Ruang Untukmu -
Bad 1312
Bad 1312
Bab 1312 Konfrontasi
Sekali lagi air mata menggenang di kedua mata Bianca. “Bahkan Ayah juga menyalahkan saya? Sayatahu saya tidak sepintar Quara. Saya tahu saya tidak bisa membawa keuntungan apa–apa bagiperusahaan. Itu sebabnya Ayah tidak menyukai saya. Saya tahu, saya anak yang tidak berguna.”
“Bu–Bukan itu maksud Ayah Biantara sedikit gugup.
Qiara rasanya ingin menamparnya sekali lagi. Kenapa dia malah membuat Ayah merasa terbebaniPadahal selama ini Ayah menyayanginya. Apakah dia ingin Ayah dan Ibu mati demi dirinya sebelummerasa puas?
Tak ada yang sadar kalau seseorang tiba di rumah mereka. Nando turun dari mobilnya, melihat lampurumah mereka masih menyala. Dia juga mendengar sayup–sayup suara pertengkaran beberapaorang, lalu mengernyit. Karena ingin segera masuk, dia tidak menekan bel pintu tetapi memanjatdinding yang tingginya sekitar 25 m.
Pintu lantai pertama terkunci, tetapi dia bisa masuk melalui balkon di lantai dua. Dia memanjat dindingagar tidak merepotkan pasangan suami istri Shailendra untuk membukakan pintu, lalu melompat kebalkon
Sebelum sampai di lantai tiga, dia mendengar seseorang bicara dengan penuh kemarahan, “Katakanpada saya apa yang kamu lakukan di hotel, atau kamu segera pergi dari rumah ini.”
Qiara Jantung Nando berhenti berdetak. Saya tahu Bianca pasti akan memanfaatkan kesempatan iniuntuk membuatnya marah.
“Kenapa saya harus memberitahu kamu! Kamu tahu kami sedang bercinta,” ujar Bianca tanpa malusama sekali.
Qiara gemetar karena marah. “Mengapa kamu…”
Biantara menahannya. “Tenang, Qiara. Mari kita bicarakan ini secara baik–baik.”
“Kita harus meminta Nando untuk menjelaskan.” Maggy khawatir Qiara jatuh sakit karena naik pitam.
Namun tiba–tiba terdengar suara berat seseorang. “Saya akan jelaskan, Qiara.”
Bayangan sosok seseorang tampak di lantai tiga, yang membuat semua orang terkejut. Qiara menataplekat Nando. Yang dia ingin tahu apakah Nando termakan tipu muslihat Bianca dan tidur dengannya.
Bianca pucat dan berdiri di belakang ibunya dengan cemas. Tidak pernah terpikir bahwa Nando akandatang secepat ini. Pasti dia telah mendengar semuanya.
“Oh, kamu sudah datang. Baguslah. Kamu bisa jelaskan semuanya sekarang.” Biantara menghelanapas lega
Nando mengeluarkan ponselnya dan melemparnya ke Qiara. “Semua jawaban yang kamu inginkan,huh? Ada di sana. Bianca mengirim pesan dengan ponselmu, mengajak bertemu di kamar hotel. Sayake sana, tetapi tidak terjadi apa–apa.”
“Bagaimana kamu bisa mengatakan itu? Kamu sudah melihat saya setengah telanjang,” ujar Biancadengan berani.
Qiara memelototinya. “Dan itu masih sama seperti melihatmu berpakaian lengkap.”
Wajah Nando berubah masam. Dengan dingin, dia berkata, “Kamarnya gelap, dan saya.memunggungi kamu. Bahkan saya tidak ingin melihat dirimu.”
“Tetapi saya memelukmu. Dan kamu membalas pelukan saya.”
Nando membalas, “Sama sekali tidak ada hal seperti itu. Saat mencium bau tubuhmu, sayamendorongmu menjauh. Kamu berpura–pura menjadi Qiara dan ingin mencoba tidur dengan saya, dankini kamu berbohong kepada semua orang.”
Qiara telah membaca semua pesan itu, dan membuatnya marah besar. Dia tidak pernah mengiraBianca akan menyamar sebagai dirinya. Lelaki manapun dengan tekad lemah pasti akan jatuh cintapadanya. Lathan, contohnya. Jika menikahi laki–laki seperti itu, pasti saya akan menjalani hidup dalamkesengsaraan. “Saya tidak percaya kamu melakukan ini, Bianca. Saya tidak peduli kamu dekat dengansiapapun, tetapi tidak dengan dia. Dia adalah calon kakak iparmu!” ujar Qiara.
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report