Ruang Untukmu
Bad 1281

Bad 1281

Bab 1281 Terlalu Seksi

Pada saat itu, pintu lift terbuka dan terlihat sekelompok karyawan hotel menunggu di luar setelahistirahat makan siang. Mereka telah menyaksikan betapa intimnya bos mereka yang pandai menahandiri bersama seorang wanita di depan umum.

Qiara sangat malu sehingga dia buru–buru menutupi wajahnya dan membiarkan pria itu membawanyakeluar. Dia merasa bahwa orang tidak akan mengenalinya jika dia menutupi wajahnya.

“Selamat siang. Pak Nando,” sapa sekelompok staf itu.

“Lanjutkan pekerjaanmu!” Nando tidak menunjukkan tanda–tanda malu dibandingkan dengan Qiara.Dia melambaikan tangannya dengan dingin sebagai balasan kepada karyawannya sambil menuntunQiara ke pintu.

Segera, bisikan diskusi terdengar di belakang mereka.

Qiara mengangkat kepalanya dan memperingatkan, “Pak Nando, jangan cium saya di depan umumlagi, oke? Bahkan jika kamu mau, lakukan ketika tidak ada orang di sekitar!”

Memicingkan matanya, Nando bertanya, “Apa itu berarti saya bisa menciummu sebanyak yang sayamau saat tidak ada orang di sekitar?”

Qiara tercengang.

“Baik! Itu salah satu cara untuk memahaminya. Lagi pula, saya tidak ingin lagi terlihat menciummu didepan umum.”

Qiara masih peduli dengan reputasinya.

“Oke.” Nando menuruti permintaannya.

Qiara kemudian mengizinkan Nando untuk mengemudikan mobilnya saat mereka pergi ke pusatperbelanjaan terdekat.

Pergi ke mal mungkin merupakan kegiatan yang paling membahagiakan bagi pasangan. Mereka bisamembeli apa pun yang mereka inginkan sambil ditemani oleh seseorang.

Begitu Qiara memasuki mal, langkah kakinya menjadi lebih ringan. Merupakan hal yang wajar wanitauntuk menikmati berbelanja.

Ketika mereka masuk ke toko pakaian wanita, dia mencari–cari pakaian kerja dan menemukan setelanyang disukainya. Oleh karena itu, dia pergi ke kamar pas untuk mencobanya. Saat dia keluar,penampilannya langsung berubah dari putri keluarga kaya menjadi pengusaha wanita yang cerdas danprofesional.

Aset tubuhnya yang tersembunyi di balik pakaiannya yang biasa kini ditonjolkan. Rok midimembungkus sosok anggunnya dan memperlihatkan kakinya yang ramping dan tanpa cela. Dia

jelas memiliki proporsi tubuh yang sangat bagus.

Nando, yang melihat dari samping, diam–diam menelan ludah. Dia bahkan tidak tahu dia memilikiketertarikan dengan pacarnya yang mengenakan seragam!

“Apa saya terlihat bagus mengenakan ini?”

“Tidak. Kamu tidak terlihat bagus,” bantahnya. Jika Qiara mengenakan itu ke kantor, bukankah itu akanmenjadi pesta di mata karyawan laki–lakinya? Tidak, dia tidak akan membiarkan itu.

“Tapi saya menyukainya! Selain itu, pakaian ini sangat cocok untuk saya. Apa yang membuatmu tidakpuas?” Qiara punya pemikiran lain. Apalagi dia menyukai bahan pakaiannya.

“Terlalu seksi. Tidak cocok untuk kerja. Ganti dengan baju lain,” komentar Nando tanpa berbelit- belit.

Mendengar apa yang Nando katakan, Qiara hanya bisa mengganti pakaiannya, Namun, Nandoperlahan menyadari bahwa Qiara terlihat bagus mengenakan semuanya, jadi dia berhenti berkomentardan pergi ke beberapa toko lain untuk melihat–lihat. Setelah mendapatkan empat stel pakaian,keduanya sudah cukup lelah, jadi mereka mampir ke sebuah kafe untuk istirahat.

Qiara sangat lelah sehingga dia bersandar di lengan Nando dan memejamkan mata sejenak. Tanpadiduga, memejamkan mata sejenak berubah menjadi tidur siang. Nando segera berubah menjadibantal baginya untuk tidur siang dengan nyaman. Ketika dia kembali membuka matanya, diamenyadari bahwa setengah jam telah berlalu!

“Kenapa kamu tidak membangunkan saya?” Qiara menggosok matanya yang mengantuk danbertanya.

“Saya tidak tega membangunkanmu ketika kamu tidur begitu nyenyak.” Berusaha merapikan rambutQiara yang berantakan, tangan Nando menyisir rambut panjangnya. Merasakan rambut Qiara yanghalus, Nando tidak bisa menahan diri untuk tidak meletakkan tangannya di rambut Qiara sebelummemainkan helaiannya.

Setelah tidur siang. Qiara merasa lebih energik, jadi keduanya kembali berbelanja sebentar. Diakemudian bersikeras untuk membelikan Nando beberapa pakaian, yang membuat Nando tidakmemiliki pilihan selain menurut dan memilih dua pasang setelan. Mereka akhirnya berbelanja sampaipukul 16.30, tetapi Nando tidak bisa mengantar Qiara pulang karena dia harus menghadiri pertemuanlain di malam hari.

Qiara merasa tidak enak karena menghabiskan begitu banyak waktu Nandó karena dia pernah melihatjadwal pria itu dan tahu dia disibukkan oleh rapat sepanjang hari.

“Berkendaralah dengan hati–hati dan hubungi saya begitu kamu tiba di rumah,” perintah Nando.

Mengangguk, Qiara menjawab, “Oke. Saya mengerti.”

Setelah melihat mobil Qiara menyatu dengan lalu lintas, Nando berbalik dan kembali ke perusahaan.Saat itu, ponselnya berdering. Itu adalah panggilan dari ibunya, jadi dia menjawabnya. “Hai, Bu.”

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report