Ruang Untukmu
Bab 861

Bab 861

Ruang Untukmu

D

5 mutiara

Bab 861

“Apakah kamu mau mencicipinya?” Anita memiringkan kepalanya ke samping sambil bertanya.

יייי”. ייין וניו יונת וויו וויין וייוייוויי איי ווייו ווווויויןיווו ןיוויון ליוותו וורוד ורוד קיווי.

“Makanlah. Tidak perlu malu. Rasanya lezat!” Anita tertawa di samping telinganya.

sampai pikirannya kosong beberapa detik. Dia pun lupa dengan penolakan awalnya dan mulaimengunyah buah itu.

¡PAUWPYPшst pic]

Anita merasakan sebuah pencapaian yang aneh, rasanya seperti meraih semacam kemenangan karenatelah menghancurkan tembok dingin dan tinggi yang mengungkung laki-laki itu.

SPIDI PRnl PIץD] IPSIDS IP]ותו קיוו r .DSו יויון /poll/י DS.[!! ציון! PUPSO] PSP. II!

weye Xur urqXueuɔkuðu Zurð mensɔs piədəs ráursey ju! jedwər

senang.

exefusu

dejai ney pursens

orang-orang yang diarahkan pada mereka, dia mulai merasa sedikit malu, tetapi Raditya tetapmenggendongnya sampai ke klinik.

Dokter memeriksa kaki Anita dan menyimpulkan kalau pergelangan kaki dan otot-ototnya terkilir. Diaperlu beristirahat selama beberapa hari dan hanya boleh berbaring saja.

Setelah mengoleskan obat pada pergelangan kaki Anita, dokter berkata, “Tolong tunggu di sini

vamu kembali ke kamar.” sebentar, saya akan mencarikan kursi roda untuk men

“Oh, tidak perlu repot-repot.” Anita mengibaskan tangannya dan mengalihkan pandangannya ke

kamu menggendong saya ke kamar?”

Dokter pun setuju sambil tersenyum. “Ide yang bagus. Saya tidak perlu ke trang penyimpanan. Lagipulabutuh waktu yang cukup lama untuk mencari kursi roda di sana.”

Raditya menutup buku dan meletakkan kembali ke rak. Wajah tampannya tampak netral; tidak tampakkejengkelan ataupun keengganan. Setelah berjongkok, tangannya yang kuat dan berotot meraih bagianbawah lutut dan lengan Anita dan mengangkatnya seakan tidak berat sama sekali. Maka Anita denganaman menyelipkan dirinya dalam dekapan Raditya.

Anita secara naluriah melingkarkan lengannya pada leher Raditya. Tepat ketika itu, dia merasa kalaulaki-laki ini seratus persen pantas dijadikan kekasih ideal.

Entah mengapa, setiap kali ada di sampingnya, Anita merasa seperti memiliki keberanian untukmenghadapi dunia.

Anita berada di posisi yang tepat untuk mengamati fitur wajahnya dari dekat, dan dari sudutpandangnya, rahangnya yang tajam tampak sangat memikat.

Dia merasa aman dalam pelukannya, tidak gemetar ataupun goyah sama sekali. Sungguh tumpanganyang nyaman.

Sungguh sangat membosankan hanya berbaring di tempat tidur sepanjang hari, pikirnya, maka Anitamemutuskan untuk mengajukan permintaan. “Pak Laksmana, bisakah saya meminjam sofamu untuksementara waktu? Saya ingin berbaring di kamarmu sambil membaca satu dua buku. Kamar sayasangat sempit. Saya merasa klaustrofobia.”

Raditya mengernyit dan berkata, “Tidak boleh.”

“Kenapa tidak boleh? Saya berjanji hanya akan berbaring di sofa dan membaca buku. Saya tidak akanmenyentuh yang lain. Saya berjanji!” Anita mengangkat tangannya dengan serius dan memohon denganmata memelas.

Raditya menyipitkan matanya dan terdiam selama dua detik sebelum berbelok ke koridor lain yangmenuju ke kamarnya.

Anita menyeringai. Laki–laki ini memang tampak dingin dan tegas, tetapi bagaimanapun akhirnya diamenerima!

Akhirnya, Anita mendapatkan apa yang diinginkannya. Dia berbaring di sofa di kamar Raditya danmemintanya membawakan buku yang terakhir kali dibacanya. Setelah membaca beberapa halaman,Teddy dan Jodi datang.

Mereka langsung memeriksa kondisinya, dan dia hanya menjawab dengan tersenyum, mengatakanbahwa dia tersandung karena sudah bertindak ceroboh.

“Nona Maldino, lain kali Nona harus mengajak kami jika ingin pergi ke suatu tempat. Kami akan menjagaNona,” ucap Teddy.

“Tentu.” Anita tersenyum senang.

“Untuk apa saya memanggil kalian kemari?” Tiba-tiba terdengar suara yang berat.

Seketika Jodi berubah serius. “Nona Maldino, kami memutuskan untuk merekam video tentang Nonadan mengunggahnya ke akun sosial mediamu. Video itu akan berfungsi sebagai pengalih perhatiansehingga akan mengurangi bahaya yang mungkin menghampiri Nona. Video ini juga dapat mengulurwaktu agar kita dapat mencari lipstik itu.”

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report