Ruang Untukmu -
Bad 810
Bad 810
Bab 810
Setelah mendengar itu, Salsa mencemooh, “Dia tunanganmu? Apakah kamu pernah tidur dengannyasebelumnya? Biar saya memberitahumu sesuatu. Saya sudah tidur dengannya selama sebulan.”
Kata–katanya tidak hanya membuat Meila marah, tetapi juga membuat Arya bingung. Dia tidak percayadengan apa yang Salsa katakan dan menatapnya dengan mata terbelalak. Apa yang sedang diabicarakan? Saya pernah tidur dengannya sebelumnya? Dia mencoba mengingat–ingat, tetapi tidak adayang terlintas di benaknya. Sial, bagaimana saya bisa melupakan hal seperti itu?
“Benarkah itu?” tanya Meila sambil menatap Salsa. “Arya, itu tidak benar. Dia berbohong padamu danberbicara omong kosong. Kalian berdua tidak pernah bersama.”
“Ada tahi lalat merah di paha bagian dalammu,” jawab Salsa dengan tenang sambil menatap Arya.
Arya terkejut ketika mendengar itu karena letak tahi lalat itu sangat dekat dengan selangkangannya.Bagaimana dia tahu? Ternyata kita benar–benar pernah tidur bersama!
“A–apa yang kamu bicarakan? Kamu pasti mengada–ada.” Meila sangat marah dan benci melihatbetapa tenang dan percaya dirinya Salsa. Dia hampir kehilangan kesabaran ketika mengetahui bahwamereka berdua telah melakukan perbuatan itu ketika mereka bersama.
“Katakan padanya apakah yang saya katakan itu benar.” Salsha menatap Arya.
“Kenapa kamu baru memberitahu saya bahwa kita sudah tidur bersama? Lalu kenapa kamu menolaksaya tadi malam?” Arya bingung dan mencoba memahami situasinya.
Tambahan informasi yang diungkapkan Arya tertangkap basah oleh Meila. Dia memelototi Salsa danberseru, “Salsa, kamu benar–benar mencoba merayu Arya. Kamu berjanji pada ibu saya bahwa kamutidak akan menghalangi kami, tetapi ternyata kamu berbohong!”
Mendengar itu, Salsa terdiam. Dia memandang Arya dan kemudian mengalihkan pandangannya keMeila. “Maaf. Dia yang mencoba merayu saya, tapi saya menolaknya.”
Arya sudah muak melihat betapa histerisnya Meila karena merusak suasana antara dirinya dan Salsa,“Kamu harus pergi sekarang!” tegur Arya.
“Arya, kemana lagi saya bisa pergi? Ada ratusan tamu yang menunggu kita di pesta pernikahan.“, Meilatidak bisa menahan air matanya lagi dan meratap sambil membenamkan wajahnya di tangannya.
“Pernikahan kita dibatalkan,” kata Arya dingin.
Mendengar itu, Meila hampir pingsan dan berteriak, “Kamu tidak akan menikah dengan saya? Laluapakah kamu akan menikahinya?”
Salsa tercengang melihat bagaimana situasi berkembang. Dia tidak tahu bagaimana dia harusmenghadapi Arya di masa depan setelah merusak pernikahannya.
Namun, kata–kata Meila memberi Arya ide. Dia memandang Salsa dan bertanya, “Karena semua orangdari keluarga saya sudah hadir, akan merepotkan bagi mereka untuk meluangkan waktu dan datang laginanti. Mengapa kita tidak menikah saja hari ini?” Sepertinya Arya ingin menikahi Salsa.
Kata–katanya membuat Salsa bingung karena dia tidak menyangka mereka akan segera menikah ketikadia
demam.
“Sekarang kamu harus bertanggung jawab karena kamu sudah tidur dengan saya. Kamu tidak bisamenikahi siapa pun kecuali saya. Ini berlaku juga untuk mantan pacarmu.” Arya meraih lengan Salsauntuk memaksanya menikah dengannya.
Air mata mengalir di pipi Meila saat dia melihat pemandangan di depannya. Dia tidak menyangkapernikahan yang dia nantikan akan menjadi seperti ini.
Setelah beberapa pertimbangan, Salsa akhirnya membuat keputusan yang berani.
“Baiklah. Saya akan menikah denganmu.” Salsa sangat menginginkannya sehingga dia tidak keberatanbersikap tidak tahu malu.
Setelah mendengar itu, Arya tersenyum. “Baiklah. Saya akan meminta para tamu untuk menungguselama satu jam, dan kemudian kita akan pergi ke sana setelah selesai bersiap.”
Salsa mengangguk, tetapi Meila menggeleng kuat–kuat. “T–tidak mungkin. Saya yang harus menjadiistrinya! Saya yang harus menjadi pengantinnya!”
“Bawa dia keluar.” Arya membuka pintu dan menginstruksikan para pengawal yang berdiri di luar.
Setelah itu. Arya keluar dari koridor dan melakukan beberapa panggilan. Penata rias dan stylist segerabergegas ke rumah sakit. Pada saat itu, akhirnya dia menelepon Marina dan mengatakan kepadanya,“Nenek, tolong minta para tamu untuk menunggu satu jam lagi. Saya akan segera ke sana denganpengantin saya.”
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report