Ruang Untukmu -
Bab 994
Bab 994
Bab 994
10 mutiara
“Pak Andre, misi ini jauh lebih sulit dari pada yang lain. Saya dengar ada beberapa ratus orang yangmenjaga tempat ini, jadi kemungkinan kita untuk bisa berhasil menyelamatkan Profesor Alvian cukupkecil.”
“Profesor Alvian tidak boleh berakhir di tangan mereka.” Ada tatapan penuh tekad di mata Andre saatdia melihat ke arah area yang gelap di depannya. “Bahkan jika kita berakhir dengan hanya menemukanmayatnya, kita harus membawa mayatnya kembali.”
Langit malam itu diselimuti oleh awan tebal dan tanahnya berbatu dan tidak rata. Di sana sedang hujanderas dan begitu banyak semak–semak dan suhunya juga sangat dingin. Pada saat itu, beberapa orangberjalan dalam gelap di balik semak–semak dan mata mereka tertuju pada sebuah goa dengan sedikitcahaya yang tidak terlalu jauh dari mereka.
Tempat di mana sandera ditawan adalah sebuah goa strategis yang dapat dengan mudah dipertahankantetapi sulit untuk diserang.
“Pak Raditya, ini adalah tempat terjauh yang bisa kita capai. Ada beberapa orang yang berjaga–jaga,jadi kita hanya bisa meluncurkan pesawat nirawak.”
“Baiklah.” Raditya mengangguk.
Saat itulah mereka meluncurkan pesawat nirawak dan pesawat nirawak itu melesat ke depan sepertiburung berbulu hitam yang terbang diam–diam dalam kegelapan. Pesawat nirawak itu tiba di bagianatas goa dan mengamati medan di sekitarnya.
Pesawat nirawak itu melayang di udara dan tiba–tiba… Krek! Pesawat nirawak itu pecah berkeping–keping dan menghilang ke dasar punggungan.
“Kita ketahuan. Kita harus pergi,” seseorang berbicara dengan suara sangat pelan. /
Sementara itu, terdengar suara tembakan di dekat goa dengan peluru yang ditembakkan secarabertubi–tubi ke arah mereka. Orang–orang yang berada di tanah yang tertutup dedaunan itu dengancepat bergegas mencari perlindungan.
“Kita sudah ketahuan. Mundur.” Pemimpin tim penyerang memberi isyarat untuk mundur.
Seketika, semua anggota mengikuti instruksi tersebut dan mundur, tetapi salah satu dari mereka tetappada
posisinya.
“Pak Raditya.”
“Kamu pergilah.”
“Pak Raditya, apa yang sedang kamu lakukan? Mundurlah!”
Namun, sosok Raditya telah menghilang dalam kegelapan hujan meskipun ada instruksi dari pemimpintim.
“Beráni sekali dia!” pemimpin tim membalas dengan gusar sambil memimpin tim itu untuk sementarawaktu.
Pemimpin tim kemudian kembali ke tempat persembunyian kelompok utama mereka. Di dalam mobil,dia baru saja meneguk air hangat ketika Andre menginterogasinya, “Kenapa Raditya tidak kemball?Sudah saya bilang pastikan kamu membawanya kembali! Apa kamu akan melawan perintah saya?”
“Pak Andre, pangkat Raditya sama dengan Anda dan saya hanya seorang pemimpin tim kecil. Sayatidak akan bisa membuat Raditya mengikuti instruksi saya.” Pemimpin tim itu merasa sangat dirugikan.
Salah satu anggota tim yang lebih tua berkata, “Saya pernah mendengar tentang Raditya Laksmana ini.Dia tidak pernah mengikuti instruksi apa pun.”
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report