Ruang Untukmu -
Bab 838
Bab 838
Bab 838
Anita menyaksikan dengan kagum ketika Raditya memberikan pukulan ganas dengan ekspresimengancam di wajahnya. Karena ketakutan luar biasa yang pria Anita alami, dia mundur dengantergesa–gesa. Di matanya, pengawal ini tidak seperti pengawal lain yang dia temui. Dia memancarkanaura dingin yang sama berbahayanya dengan gangster itu sendiri.
Seorang pria dan wanita yang sebelumnya menyusul mereka. Raditya melepaskan pria dalam
cengkeramannya dan berbalik untuk meraih Anita saat dia berusaha berdiri. Sebelum Anita bisabereaksi, dia mendorong Anita ke tanah, dan kepalanya terbentur dengan keras di tanah dengan bunyigedebuk. Anita hendak marah ketika dia mendengar suara dentuman yang kencang.
Itu adalah suara tembakan.
Jantungnya berdegup kencang. Oh, astagal Apa yang terjadi di dunia ini?
Sebelum memikirkannya, dia ditarik ke pelukan Raditya saat dia mulai berguling–guling di tanah.
Anita tiba–tiba merasa pusing dan tidak bisa menenangkan diri. Mata Raditya menjadi cerah begitu diamelihat parit di sebelahnya, dan dia mulai mendorong Anita ke dalam parit.
“Aah – Anita sama sekali tidak siap saat dia jatuh ke dalamnya. Karena parit itu tidak dalam ataudangkal dengan air jernih, akhirnya air itu menyiprat di seluruh wajah dan tubuh Anita.
“Aah- Anita menjerit kesakitan.
Raditya mengabaikan teriakannya dari belakang saat dia menghadapi tiga gangster mengerikan itu.
“Siapa kamu?” wanita yang memimpin itu bertanya dengan marah.
“Kamu tidak punya hak untuk tahu,” cibir Raditya.
“Bunuh dia.” Wanita itu menoleh dan memberi perintah kepada bawahannya.
Pria yang memiliki pistol sebelumnya mengeluarkan pistolnya dan tanpa ragu–ragu segera menembakRaditya. Dan bukannya mundur, Raditya tetap di tempatnya dan menghindari tembakan itu.
Dia seperti mesin yang canggih, karena dia bisa secara akurat memprediksi tembakan pria itu danmenghindari peluru setiap kali ditembakkan.
“Dasar tak berguna,” umpat wanita itu dengan keras karena percaya bawahannya sengajamelakukannya.
Sementara itu, pria bersenjata itu sangat takut sehingga dia mulai meragukan kemampuannya. Diamembidik bagian vital Arya, tetapi tembakannya selalu meleset.
Kali ini, wanita itu mengambil pistol dari bawahannya, berniat melakukannya sendiri, tetapi Radityamenendang pistol itu begitu wanita itu mengambilnya. Raditya menendang dada salah satu pria untukmendapatkan kecepatan lebih lanjut sebelum melompat dan menghindar saat pistol itu terlempar keudara. Dua ledakan keras terdengar ketika dia kembali mendarat ke tanah, dan masing–masing dari priaitu tertembak di bagian paha mereka. Suara pelatuk yang ditarik terdengar di dekat leher wanita itu.
Wanita itu putus asa sekarang karena dia telah memahami kesulitannya.
“Apa kamu termasuk anggota dalam organisasi itu?” Wajahnya memucat tak bernyawa karena diasepenuhnya menyadari konsekuensi dari tindakannya.
Anita hampir menangis di parit. Tidak hanya basah kuyup, dia juga tertutup lumpur dari ujung kepalahingga ujung kaki. Bau lumpur itu hampir membuatnya muntah.
Yang paling membuatnya kesal adalah pengawal itu melemparkannya ke bawah seolah–olah dia adalahsebuah benda. Parit itu tingginya hampir enam kaki. Bahkan jika dia tidak ditembak, dia masih berisikoterbunuh karena kedalaman paritnya. Bisakah dia lebih lembut, bahkan jika itu untuk melindunginya?
Dia berusaha untuk memanjat dari lereng berlumpur di samping setelah mendengar tidak ada suara dariatas. Tiga helikopter terbang di atas kepalanya dengan momentum yang luar biasa pada saat itu.
Anita bertanya–tanya kenapa helikopter itu tiba–tiba muncul entah dari mana. Mereka juga tampakseperti militer. Kenapa orang–orang ini mengejarnya? Apa dia menyinggung gangster? Diamenggelengkan kepalanya, mencoba mencari tahu kenapa, tetapi yang bisa dia pikirkan hanyalahbetapa baiknya dia. Dia tidak pernah melakukan kejahatan, jadi apa yang memicu para gangster itumelakukan kejahatan ini?
Dua helikopter mendarat di tempat parkir, tetapi yang ketiga langsung mendarat di rerumputan. Baling–baling yang besar menciptakan suara keras, dan angin begitu kencang sehingga menyebabkanpepohonan dan rerumputan di sebelahnya bergoyang keras.
Begitu Anita mencapai langkan atas, dia melihat wanita dan dua pria yang telah mengejarnya.Sementara pengawalnya menodongkan pistol ke leher wanita itu, dua pria itu tidak sadarkan diri danterbaring di tanah di dekatnya. Tampaknya pengawalnya tidak kesulitan berurusan dengan ketiganya.
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report