Ruang Untukmu -
Bad 51
Bad 51
Bab 51
Tasya baru saja selesai menggambar konsep desainnya di ruang kerjanya, dan tangannya terasa agaksedikit nyeri. Tepat, pada saat dia menggosok bahunya, pintu ruangannya terbuka dan Nando tiba-tibamuncul
“kenapa kamu kesini, Nando?” Tasya sangat senang melihatnya.
“Aku punya hadiah untukmu.” Begitu selesai bicara, dia menutup pintu ruangan sebelum meletakkanbunga dan kotak hadiah di mejanya. “Lihat! Tebak apa itu?”
Tasya melihat tulisan besar ‘Perumahan Cendrawasih No. I’ yang tercetak di kotak. Dia tertegunsesaat, kemudian ingat bahwa itu adalah nama perumahan elit di pusat kota.
Dia mendorong kotak itu kembali ke arah Nando. “Nando, aku tidak berani menerima hadiah ini. Initerlalu mahal.”
“Ini tidak mahal, hanya satu unit berukuran 200 meter persegi lebih. Awalnya aku ingin membeli tipedupleks di lantai atas, tetapi aku pikir itu terlalu besar dan akan tampak kosong karena hanya kalianberdua yang akan tinggal di sana. Jadi, aku pilih unit yang lebih kecil,” kata Nando lemah, karena diaberpikir bahwa dia seharusnya bisa memberinya unit yang lebih baik.
Tasya kehilangan kata-kata. Memang benar, mereka yang memiliki uang dapat melakukan apa punyang mereka inginkan! Mereka bahkan dapat memilih unit termahal dari perumahan elit. Untuk pekerjakantoran seperti aku, bahkan mungkin tidak akan sanggup membeli kamar mandi dari unit itu, bahkandengan satu tahun gaji sekalipun.
“Nando, kita berteman. Aku tidak akan menerima hadiah darimu selain persahabatan denganmu.”Tasya berbicara dengan serius.
“Kamu menyelamatkan hidupku. Apakah kamu tahu betapa bernilainya hidupku?” Nando segeramembalas.
“Hidupmu tak ternilai harganya, dan itu tidak dapat diukur dengan uang.” Tasya tersenyum danmenggelengkan kepalanya. “Menyelamatkanmu juga merupakan cara mengumpulkan amal baik untukdiriku sendiri.”
“Tidak. Hidupku adalah milikmu, dan barang-barangku adalah milikmu juga. Kamu harus menerimarumah ini,” kata Nando keras kepala.
Tasya merasa tidak bisa berkata-kata lagi. “Kamu telah banyak membantuku dan anakku selamabertahun tahun. Jika kamu mengirim hadiah seperti ini lagi, maka aku tidak akan berani bertemandenganmu nanti. Selain itu, ayahku sudah membelikanku unit apartemen, dan aku bisa pindah bulandepan.”
“Itu pasti tidak akan senyaman Perumahan Cendrawasih No. 1, ” kata Nando dengan cemas.
“Aku benar-benar tidak membutuhkan rumah ini. Lagi pula, aku ada rapat sebentar lagi, jadi silakanpulang! Setelah Tasya selesai berbicara, dia mengambil buku catatannya dan pergi keluar.
Nando segera memikirkan cara lain sambil menggigit bibirnya yang tipis. Dia mengambil kotak hadiahdan pergi ke ruangan Presiden Direktur di mana Elan sedang sibuk dengan beberapa pekerjaan padawaktu itu. Melirik tamu tak diundang itu, dia melanjutkan pekerjaannya kembali.
“Tolong aku, Elanl”
“Pergilah.”
“Yah, aku membeli rumah di Perumahan Cendrawasih No. I untuk Tasya. Bisakah kamumemberikannya atas nama perusahaan? Misalnya, kamu bilang kalau itu adalah bonus akhir tahun
untuknya.”
Tangan Elan yang sedang menandatangani dokumen berhenti. Kemudian, dia menjawab dengansingkat, “Tidak.”
“Kenapa? Aku ingin memberikannya sekarang, tapi dia menolak. Aku tidak tahu harus gimana lagi!”Nando bersandar di meja dan berbicara tanpa daya.
“Jika dia tidak menerimanya, itu berarti dia tidak tertarik padamu.” Elan mengejek. Dia juga pernahmenawarkan rumah di properti ini dan ditolak oleh Tasya.
“Bukan itu! Tasya sangat menyukaiku, aku sangat percaya diri dalam hal ini,” kata Nando pada dirinyasendiri.
Elan mengerutkan kening dan berkata mengejek, “Jangan terlalu percaya diri.”
“Jangan meremehkanku, Elan! Aku pasti akan menikahi Tasya. Entah itu tiga tahun, lima tahun, atausepuluh tahun lagi, aku akan menunggunya selama dia tidak menikah dengan pria lain.” Nando tampakseperti dia bertekad untuk menjadikan wanita itu istrinya.
“Kalau begitu, tahukah kamu, siapa ayah dari anaknya?” Elan bertanya dengan dingin tiba-tiba.
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report