Ruang Untukmu -
Bab 548
Bab 548
Ruang Untukmu
Bab 548
“Apa kamu di rumah? Saya akan pulang, karena ada sesuatu yang harus saya diskusikan dcዘደህ ”
“Ya. Sava akan menunggumu,” jawab Elsa lembut.
Dengan video dan kontrak di tangannya, Romi pergi menemui Elsa. Saat ini, Kediaman Merian tampaksepi. Dulu, Bibi Gavarri akan membukakan pintu untuknya setiap kali dia pulang. Kini, dia harusmemasukkan kata sandi sendiri untuk membuka pintu.
Saat memasuki rumah, Romi menemukan Elsa, yang sedang menunggu kedatangannya, duduk disofa. Elsa mengira bahwa Romi hendak mendiskusikan masa depan perusahaan dengannya.
“Di mana Bibi Gavatri?” tanya Romi penasaran.
“Dia berhenti dan pulang karena saya tidak membutuhkan pelayan ketika saya sendirian,” Elsamenjelaskan. Sejak kemarin sore, dia telah menonton berita untuk melihat apakah ada laporan tentangmayai yang ditemukan di laut, tetapi tidak sekali pun gambar Bibi Gayatri muncul di berita. Hal inimembuatnya berpikir bahwa Bibi Gayatri mungkin telah menghilang dari muka bumi selamanya, ataumungkin Bibi Gayatri sudah dikunyah oleh hiu hingga berkeping–keping. Bagaimanapun juga, BibiGayatri sudah tidak ada lagi di dunia ini.
“Elsa, apa kamu takut sendirian tadi malam?” Romi bertanya begitu dia duduk.
“Saya baik–baik saja. Saya tidak takut ketika memikirkanmu.” Elsa menatap Romi dengan genit.
Setelah Romi memandang wanita itu seolah–olah dia sedang menonton pertunjukan teater, diamengeluarkan iPad–nya dan memutar sebuah video. Segera setelah itu, ruangan itu dipenuhi
dengan apa yang Elsa katakan malam sebelumnya: “Jika kamu mencoba menolak saya lagi, sayaakan memecatmu keesokan paginya.”
Ketakutan, Elsa langsung memucat dan mencoba merebut iPad itu dari tangan Romi layaknya oranggila sambil tanpa malu memelotouinya. “Kenapa... Kenapa kamu punya ini?”
Romi menutup video sebelum dia mencibir, “Kamu masih berani bertanya pada saya? Ketika kamuadalah orang yang tidur dengan salah satu karyawan saya? Elsa Merian, apa kamu memainkansemacam permainan perselingkuhan yang memuakkan dengan saya?”
“Apa yang kamu inginkan?” Merah karena marah, Elsa menggertakkan giginya, saat dia merasa diatelah jatuh ke dalam jebakan.
Romi tidak mengatakan apa–apa lagi saat dia melemparkan kontrak tepat di depan Elsa. “Tandatangani!”
“Apa ini?” Elsa mengambil kontrak, sambil memelotou Romi.
“Ini kabar baik; saya akan mengembalikan semua saham saya di Perusahaan Konstruksi Meriankepadamu. Mulai sekarang, kamu akan memegang 70 persen saham perusahaan, karena saya akankeluar dari perusahaan malang itu.” Ekspresi jijik muncul di wajahnya. “Perusahaan itu masihmenghasilkan keuntungan saat ayahmu masih ada, tapi kini, merugi jutaan setiap hari. Saya tidak akanmenemanimu menanggung hutang ini.”
“Kamu... Romi, saya tidak mengeru bagaimana perusahaan beroperasi. Saya tahu ini salah saya.Tolong, jangan lanjutkan perceraian; jangan tinggalkan saya, oke?” Elsa tiba–tiba menjadi cemas. Jikaperusahaan terus merugi seperti ini, kebangkrutan tidak dapat dihindari. Saham yang dia miliki diperusahaan pada akhirnya tidak akan berarti apa–apa.
“Apa kamu pikir saya masih ingin bersamamu? Saya bahkan tidak tahan melihat wanita kotorseperumu! Kini, jika kamu tidak ingin video ini diunggah secara online untuk dilihat dunia, tandatangani itu!”
Elsa hancur. Sambil menggertakkan giginya, dia gemetaran. “Saya tidak akan menandatangani ini.Kamulah yang menyebabkan perusahaan dalam keadaan seperti ini. Kenapa saya yang harusmenanggung hutang ini sendirian?”
“Kalau kamu ingin menyalahkan seseorang, salahkan Tasya, karena ini semua adalah perbuatannyadan tidak ada hubungannya dengan saya.” Romi menolak mengakui bahwa kemampuannya tidaksesuai standar. Namun demikian, dia ingin tidak berhubungan dengan dengan Perusahaan KonstruksiMerian lagi karena dia sudah mendapatkan sejumlah uang dari perusahaan.
“Tanda tangani.” Romi mengancam sekali lagi dengan mengalihkan perhatian ke iPad di tangannya.“Kalau tidak, saya akan mengunggah ini secara online. Seluruh dunia akan melihat betapamemalukannya dirimu saat itu.”
“Tidak!” Elsa hampir gila, karena dia tahu hidupnya akan hancur begitu video diunggah secara online.Dia tidak akan pernah bisa mengangkat kepalanya tinggi–tinggi lagi.
Menyerah pada ancaman Romi, Elsa hanya bisa mengambil pena dan bertanda tangan di garis putus–purus sebelum mencap sidik jarinya di sebelah tanda tangan itu.
Setelah Elsa selesai menandatangani dokumen, Romi mengambil satu salinan sebelum dia berkatadengan dingin, “Elsa Merian, jangan ganggi saya mulai sekarang. Urusan ayahmu tidak adahubungannya dengan saya. Saya udak perlu mengingatkanmu bahwa saya bisa dengan mudahmengunggah video ini kapan pun saya mau jika kamu mengatakan bahwa saya ikut serta
dalam revisi wasiat.”
Previous Chapter
Next Chapter
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report