Ruang Untukmu
Bab 923

Bab 923

Ruang Untukmu

Bab 923

“Kita akan membahas ini saat kamu pulang.”

Panji sangat marah sampai-sampai dia tersedak dan terbatuk ringan. Raditya segera menunjukkanperhatian dan bertanya kepada sang kakek, “Kakek, apa kamu baik-baik saja?”

“Pulanglah dan kita akan membicarakan semuanya,” kata Panji yang menutup telepon terlebih dahulu.

Arini yang sedang berdiri di bawah rindangnya pepohonan di dekat hamparan bunga terkejut mendengarkabar itu. Ternyata Raditya punya tunangan, tetapi dia malah berkencan dengan Anita di markas. Takhanya itu, tunangan Raditya merupakan seorang wanita bernama Ani dan juga berasal dari KeluargaMaldino.

Tatapan licik muncul di mata Arini saat berpikir, Anita, kamu itu simpanan yang tidak tahu malu, ya? Kaliini, mari kita lihat seberapa tinggi dan perkasanya kamu..

Ketika Arini kembali fokus ke sekelilingnya, Raditya sudah pergi. Arini memasuki markas melalui pintusamping dan mulai mengetuk pintu kamar Anita, ingin membalas dendam. Setelah mengetuk beberapasaat, tidak ada yang menjawab. Hal ini membuatnya penasaran—di mana Anita berada? Arini langsungpenasaran apa wanita itu berada di kamar Raditya.

Berdasarkan pemikiran ini, Arini dengan cepat menuju ke kamar Raditya dan mengetuk pintu. Anita,yang sedang membaca, mendengar suara itu, kemudian melompat. Anita meletakkan buku dan bangkituntuk membuka pintu. Begitu Anita membuka pintu, wanita itu melihat Arini menyilangkan lengan sambilmenyeringai. “Anita, apa kamu tahu kalau kamu itu simpanannya Raditya? Dasar tidak tahu malu!”

Ekspresi Anita menjadi marah dan dia menjawab dengan dingin, “Apa yang kamu bicarakan?”

“Apa kamu tidak tahu? Raditya punya tunangan, jadi apa yang kamu pikirkan saat merayu Raditya? Apakamu menghormati wanita itu? Bukankah kamu itu wanita simpanan?” Arini sengaja meninggikansuaranya sehingga terdengar melengking. Di sisi lain, beberapa orang di sekitar langsung melihat kearah sumber suara setelah mendengar hal ini.

Wajah Anita memerah. Raditya hanya memberi tahu Anita kalau pria itu punya tunangan, jadibagaimana Arini juga mengetahui hal ini? Apa Raditya memberi tahu Arini? Namun, mana mungkin?Anita bahkan belum mengarahkan pikiran dengan benar ketika Arini terus mengejek Anita dan berkata,“Raditya bahkan tidak berencana menikahimu sama sekali. Saya mendengar Raditya menyebutkankalau dia tidak pernah berencana untuk menikah saat berbicara di telepon dengan kakeknya.”

Ekspresi Anita berubah. Arini telah menguping pembicaraan Raditya, bukan?

“Apa kamu menguping percakapan telepon Raditya?” Anita hanya bisa bertanya dengan marah.

“Saya baru saja lewat dan tidak sengaja mendengar semuanya. Beraninya kamu menyebut itumenguping! Anita, saya tanyakan lagi—apa kamu tahu kalau Raditya punya tunangan? Gadis malangitu! Tunangan gadis itu berada di sini tergoda oleh wanita jalang sepertimu, sementara wanita itumenunggu dengan sabar sampai Raditya kembali dan menikahinya!”

Wajah Anita semakin memerah. Anita selalu memiliki kepribadian yang lebih sensitif dan cara Arinimenyebut Anita sebagai wanita simpanan dan wanita jalang sudah melewati batas, bahkan untuk oranglain tak terkecuali Arini.

“Kamu tidak perlu ikut campur dalam urusan kami.” Anita mencoba menutup pintu.

Arini tak berencana melepaskan Anita begitu saja. Arini mendorong pintu supaya terbuka dan menekanpintu. “Kenapa? Apa kamu merasa takut atau malu? Kamu berselingkuh dengan tunangan orang, tetapikamu takut ditertawakan, ya?”

“Arini! Apa kamu sudah selesai?” Pikiran Anita berputar-putar dan kata-kata Arini membebaninya,membuatnya sedikit sesak napas.

“Tidak! Saya bahkan tahu siapa tunangan Raditya. Kebetulan sekali, nama belakang wanita itu jugaMaldino!” Arini menyeringai penuh kemenangan, membuat Anita kembali tercengang. Anita menatapArini, ingin mendengar apa yang akan dikatakan wanita itu.

Arini tidak berencana menyimpan rahasia itu dan terkikik. “Anita, apa kamu tahu siapa nama wanita itu?Gadis malang itu mungkin tidak tahu keberadaan orang sepertimu!”

“Siapa nama wanita itu?” Anita menarik napas dalam-dalam dan bertanya.

Arini tidak main-main sekarang dan menatap Anita sambil menjawab dengan dingin, “Gadis malang itubernama Ani. Raditya bahkan berencana membatalkan pertunangan karena kamu. Huh, kamu sangatjahat, Anita!”

Ketika Arini berbicara, dia menyaksikan Anita menjadi pucat dan berpegangan pada kusen pintu sebagaipenyangga. Anita merasa seakan seseorang telah merenggut jiwanya dan terhuyung ke belakang laluterjatuh ke lantai.

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report