Menantu Dewa Obat -
Bab 1067
Bab 1067
Akhirnya Reva berjalan keluar dari rumah Austin sambil menghela nafas lega.
Selanjutnya, dia akan mulai berurusan dengan orang-orang dari suku Maui dengan seluruh kekuatannya.
Namun dia tidak dapat memprediksi bagaimana tindak tanduk orang mereka juga tidak memiliki garis batasnya.
- orang suku Maui dan
Dia hanya khawatir kalau orang-orang ini akan menyerang istri dan adik perempuannya, apalagi dia juga tidak punya waktu untuk melindungi mereka sekarang.
Oleh karena itu, dia hanya bisa datang untuk memohon bantuan kepada Austin.
Kalau ada Austin yang melindungi mereka maka nantinya Reva tidak perlu mengkhawatirkan mereka lagi!
Setelah itu dia langsung melajukan kendaraannya ke hotel milik Desmond dan pergi ke lantai yang paling atas.
Pada saat ini, Desmond dan Chandra sudah berada di sini.
Desmond menceritakan kembali apa yang terjadi setelah Reva pergi semalam.
Reva hanya mendengus dingin setelah mendengar hal ini. "Si Anton ini benar-benar bajingan yang sangat jahat!"
"Namun, untuk sementara abaikan dia dulu!"
Chandra menganggukkan kepalanya dan terdiam untuk beberapa saat setelah itu dengan suara kecil dia berkata, "Tuan Lee, luka yang lelaki tua dalam keluargaku alami semalam itu seharusnya tidak akan mampu untuk membunuhnya..."
Reva: "Benar, lukanya itu tidak akan mampu untuk membunuhnya!"
"Namun, dia harus mati!"
"Kalau tidak, posisimu sebagai kepala keluarga Park tidak akan aman!"
Chandra menarik nafas dalam-dalam. Ucapan Reva itu sama saja artinya bahwa dia telah mengakui kalau lelaki tua itu dibunuh oleh dirinya sendiri.
Kenyataannya, hal ini memang dilakukan oleh Reva.
Pada saat itu, si lelaki tua itu hanya terluka ringan saja namun Reva sengaja bertindak secara diam
diam untuk meracuninva.
Awalnya dia tidak akan merasakan apa-apa namun setelah beberapa jam kemudian racun itu akan bereaksi dan dia akan mati seketika itu juga.
Yang paling penting, pengobatan modern tidak akan bisa mendeteksi apapun dari lukanya.
Reva melirik Chandra lalu berkata dengan dingin, "Kesuksesan diperoleh dengan mengorbankan ribuan jiwa!"
"Sedangkan kebaikan hanya akan mencelakaimu saja!"
Chandra menatap Reva dengan ekspresi terkejut di wajahnya.
Dia benar-benar tidak mengerti bagaimana pemuda ini bisa begitu kejam?
Dia tidak tahu bahwa Reva sendiri adalah orang yang telah melalui gerbang hidup dan kematian.
Di waktu dulu, keluarga Lee adalah keluarga yang sangat terpandang dan jauh melampaui apa yang disebut dengan sepuluh keluarga terpandang di kota Carson yang sekarang. Ribuan anggota keluarganya tewas dalam insiden pembantaian itu.
Ketika Reva baru menginjak usia dua belas tahun, dia telah melihat segalanya dengan mata kepalanya sendiri.
Orang mati sama sekali tidak ada artinya bagi dia.
Di waktu dulu, orang-orang itu telah membunuh ribuan anggota keluarga Lee demi untuk memusnahkan mereka semua.
Sekarang Reva hendak membalas dendam. Kalau dia masih tetap memiliki rasa tidak tega, lantas bagaimana cara dia membalas dendam nantinya?
Desmond menganggukkan kepalanya dengan tenang, "Aku rasa ucapan tuan Lee benar!"
"Dalam keluarga besar seperti mereka, pertarungan hidup dan mati adalah hal yang wajar."
"Hmm, bukannya di waktu lampau para pangeran juga membunuh saudara-saudara serta ayahnya sendiri demi harta dan tahta?"
'Chandra, kau jangan melihat posisimu sekarang dulu. Karena menurutku, posisimu juga belum kuat!"
Chandra tahu bahwa Desmond sengaja mengisyaratkannya untuk membunuh Marco.
Dia menghela nafas dengan sedih, "Secara logika aku mengerti namun bagaimanapun juga mereka adalah kerabat keluargakul" untuk masuk ke kota Carson lagi?"
Desmond mengernyitkan keningnya dan menatap Reva yang ada di sampingnya.
Dengan lembut Reva berkata, "Terserah kau saja."
"Namun, semua ini adalah keputusanmu sendiri. Aku harap kau tidak akan menyesalinya di kemudian hari nanti!"
Chandra menganggukkan kepalanya dengan pelan. "Aku tidak akan menyesalinya!"
Reva tidak mengatakan apa-apa. Chandra telah membuat keputusannya sendiri dan dia sendiri yang harus menanggung akibatnya.
"Ngomong-ngomong, tuan Lee, aku membawakan ponsel Miguel untukmu."
"Namun, tidak ada apa-apa di ponsel ini."
Chandra menyerahkan ponsel itu kepada Reva.
Reva menyalakan ponselnya dan melihatnya. Persis seperti yang dikatakan Chandra bahwa di dalam ponsel itu memang tidak ada terlalu banyak konten. Riwayat panggilan, pesan dan bahkan pesan Wechat semuanya telah dihapus oleh Miguel.
Tadinya Miguel ingin membunuh Greg jadi dia pasti tidak akan meninggalkan petunjuk apapun di ponselnya.
Namun Reva tidak terburu-buru. Dia membuka peta di ponsel Miguel dan melihatnya sekilas, kemudian tak bisa menahan senyumnya, "Sudah ketemu!"
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report