Ruang Untukmu -
Bab 677
Bab 677
Ruang Untukmu
bara
Bab 677
Helen Sanjaya! Sebuah amarah tiba-tiba muncul dalam hati Elsa karena baginya, Helen adalah wanitahina dan tak tahu malu. Dia terang-terangan merebut kekasih Elsa dan memberinya pikiran-pikirannegatif yang menghancurkan hidupnya.
Elsa bergegas meraih semangkuk sup di sampingnya lalu berjalan ke arah Helen. Saat itu, Helensedang menundukkan kepalanya untuk menghindar agar Elsa tidak mengenalinya. Tapi, saat itu, ketikadia berbalik saat mendengar suara langkah kaki mendekatinya, semangkuk sup disiramkan ke arahwajahnya.
“Ahhhh!” Helen bersusah payah membuka matanya ketika sebuah tamparan mendarat di wajahnya saatitu.
Seolah tamparan itu tidak cukup, Elsa mulai berteriak dan menarik rambut Helen. “Helen Sanjaya, dasarpelacʻr! Saya akan membunuhmu!”
“Elsa Merian, lepaskan saya.” kepala Helen mulai terasa panas karena sakit dan dua orang petugasmendekati mereka saat itu untuk melerai dan memarahi mereka.
Wajah Helen penuh dengan rasa jijik saat dia mengusap wajahnya. Karena dia melakukan beberapa kalioperasi plastik, benjolan-benjolan di kepalanya terlihat jelas.
“Haha! Lihat wajahmu! Kamu terlihat seperti seorang penyihir! Menjijikkan!” cemooh Elsa sambil duduk,sementara Helen kembali membersihkan meja.
Mendengar ini, Helen mencibir. “Dan saya akan terus membuatmu jijik. Lagi pula kita akan salingbertemu sampai lebih dari sepuluh tahun! Tasya sekarang adalah orang kaya dan jadi Bu Elan. Apakamu tahu kalau dia dan Elan menikah? Dia juga jadi anak perempuan tertua di keluarga Merian.Sedangkan kamu, kamu hanya sampah di pinggir jalan, berbeda dengan Tasya yang seperti berlian.”
Elsa menggigit bibirnya. Tentu saja, dia tidak bisa memberitahu Helen apa yang dia rasakan karena diairi pada Tasya. Tapi sekarang, dia tidak bisa lagi mendapatkan kebebasan. Apa gunanya rasa iri itu?
“Romi juga dipenjara! Kita semua hancur. Kita semua tidak akan hidup bahagia,” lanjut Helen sambilduduk di depan Elsa untuk beristirahat.
Mendengar itu, mata Elsa tampak menahan amarah. Orang tuanya dipenjara dan dia sendiri jugadipenjara. Pada akhirnya, apakah dia pernah menyesali perbuatan dan kekejamannya?
Dia penuh dengan penyesalan. Kalau saja dia diberi kesempatan lain, dia tidak akan pernahmenghancurkan hidupnya sendiri sampai seperti ini. Dia akan mencari laki-laki yang biasa saja untukdinikahi, memiliki anak bersamanya, dan menjadi seorang istri yang baik.
“Tidak ada gunanya menyesal,” ujar Helen seolah bisa membaca pikiran Elsa.
Lalu, Elsa mengangkat kepalanya dan bertanya, “Saya tidak tahu bagaimana bisa kamu berakhir di sini!”
Helen tidak ingin menyembunyikannya lagi dari Elsa. Baginya, masa-masa itu adalah momen palingmembahagiakan di hidupnya.
“Apa kamu tahu? Tahun itu, ketika kita berencana menghancurkan Tasya, yang masuk ke ruangan itubukan seorang gigʻlo. Tapi dia adalah Elan Prapanca. Setelah Elan memberikan jam tangannyapadanya, Tasya meninggalkan jam itu di lantai. Lalu, seorang pelayan menghubungi saya danmemberikan jamnya pada saya.”
Helen mengingat jelas saat Elan datang ke tokonya untuk mencarinya. Sosok Elan tampak terhormatdan memancarkan aura yang memesona, membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.
Mata Elsa terbelalak dan dia mendesak, “Lalu?”
“Lima tahun kemudian, bisnis di toko saya memburuk dan saya harus menjual jam tangan itu. Seminggukemudian, Elan kembali ke toko saya dan bertanya apakah saya adalah wanita yang ada di kamar itumalam, itu. Saya bilang iya,” jawab Helen tanpa rasa malu.
Setelah mendengarnya, Elsa memarahinya, “Dasar tak tahu malu.”
“Kamu pasti akan melakukan hal yang sama. Elan bilang dia akan menebus kesalahannya. Dia memberisaya sebuah vila, sebuah mobil sport, sebuah kartu ATM tanpa limit, dan beberapa orang pelayan. Saatitu, saya cantik dan bahagia. Saya bisa membeli apapun yang saya mau. Terkadang, ada hari di manasaya makan malam bersama Elan dan pergi ke pameran perhiasan bersama.” Saat membicarakan halitu, Helen menatap Elsa. “Bukankah saya memberimu beberapa hadiah yang harganya lebih dari satumiliar?!”
Saat itu, Elsa akhirnya tahu kenapa Helen tiba-tiba jadi seorang wanita kaya dalam sekejap. Ternyataselama ini dia mencuri identitas Tasya dan memanfaatkan uang kompensasinya.
“Dan seperti itulah akhirnya saya berada di sini. Saya melakukan itu selama tujuh bulan. Danmenghabiskan uang Elan sebanyak 70 miliar. Pada akhirnya, saya ditipu Tasya dan dituduh melakukanpemerasan.” Lalu, Helen tersenyum kecut dan berkata, “Orang-orang bilang kalau kita tidak bisamemiliki terlalu banyak hal baik karena pada akhirnya, itu semua akan menusukmu dari belakang.”
Dan karena itu semua, dia harus membayar kesalahannya dengan sisa hidupnya.
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report