Ruang Untukmu
Bab 843

Bab 843

Bab 843

Sekalipun begitu banyak misi telah dibereskan Raditya, tak ada yang membuatnya merasa gugup atau

khawatir. Tetapi, kencan buta yang telah diatur oleh kakeknya malam ini benar–benar membuatnyastres. Bahkan, sebenarnya dia enggan menerima pernikahan itu, namun tak tahu cara menolaknyakarena dia ingin menghormati kakeknya.

Saat ini, ponselnya berdering. Dia mengambilnya dan mendapati bahwa kakeknya yang menelepon.

Dia mengambil ponselnya. “Halo, Kakek.”

“Kamu di mana? Semua orang menunggumu!” Panji mencoba sekuat tenaga untuk menekankekesalannya dan bertanya.

“Saya sudah di depan restoran. Saya masuk sekarang,” jawab Raditya.

Kemudian panggilan itu ditutup.

Raditya keluar dari mobil dalam balutan seragam penyamaran yang belum sempat dia ganti. Dialangsung menarik perhatian orang banyak saat dia memasuki restoran. Banyak pelayan di sanamelihatnya dan menatap kosong padanya.

Ya Tuhan! Ganteng sekali!

Tubuhnya teramat sempurna dan dia sangat tinggi.

Saat Raditya bertanya arah menuju ruang pribadi kepada salah satu dari mereka, pelayan itumenjawabnya sambil tersipu malu. Pada saat yang sama, hal tersebut membuat gadis–gadis lain disekitarnya menyorotkan tatapan iri.

Raditya berjalan ke pintu ruangan, menarik napas dalam–dalam, membuka pintu lalu masuk.

“Maaf saya terlambat,” ucapnya meminta maaf.

Semua orang yang duduk di kursi mereka, kecuali dua pria tua yang duduk mematung, berdiri untukmenyambutnya. Rasa hormat ditunjukkan terhadap identitas dan statusnya yang cukup tinggi di militer,dan juga sebagai tuan muda Keluarga Laksmana.

Begitu Ani mendengar suara merdu Raditya, dia hampir pingsan di tempat. Ya ampun, Tuhan! Sepertiyang diduga, pria ini sangat tampan dengan suara yang begitu menawan.

Menatap pria yang hanya memakai seragam penyamaran di bawah cahaya lampu, wajah Ani memerah.Aslinya jelas jauh lebih baik daripada di foto!

“Dasar bocah! Kenapa kamu ke sini pakai baju seperti itu? Memangnya kamu tidak punya waktu untukganti baju?” Panji langsung memarahinya, karena takut Raditya tak akan disukai oleh Keluarga Maldinokalau dia berpakaian seperti itu

Raditya meminta maaf kepada Keluarga Maldino. “Maaf. Saya baru saja pulang kerja, dan waktu sayatidak cukup untuk berganti pakaian.”

“Santai saja! Kamu masih kelihatan ganteng dengan setelan ini!” Nyonya Maldino mengamatinya dariujung

kepala sampai ujung kaki. Entah dari sudut mana melihatnya, Raditya sangat enak dipandang. Jadi, diabahagia untuk putrinya.

“Halo, saya Ani.” Meski Ani pemalu, dia berinisiatif untuk menyapa Raditya. “Raditya.” Raditya balasmenatap dan mengangguk dengan sopan.

“Raditya, ayo duduk di sini.” Galih mengulurkan tangannya dan menarik kursi di samping putrinya untukRaditya.

“Terima kasih, Tuan Maldino.” Raditya duduk dengan sopan.

“Raditya, kenalkan teman lama Kakek yang baik ini, Tuan Besar Maldino. Dia bertemu denganmu waktukamu masih kecil.”

“Halo, Tuan Besar Maldino.”

“Saya tak menyangka kamu sudah sebesar ini. Kamu juga sukses. Itu sangat mengesankan,” puji WisnuMaldino.

“Tidak, tidak. Dia baru saja terjun ke militer. Dia tak terlalu luar biasa,” kata Panji dengan rendah hati,tetapi dia tak bisa menyembunyikan kebanggaan di matanya.

Dalam hatinya, dia mengakui bahwa cucunya memang luar biasa. Dia tak pernah mempermalukanKeluarga Laksmana sama sekali.

“Oh! Dan ini Ani. Kalian berdua kelihatan sangat serasi,” Panji memperkenalkan sambil melihatpasangan muda itu, dalam hati berpikir bahwa cicitnya pasti akan rupawan.

Saat ini, Ani melihat bekas darah di baju Raditya dengan matanya yang tajam. Segera dia memberikantisu basah dan berbisik, “Raditya, ada darah di sana. Saya bersihkan ya!”

Raditya menunduk dan mengulurkan tangan untuk mengambil tisu basah dari tangan Ani. “Saya bisasendiri!”

Ani menatap Raditya dengan tertekan dan khawatir, dan berpikir dalam hati. Pekerjaannya berbahayasekali ya? Bahkan bajunya pun ada darah! Pasti itu bukan darahnya, kan?

Saat ini, pesan yang Ani kirimkan sebelumnya, malah terkirim kembali padanya, dan membuatnyabingung. Apa yang terjadi?

Ponsel Anita mati ya? Seharusnya tidak! Itu pasti karena dia tidak sinyal di tempatnya sekarang jadipesannya gagal terkirim!

Mulanya, dia bermaksud mempertontonkan seluruh proses kencan buta ini kepada sepupunya itu!

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report