Bab 1233 Dibunuh

Meskipun wanita ini mengenakan pakaian Devi namun berat badannya sangat berbeda jauh dengan Devi.

Begitu Reva menggendongnya, dia sudah merasa ada yang tidak beres.

Tetapi pada saat ini, situasinya sudah agak terlambat.

Dia merasakan rasa sakit di dadanya dan pisau tajam itu langsung menusuk ke bagian jantungnya.

Namun Reva juga bereaksi dengan cukup cepat. Dengan cepat dia mendorong wanita itu dan menggerakkan tubuhnya agak ke samping.

Kali ini, tusukan pisau itu gagal menusuk jantungnya tetapi juga membuat luka besar di dadanya dan darahnya langsung menyembur keluar. Wanita itu bergulingan di lantai seperti kera dan melompat mundur untuk menyerang Reva lagi.

Reva melangkah mundur sambil menghindari serangan wanita itu.

Tetapi gerakan wanita ini terlalu cepat ditambah dengan cedera Reva yang cukup serius sehingga gerakannya menjadi jauh lebih lambat.

Dalam beberapa lompatan saja, wanita itu sudah menggoreskan beberapa goresan luka lagi di tubuh Reva.

Akhirnya Reva mencari kesempatan untuk mundur beberapa langkah namun wanita itu mendesak setiap langkahnya dan bergegas maju dengan cepat.

Belati di tangannya mengincar Reva dari dekat seperti belatung yang mengincar dagingnya.

Asalkan Reva melangkah satu langkah lebih lambat saja maka belati ini pasti sudah langsung. menembus jantungnya!

Reva mencoba untuk menghindarinya beberapa kali dan menggunakan kesempatan itu untuk memasukkan dua buah pil ke dalam mulutnya.

Pil Long Life-nya itu bisa digunakan untuk menyembuhkan lukanya untuk sementara ini.

Sedangkan Pil Energy Booster itu dia gunakan untuk meningkatkan kekuatannya!

Begitu pil Energy Booster itu masuk ke dalam perutnya, maka energi dan tenaga dalam Reva meningkat dengan cepat. Kekuatannya juga meningkat dengan pesat!

Reva menghajarnya dengan keras membuat si wanita itu terdesak dan mundur beberapa langkah.

Dia juga memanfaatkan situasi itu untuk bergerak maju. Dengan kedua tangan yang terkepal, dia bertarung dengan wanita itu.

Tenaga wanita ini benar-benar tidak lemah.

Setelah Reva memakan pil Energi Booster ini pun dia masih mampu melawan Reva dengan kuat.

Dan yang paling penting adalah serangan wanita ini benar-benar aneh. Sangat jelas bahwa dia adalah pembunuh yang sangat terlatih.

Beberapa kali Reva hampir saja terkena serangannya apalagi ditambah dengan lukanya yang terus. berdarah sehingga kalau terus dilanjutkan seperti ini maka cepat atau lambat Reva pasti akan kehabisan tenaga.

Setelah bertarung sebentar lalu tiba-tiba Reva teringat dengan sesuatu.

Dia menyerang dengan cepat sambil terus memecahkan barang-barang pecah belah di dalam rumah sambil membuat suara-suara yang keras.

Ekspresi wanita yang ada di depannya itu langsung berubah seketika itu juga. Dia bisa melihat bahwa Reva bermaksud untuk membuat keributan dan menarik perhatian orang-orang di

Gnome.

Benar saja, tidak lama kemudian tampak beberapa pria berbaju hitam yang masuk dari luar dan mereka semua adalah orang-orang dari Gnome.

Orang-orang ini menyalakan lampunya dan pada akhirnya Reva bisa melihat penampilan. wanita yang ada di seberangnya itu.

Dia bukan seorang wanita melainkan seorang pria berpostur tubuh pendek!

Namun, dia mengenakan wig dan pakaiannya Devi sehingga membuat orang lain mengira bahwa dia adalah seorang wanita.

Melihat situasinya yang tidak beres lalu tanpa pikir panjang si pria langsung melompat pergi dan kabur dari jendela.

Reva juga tidak mengejarnya. Dia segera pergi ke lantai dua.

Di kamar Devi, tampak Devi yang sedang tidak sadarkan diri di tempat tidur namun dia tidak

terluka.

Sepertinya si pembunuh itu hanya membuatnya pingsan lalu mengenakan pakaiannya dan turun ke bawah untuk menyerang Reva secara diam - diam. Reva hanya bisa menghela nafas dengan lega.

Dia menyadarkan Devi dari pingsannya dan ketika Devi melihat luka Reva itu dia langsung. memeluknya dan mulai menangis.

Tidak lama kemudian, Frans segera menghampiri.

Saat melihat situasi di tempat itu, Frans sangat marah sekali. Dia menggebrak meja.di dalam

rumah dengan keras dan meraung, "Cari tahu siapa orang yang telah begitu berani mencoba untuk membunuh tamuku di Gnomel" "Dan juga, blokir semua pintu keluar dari Gnome!

"Aku ingin orang ini bisa masuk ke Gnome namun tidak bisa pergi dari sini!"

Dengan cepat sekelompok orang itu berjalan keluar dan mulai mencari tahu tentang masalah itu.

Frans berjalan menghampiri dan memperhatikan luka Reva. Raut wajahnya menjadi lebih dingin.

Sebenarnya dia tidak peduli dengan hidup dan matinya Reva.

Namun, pihak lawan itu sudah berani mencoba untuk membunuh orang di wilayahnya dan tentu saja itu artinya sudah melanggar aturannya! "Tuan Lee, kau jangan khawatir."

"Aku pasti akan memberimu jawaban yang memuaskan atas masalah ini!"

Frans berkata dengan suara yang berat dan matanya penuh dengan amarah.

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report