Saya tidak tahu!” Lina tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.Mengejutkan sekali melihat Qiara memiliki adik yang sangat mirip dengannya.

“Itu benar. Tapi, saya dulu pernah hilang saat masih kecil dan baru kembali ke keluarga saya setahunyang lalu, jadi kamu mungkin tidak mengetahuinya.” Setelah menjelaskan hal itu padanya, Biancamulai mengamati Liana dari ujung kepala sampai ujung kaki sambil memainkan rambutnya.

“Qiara sedang berpacaran dengan Nando sekarang. Apa kamu sudah tahu? Lina kembali bertanyapadanya.

“Tentu saja! Kami baru saja makan siang bersama tadi. Tapi saya pikir Qiara tidak cukup baik untuknyadalam segi apa pun. Gadis dari keluarga kaya sepertimu–lah yang justru sangat cocok bersamanya.”Bianca terlihat mengagumi Lina saat mengatakan hal itu.

Mata Lina berbinar senang saat mendengar hal itu. Bianca pernah hilang semasa kecil dan barukembali ke Keluarga Shailendra baru–baru ini. Dia pasti membenci kakaknya, yang tumbuh dengankasih sayang penuh dari keluarganya.

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report