Ruang Untukmu
Bab 626

Bab 626

Bab 626

Kirana awalnya bermaksud mengambil kesempatan untuk menggoda pria tampan di sebelahnya, tetapiaura dingin yang pria itu pancarkan membuatnya mundur.

Di sisi lain, dia melihat pria itu terus menatap gadis berbaju merah dan tatapannya tampak rumit.

Kemudian, pria itu berdiri dan berjalan ke arah gadis itu.

Saat Salsa hampir meletakkan tangannya di telapak tangan Jeremi, tiba-tiba seseorangmencengkeram tangannya diikuti dengan suara dingin laki-laki, “Saya adalah pasangan dansanya.”

Salsa terkejut dan menoleh. Arya? Apa yang dia lakukan di sini?

Jeremi tercengang. Dia merasa tidak senang karena mangsanya direnggut orang lain tepat didepannya.

“Saya dengar dari Salsa bahwa kamu bukan pacarnya. Lagipula, dia sudah berjanji untuk berdansadengan saya,” ucap Jeremi mempertahankan wibawanya.

“Ya, itu benar. Saya memang bukan pacarnya. Saya adalah tuannya dan dia pelayan saya.” Aryatersenyum dan melingkarkan tangannya yang lain di pinggang Salsa seolah-olah bersiap untukberdansa.

Wajah Salsa memerah dan berpikir, Bisakah dia tidak menyebutkan kepada orang banyak bahwa sayaadalah pelayannya? Ini sangat memalukan.

Jeremi langsung menatap Salsa dan membelanya, “Salsa, apa dia mengancammu? Jangan khawatir.Saya akan melindungimu. Kamu hanya perlu memberi tahu apa yang telah dia lakukan padamu.”

Sejujurnya, Salsa tidak ingin Jeremi membelanya saat ini. Dia pun tersenyum canggung, “Jeremi,terima kasih atas bantuanmu, tetapi saya sudah berjanji untuk menjadi pelayannya selama satu tahun.Kami…”

Sebelum Salsa menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba dia merasakan tekanan dari tangan dipinggangnya dan mendapati dirinya jatuh ke pelukan Arya. Tubuh mereka pun saling menempel erat.

Jantung Salsa berdebar kencang, dan dia bisa mencium sedikit aroma segar dan menggoda dari tubuhArya.

“Fokus pada dansanya,” Arya memperingatkannya. Kemudian, dia mengangkat tangan Salsa yang laindan memperlakukannya seperti boneka kecil dengan mengerahkan segala kekuatannya. Dia memutartubuh Salsa sebelum berakhir kembali ke pelukannya.

Setelah itu, Arya mencondongkan tubuhnya ke depan dan wajah mereka begitu dekat satu sama lainhingga napas mereka saling terhubung.

Wajah Salsa sangat merah dan dia berpikir, Bukankah dia selalu angkuh dan berwibawa? Bukankahdia bilang dia tidak tertarik dengan penampilan saya yang terlihat biasa saja? Apa yang terjadisekarang?

Napas Arya sedikit tercekat. Dia tiba-tiba menyadari bahwa wajah Salsa cukup cantik dari dekat.

Kulitnya sempurna, bibirnya merah merona dan dan matanya yang besar bersinar terang saat cahayalampu gantung terpantul di dalamnya. Sinar matanya menyerupai sejuta bintang di langit malam.

Adapun Salsa, dia tampak gugup saat berada begitu dekat dengan wajah Arya yang tampan.Lengannya

melingkar di tubuh Arya, tetapi dia panik dan langkah tariannya menjadi canggung. “Saya tidak inginberdansa lagi.”

Salsa berjuang keluar dari pelukannya dan melangkah mundur.

Namun kebetulan, seorang pria menabraknya, dan dia lagi-lagi terdorong ke dalam pelukan Aryadengan tangan merentang lalu memeluk tubuh Arya. Tindakannya saat ini terlihat seperti gerakan yangdilakukan seseorang untuk melompat ke dalam pelukan orang lain. Saat ini posisinya tampak cukupcanggung.

Salsa tidak menyangka Arya masih tidak melepaskannya. Sementara Jeremi yang melihat merekamerasa sangat cemburu.

“Apakah pelukan itu menyenangkan untukmu?” tanya Arya dengan suara rendah.

“Uhh! Saya minta maaf. Saya tidak bermaksud memelukmu.” ucap Salsa yang langsung bergeser kesamping. Kemudian, dia menutupi wajahnya dan bergegas menuju sofa.

Wajahnya merah merona. Dia dibesarkan oleh keluarganya dengan sangat ketat dan protektif. Selaincinta sesaat yang bertepuk sebelah tangan saat dia di sekolah menengah, dia belum pernah benar-benar menjalin hubungan yang layak sampai sekarang di usia 23 tahun.

Jadi, apa yang baru saja mereka berdua lakukan adalah momen paling intim yang Salsa miliki denganseorang pria sepanjang hidupnya.

Tiba-tiba, gadis lain datang kepada Arya dan bertanya dengan suara malu-malu, “Tuan, maukahselanjutnya Anda berdansa dengan saya?”

Arya dengan tenang menolaknya, “Saya tidak tertarik.”

Dia bahkan tidak melirik gadis itu dan terus memfokuskan pandangannya pada gadis yang duduk disofa.

Arya tidak tahu bahwa gadis yang dia tolak itu merasa sangat terpukul dengan penolakannya. Gadis itusudah memperhatikan Arya sejak dia memasuki pesta. Dia bahkan mengumpulkan semua keberanianuntuk mendekatinya dan berbicara dengannya. Namun, yang dia terima hanya penolakan kejam dariArya.

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report