Bad 7

Felly langsung terbatuk. “Baiklah, pokok bahasan rapat hari ini adalah kompetisi yang kita ikuti.Pertama, selamat kepada dua desainer terpilih, Alisa dan Tasya.” Tasya mengangkat kepalanya danbertemu dengan tatapan provokatif Alisa. Jika dia menang kali ini, perusahaan akan memberinyabonus besar. Oleh karena itu, mereka adalah saingan. Felly segera menganalisis situasi kompetisi ini.Sebagai seorang desainer berpengalaman, dia sangat percaya diri dengan pekerjaannya. SementaraTasya sedang menatap meja, dia tiba-tiba merasakan ada sepasang mata tertuju padanya. Tidakdiragukan lagi, Elan yang menatapnya. Apakah pria ini benar-benar kurang kerjaan? Kenapa diamenatapku sepanjang waktu? Ibu Tasya mengorbankan hidupnya untuknya. Sejujurnya, Tasya sangattidak ingin bertemu dengannya. Meskipun Tasya baru berusia lima tahun pada saat itu, dan dia tidakbisa menyalahkannya siapapun, Tasya tetap memiliki perasaan benci di dalam hatinya. “Tasya,katakan pendapatmu.” Felly tiba-tiba memberi isyarat padanya. Tasya melamun, dan sekarang diatidak tahu apa yang Felly bicarakan. Tasya mengangkat kepalanya dan menatap Felly denganbingung. “Uh… pendapat apa yang kamu maksud?” Wajah Felly langsung berubah jelek. Beraninyaseseorang melamun di rapat ini? “Tasya, meskipun kamu adalah seorang desainer yang dikirim daripusat, kamu tidak boleh terlalu sombong dan mengabaikanku. Kamu tidak mendengarkan apa yangaku katakan barusan, kan?” Felly adalah wanita yang keras dan ingin memberi pelajaran kepadaTasya. Para desainer lain memandang Tasya seolah-olah mereka sedang melihatnya mempermalukandirinya sendiri, sementara wajah Tasya juga sedikit memerah. Sementara dia tidak tahu harus berkataapa, suara laki-laki terdengar. “Katakan padaku apa nilai jual unik dari desainmu.” Elanmengingatkannya. Ketika menanyakan tentang pekerjaannya, Tasya segera menjadi percaya diri.“Karya saya kali ini menggunakan platinum, bahan yang paling cocok, dengan tambahan rhodium danpaladium. Kilauan, kekuatan, dan daya tahannya sangat baik, dan juga merupakan bahan langka.Konotasinya unggul, tidak mudah terdepresiasi, dijamin tidak berubah warna, memiliki kestabilan yangbaik, dan cocok untuk keperluan koleksi. Target konsumen saya adalah orang-orang yang sukamengoleksi dan membeli barang-barang mewah.” Setelah Tasya selesai berbicara, dia tiba-tiba melihattatapan dalam dari pria di seberangnya, dan Tasya segera menghindari tatapannya. “Singkatnya, itu

mahal!” Alisa menyeringai. “Saya tidak sama dengan Tasya. Saya fokus pada elemen fashion. Saat ini,tren berubah-ubah. Saya pikir ide saya lebih cocok untuk pasar.” Tasya mengerutkan bibirnya dantersenyum. “Setiap karya kita memiliki nilai jualnya sendiri.” Segera, rapat itu akhirnya berakhir. Elanhanya datang untuk mendengarkan dan tidak terlalu banyak mengungkapkan pendapatnya. “Oke,rapat selesai,” Felly mengumumkan. “Tasya, tetap di sini. Yang lain boleh pergi,” kata Elan tiba-tiba.Saat mendengarnya Tasya hampir tersedak ketika hendak menyesap air untuk membasahitenggorokannya. Dia langsung dikelilingi oleh tatapan iri dan kebencian, terutama Alisa, yangmemelototinya dengan kesal seolah-olah Tasya telah merayu Elan dengan cara kotor. Tasya juga tidakbisa berkata-kata. Tidak bisakah Elan melihat situasiku di perusahaan? Aku dicemooh oleh orang lain,dan dia tetap melakukan ini! Setelah semua orang pergi, Tasya bersandar di kursinya dan berkatadengan dingin, “Apakah ada sesuatu yang Anda butuhkan, Pak Elan?” “Mengapa kamu tidakmenerima rumah yang kuberikan padamu kemarin?” Elan menyipitkan matanya dan menatapnya.“Kenapa harus aku terima? Aku sudah mengatakan bahwa aku tidak akan menerima apapun darikeluarga Prapanca.” Tasya menekankan lagi. “Kamu harus memikirkan putramu. Tempat yang aku pilihmemiliki fasilitas luar biasa yang dapat mendukungnya. Ada taman kanak-kanak yang jauh lebih baikuntuk orang-orang elit di masyarakat. Juga lebih aman dan lebih cocok bagimu untuk tinggal bersamaanakmu.” Elan meninggalkan statusnya sebagai atasannya dan berubah menjadi sales penjualan. Apayang Elan katakan sangat menarik bagi Tasya karena, sebagai seorang ibu, adalah keinginanterbesarnya untuk memberikan pendidikan dan lingkungan terbaik kepada putranya. “Tidak perlu. Akubisa memberikan yang terbaik untuk anakku.” Tasya tidak setuju. Untuk seorang pengusaha sepertiElan, dia tidak bisa menyadari bahwa hal yang paling berharga bukanlah kekayaan materi tetapikeluarga. Selama putranya bersamanya, bahkan jika Tasya hidup dalam kondisi yang kurang baik, diaakan sangat bahagia. Sambil mengerutkan kening, Elan menatap wanita kejam itu dan merasabermasalah. “Besok lagi, jika bukan urusan pekerjaan, tolong jangan mencariku lagi.” Setelah Tasyaselesai berbicara, dia mengambil dokumennya, lalu bangkit berdiri dan pergi. Sore harinya, Tasyamenerima telepon dari ayahnya, yang memintanya pulang untuk makan malam besok. Ayahnya jugamengatakan bahwa dia ingin bertemu dengannya. Karena itu, Tasya setuju, berpikir bahwa Tasya perlu

pulang untuk berkunjung. Di kantornya, Elan duduk dengan anggun di kursinya, mendengarkanlaporan kerja asisten di sampingnya. “Pergi periksa informasi mengenai ayah dari putra Tasya.” Karenakompensasi materi tidak membuat Tasya terkesan, Elan bisa memulai pada hal lain. “Baiklah.” RoyOkanada segera pergi untuk menyelidiki. Pada saat itu, ponsel Elan berdering, lalu dia mengangkatnyadan melihat bahwa itu telepon dari Helen. “Halo,” jawab Elan selembut mungkin. “Elan, apa kamu sibukdengan pekerjaan? Bisakah aku makan malam denganmu malam ini?” “Oke, aku akan memesanrestoran.” Elan setuju. “Kalau begitu aku akan menunggumu menjemputku.” Helen sangatbersemangat. “Baiklah.” Elan menutup telepon sementara wajah Helen muncul di benaknya. Untukbeberapa alasan, Helen tidak seperti wanita saat lima tahun yang lalu baginya. Samar-samar Elaningat wanita malam itu. Bibirnya sangat lembut, dan tubuhnya memiliki aroma yang samar. Meskipundia menangis terus menerus, suaranya menarik, sementara suara Helen agak terlalu tajam. Karenasudah lima tahun, siapa pun akan mengalami perubahan signifikan. Jadi, Elan hanya inginmenebusnya. Lagi pula, apa yang dia lakukan malam itu menyebabkan kerusakan permanen dalamhidupnya. Di sebuah restoran mewah, Helen datang dengan gaun Chanel baru, menggunakankosmetik mahal dan keterampilan seorang penata rias, Helen meningkatkan penampilannya yang agakrata-rata, tetapi dia tetap saja belum cukup menarik. Helen termasuk dalam kategori seorang gadiscantik rata-rata. Dia tidak jelek, tapi juga tidak mempesona. Namun, malam ini, Helen adalah wanitayang paling membuat iri di seluruh restoran. Pria yang duduk di seberangnya adalah seorang priakelas atas yang tampan, anggun, menawan, dan memancarkan aura agung. “Elan, bersulang.” Helenmengambil inisiatif untuk mengangkat gelasnya dan menatap pria di seberangnya dengan penuhsemangat. Meskipun Helen sudah mengenalnya selama hampir tiga minggu, Elan selalumemperlakukannya dengan baik dan sopan. Namun, yang diinginkan Helen jauh lebih dari itu, karenaHelen menginginkan hati, tubuh, dan akhirnya, menjadi istrinya. Sekarang, karena Helen telahmendapatkan perhatiannya dan semua yang Elan berikan padanya, dia benar-benar takut kehilangansemuanya. Helen merasa senang menjadi orang kaya. Apa yang dia inginkan dapat diberikankepadanya dalam hitungan detik. Gaun Chanel baru kesukaannya dikirimkan langsung padanya untukdia pilih. Jika dia menginginkan tas tertentu, dia bisa mendapatkannya dalam setiap warna yang

tersedia. Jika dia menginginkan perhiasan berlian, yang perlu Helen lakukan hanyalah memilih manayang dia suka. Perasaan ini seperti sedang mengambang di awan, dan Helen tidak pernah ingin jatuhkembali ke tanah selama dia hidup.

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report