Ruang Untukmu
Bad 992

Bad 992

Bab 992

10 mutiara

Laki–laki itu tersenyum dan membelai hidungnya dan bangkit dari ranjang. Begitu berdiri,punggungnya yang tegap terlihat oleh Anita.

Anita melihat punggungnya dan matanya seketika melebar karena terkejut. Dia pun berkedip–kedipdan mengalihkan pandangannya karena merasa bersalah; punggungnya sangat mengerikan! Pastikucing liar yang telah melakukannya! Dia tidak akan mau mengakui telah menyebabkan luka itu.

Hmm? Dia kemudian mengingat–ingat kejadian yang telah lewat dan akhirnya tersadar kalau ituadalah ulahnya sendiri. Dalam hitungan detik, wajahnya seketika merah padam. Bagaimana mungkinsaya

melakukan hal itu?!

Tak lama kemudian, Raditya membawa segelas air dan mendekatkannya ke mulut Anita. “Bangunlah.Ayo kita

sarapan.”

“Apakah kamu buru–buru ingin pulang?” tanya Anita.

“Tidak.”

“Bagaimana kalau kita tinggal satu hari lagi? Saya hanya ingin menghabiskan waktu bersamamu saatini.” Anita tidak mau melewati kesempatan untuk dapat bersamanya. Bagaimanapun juga, Anita inginmemberinya kenangan indah untuk diingatnya saat pergi menjalankan misinya.

“Tentu.” Raditya mengangguk setuju.

Setelah sarapan, keduanya berjalan–jalan di luar sampai Anita merasa lelah, lalu kembali ke kamardan tidur siang. Dia ingin memeluknya, dan saat itulah gejolak laki–laki itu kembali muncul.

Anita juga sedikit nakal. Meskipun sadar bahwa Raditya berusaha keras menahan dorongan itu, Anitajustru dengan sengaja menggodanya. Sekali lagi, Anita berada di bawahnya saat Radityamengangkanginya. “Hmm, Raditya, jangan coba–coba…”

Namun, rengekannya langsung diredam oleh Raditya dan tingkat keintiman itu semakin menguat.

“Saya mencintaimu.” Anita mendengar suara parau Raditya mengutarakan perasaannya, dan diaseketika berseri–seri sampai tenggelam dalam gejolak yang penuh gairah.

Mereka menetap di pinggir pantai itu selama tiga hari berturut–turut. Raditya kemudian mengantarnyapulang. Selama di perjalanan pulang, Anita tidak dapat menahan perasaannya dan hanya terdiam. Diasangat bahagia selama tiga hari terakhir ini, tetapi setelah momen bahagia itu, dia tahu bahwa dirinyaharus menerima kenyataan bahwa Radit akan segera pergi.

Anita menyadari raut wajah Raditya menegang setelah menerima panggilan telepon, jadi dia tahu taklama lagi kekasihnya harus berangkat menjalankan misinya.

Setelah memasuki kota, dada Anita mengencang dan semakin sesak saat mendekati rumahnya. Saatitu, laki- laki itu akhirnya bicara, “Anita, ada yang ingin saya katakan padamu.”

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report