Ruang Untukmu
Bab 1330

Bab 1330

Bab 1330 Bersenggolan

Cukup melihatnya sekali saja. Larisa memang bertubuh gempal, tetapi bisa berlari, apalagi saatbertemu dengan idolanya.

Jelita tidak punya pilihan selain diseret temannya itu. Tak lama kemudian, tiga mobil off–road hitammuncul dari sudut jalan. Sekali lihat, mereka segera tahu bahwa ada orang penting di dalam mobil itu.

Larisa yang penuh semangat tersentak. “Wah, itu pasti mobil Julian!”

Jelita menatap iringan mobil itu, tetapi jendelanya yang gelap menghalangi mereka melihat siapa. didalam.

Larisa menarik Jelita sekali lagi. Dia memang tidak sabar untuk melihat idolanya, tetapi tidak mungkinmeninggalkan temannya di belakang. Dengan begitu, Jelita mendapati dirinya berdesak–desakan diantara kerumunan penggemar yang berisik. Teriakan mereka memekakkan telinga. Larisa berhasilmenerobos ke depan, tetapi saat hampir tiba di barisan paling depan, beberapa penggemarperempuan membentaknya.

“Hei, berhenti mendorong saya!” bentak seorang gadis.

“Saya tidak mendorongmu!” ucap Larisa sambil membalik badan.

“Ini tempat kami! Kamu tidak bisa menempatinya!”

“Maaf, maaf,” Jelita meminta maaf.

Akan tetapi Larisa tidak peduli. Ini adalah tempat terbaik untuk melihat Julian, dan dia tidak akanmengalah. Berkat tubuhnya yang besar, dia berhasil mendapatkan tempat terbaik bahkan. mendorongtemannya ke depan.

Jelita merasa malu, kemudian para penggemar itu mulai berteriak lagi. Lelaki dalam mimpi, mereka itutelah muncul. Dia mengenakan satu set kemeja dan celana hitam, dan mukanya tertutup masker.Meskipun hanya bisa melihat matanya, para penggemar tahu bahwa dia adalah Julian.

“Ya Tuhan, dia seksi sekali!”

Jerit dan pekik para penggemar hampir memporak–porankan tempat itu.

Julian menatap para penggemarnya dan melambaikan tangan ke arah mereka. Tepat ketika hendakmasuk ke dalam hotel, terjadi kegaduhan. Larisa saling dorong dengan tiga gadis lain, yangmenyebabkan terjadinya perkelahian.

Jelita memunggungi Larisa. Selama saling dorong, bokong Larisa bersenggolan dengan bokong Jelita,dan membuat Jelita terhuyung–huyung maju ke depan. Dia pun tersentak dan tidak sengaja jatuh kearah Julian.

Bahkan para pengawal tidak sempat menghadangnya di waktu yang tepat. Julian mendapati dirinyamenabrak seorang perempuan. Jelita langsung memeluk tubuh Julian dan membenamkan wajahnya didadanya.

Keheningan menyelimuti kerumunan itu untuk sesaat lamanya, tetapi penggemar segera sadar danmengutuk Jelita. Berani–beraninya dia memeluk idola kami? Ini adalah pelecahan bagi Julian! Diasudah melecehkan Julian!

Larisa menutup mulutnya karena terkejut. Wah. Saya yang melakukannya? Apakah saya yang sudahmendorong teman ke dalam pelukan Julian? Tuhan, saya juga sangat ingin memeluk Julian.

Jelita juga terkejut. Wajahnya terbenam ke dalam kemejanya, dan bisa mencium aroma tubuh Julian.Saat sedang menarik napas dalam–dalam, seseorang berkata dengan dingin, “Bawa dia menjauh.”

Julian bicara pada para pengawalnya, dan mereka kemudian memegang bahu Jelita, dan menariknyamenjauh dari tubuh Julian. Jelita merasa sesuatu melingkar di tangannya. Terasa seperti rantai.

Begitu dirinya ditarik menjauh, Larisa kembali menyeretnya ke dalam kerumunan. Jelita menunduk danmelihat sebuah kalung tersangkut di pergelangan tangannya, yang membuatnya terkejut. Apakah inimiliknya? “Hei, Julian. Tunggu!” dia berteriak mengejarnya.

Akan tetapi Julian sudah menghilang dari pandangan semua orang. Hanya tinggal para pengawalnya.

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report