Menantu Dewa Obat

Bab 856

Jayden menggerakkan bola matanya dan tiba-tiba berkata, "Aku.. aku mungkin salah ingat."

"Mungkin bukan di gang belakang rumah sakit. Itu hanya gang kecil saja. Aku tidak terlalu ingat dengan waktu dan lokasi tepatnya.."

Alina langsung mengangguk: "Benar, mungkin bukan di gang belakang rumah sakit...

Nara hampir muntah darah. Bukankah itu tidak tahu malu namanya?

Dokter Tanaka berkata dengan dingin: "Itu tidak masalah!"

"Karena keponakanmu sudah melihat mereka dengan mata kepalanya sendiri, maka aku akan menggunakan keponakanmu sebagai titik fokusnya dan mulai menyelidiki dari posisinya." "Ngomong-ngomong, kota Carson kita ini sudah ada CCTV pengawasan dimana mana."

"Aku akan memulai penyelidikan ini dengan nama keluarga Tanaka aku. Aku akan mengikuti lokasi keponakanmu dan menyelidiki semua CCTV pengawasan yang ada di sekitarnya." "Dengan cara ini, kita pasti akan bisa menemukan sesuatu!"

Ekspresi Alina langsung berubah. Apa si Ryu Tanaka ini tidak terlalu gila?

Air muka Jayden juga langsung berubah lalu dia buru-buru berkata, "Tetapi... Ada beberapa tempat yang tidak bisa terlihat oleh CCTV pengawasan..."

Dokter Tanaka: "Tidak apa-apa. Kalau tempatnya tidak dapat terlihat oleh kamera pengawas maka kami akan menyelidiki lokasi Reva dan cucu perempuan aku sesuai dengan periode waktunya." "Kalau posisimu tidak sama dengan mereka atau kalau posisi mereka berdua tidak bersamaan, itu berarti kau telah berbohong."

"Dengan melakukan hal ini memang akan memakan lebih banyak biaya dan tenaga."

"Namun aku tak peduli."

"Ini berhubungan dengan reputasi cucuku. Meski aku bangkrut karena hal ini pun tetap saja aku akan menegakkan keadilan untuknya!"

"Tetapi, aku juga mau mengatakan yang jeleknya dulu di depan."

"Kalau akhirnya kali ini terkonfirmasi bahwa antara Reva dan cucuku tidak ada hubungan apa-apa."

"Hmm, maka semua biaya kali ini akan ditanggung oleh kalian!"

Axel langsung berseru: "Pe.. penyelidikan seperti ini mau menghabiskan berapa duit?"

Hiro langsung berkata dengan suara rendah: “Dengan melakukan seperti ini sama saja dengan menyelidiki seluruh kamera pengawasan yang ada di kota.” "Jangan ditanya tentang berapa banyak jaringan koneksi yang dibutuhkan tetapi yang paling penting adalah tenaga dan biaya yang dibutuhkan juga cukup banyak." "Aku perkirakan setidaknya perlu puluhan jutal”

Ekspresi Axel langsung berubah. Puluhan juta.. bukankah akan lebih baik kalau uangnya digunakan untuk membeli mobil dan rumah?"

"Dokter Tanaka, biar aku jelaskan dulu di awal yah."

"Aku benar-benar tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Jayden tentang masalah ini."

"Jadi, berapapun banyaknya uang yang dihabiskan, nantinya itu tak ada hubungannya dengan keluarga Shu aku!"

"Jayden, kau suruh papamu datang ke sini, biar dia saja yang menanggung biayanya!" ujar Axel dengan cepat.

Wajah Jayden memucat. Dia tahu bahwa kali ini dia benar-benar habis sudah.

Tadinya dia hanya ingin membuat keluarga Shu dan keluarga Tanaka saling ribut, namun dia sama sekali tak menyangka bahwa ternyata dokter Tanaka sehebat itu.

Untuk menyelidiki masalah ini, dia akan mengumpulkan semua bukti rekaman CCTV yang ada di seluruh kota. Dengan begitu maka pada akhirnya kebohongannya pasti akan ketahuan! Apalagi, begitu dokter Tanaka benar-benar mengeluarkan banyak dana untuk membiayai penyelidikan ini maka masalah ini hanya akan menjadi semakin runyam.

Pada saat itu dia pasti akan benar benar tamat riwayatnya!

Setelah terdiam beberapa saat lalu Jayden langsung berlutut dengan suara gedebuk. Dengan suara bergetar dia berkata, "Tante kedua, tante kedua, aku.... aku sudah salah." “Baru.... barusan aku sudah berbohong. Aku sama sekali tidak melihat Devi berhubungan dengan Reva..."

"Aku tidak akan berani berbohong lagi. Tante kedua, tolong maafkan aku. Tolong beri aku kesempatan sekali lagi.....'

Wajah Alina juga memucat sekarang. Dia tahu bahwa masalah ini pasti tidak akan berakhir dengan baik.

Dia masih berpikir apa yang harus dilakukannya ketika Jayden yang sudah tidak tahan lagi langsung mengakuinya.

Alina langsung merosot di sofa. Dia tahu bahwa dia sudah tak bisa menyangkal lagi ketika masalahnya sudah sampai di titik ini.

Axel sangat marah ketika mendengar ucapan Jayden. "Jayden, dasar bajingan kau! Ternyata kau benar-benar berbohong!"

"Dasar binatang, bajingan, apa kau benar-benar tak tahu malu?"

"Hampir saja kau membuat kami salah menuduh nona Devi. Kau.. kau benar-benar pantas diiris sampai

mati!"

Segera, Axel langsung menoleh kepada dokter Tanaka lalu sambil tersenyum dia berkata, "Dokter Tanaka, aku benar benar minta maaf." "Kalau barusan ada ucapanku yang menyinggungmu, aku mohon... aku mohon dokter Tanaka tidak memasukkannya ke dalam hati..."

Tip: You can use left, right keyboard keys to browse between chapters.Tap the middle of the screen to reveal Reading Options.

If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.

Report