Menantu Dewa Obat -
Bab 928
Bab 928
Alina segera tersadar kembali, "Benarkah?"
"Ka- kalau begitu bagaimana kalau kita menelepon polisi untuk mencari si Peter ini?"
Begitu selesai berbicara, Alina segera mengibaskan tangannya, "Tidak, kalian tidka bisa memanggil polisi!"
"Peter telah memotret Vivi. Begitu polisi dipanggil, Peter akan langsung menyebarkan foto foto ini dan setelah itu tamat sudah riwayat Vivi."
Dengan marah Nara berkata, "Ma, masalahnya sudah seperti ini dan kau masih saja memikirkan si Vivi itu?"
"Dia saja sudah memperlakukan kau hingga seperti ini, bisa tidak kau jangan menjadi bodoh seperti itu?"
Alina tampak malu. Dia menundukkan kepalanya dan berkata, "Vivi masih muda, nantinya dia masih harus menikah."
Nara merasa terlalu marah untuk berbicara.
Reva berkata: "Ma, tidak apa
apa. Aku dapat mencarinya melalui teman
teman aku."
“Kalian juga tak perlu khawatir, meskipun tidak dapat menemukannya juga tidak apa-apa.”
"Aku akan meminta Tiger membantu dengan mencarikan pengacara yang baik untukmu. Tidak akan terjadi apa apa dengan masalah ini!”
Alina mengangguk- angguk. Dan pada saat ini tiba-tiba dia merasa bahwa Reva jauh lebih bisa diandalkan daripada Hiro.
Selanjutnya, karena Alina tidak bisa pulang ke rumah jadi Reva meminta Nara untuk mengajak Alina pergi makan malam setelah itu membiarkan dia untuk tinggal di perusahaan pada malam hari. Sementara itu Reva pergi mencari Kenji dan Tiger. Dia meminta mereka untuk membantunya menemukan
Peter.
Begitu Tiger mendapatkan kabar itu, dia langsung tertawa, "Kak Reva, sudah benar kalau kau mencariku untuk menemukan si Peter ini!"
Reva terkejut: "Kenapa?"
Tiger langsung tertawa dan berkata, "Apa kau sudah lupa? Pada waktu itu dia pura perusahaan kakak-ku dan memamerkan dirinya dengan sembarangan di luar sana." pura menjadi CEO di
"Kakak aku langsung mewaspadai orang ini dan sengaja meminta aku untuk menyelidikinya.".
"Sebenarnya pria ini adalah seorang penipu ulung. Dia bekerja sama dengan beberapa penipu lainnya untuk menipu para wanita di negara China ini."
"Belakangan ini aku sedang berpikir, bagaimana kalau aku mencari kesempatan untuk membereskannya."
"Kak Reva, kalau kau ingin menemukannya, aku bisa meminta seseorang untuk membawanya kesini dalam
waktu dua jam!"
Reva mengangguk, "Oke, kalau begitu aku serahkan masalah ini kepadamu!"
Akhirnya, satu setengah jam kemudian, Peter dibawa ke hadapan Reva.
Saat Peter melihat Reva lagi, dia menggigil karena merasa sangat ketakutan dan langsung berlutut di lantai.
"Tuan Lee, tolong ampuni aku. Aku tidak akan pernah berani lagi.."
Sambil menangis Peter memohon kepada Reva.
Reva meliriknya, “Apa kau tahu apa yang aku inginkan dari kau? Masih meminta aku mengampunimu lagi?”
Peter tertegun sejenak. Lalu dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku.. aku tidak tahu. Tetapi tuan Lee, kau adalah orang yang baik, tolong beri aku kesempatan..."
Reva terdiam sesaat, si Peter ini benar benar pintar.
Begitu melihat situasinya tidak beres, dia langsung memohon dengan ekspresi menyedihkan. Pantas saja dia bisa menggertak dan menipu di negara China ini untuk waktu yang begitu lama! Reva melirik Peter sekilas dan berkata, "Aku bisa saja mengampunimu tetapi, kau harus melakukan satu hal
untukku!"
Peter segera berkata, "Tuan Lee, kalau ada sesuatu yang kau perlukan, langsung beritahukan kepadaku saja!"
"Mau itu menerjang lautan api ataupun hujan pedang pun aku... aku tidak akan pernah menolaknya!"
Reva tersenyum: "Bukan hal yang besar juga. Aku hanya ingin kau membuktikan satu hal untukku."
Reva memberitahunya tentang masalah Vivi.
Setelah mendengarkan masalahnya, air muka Peter langsung berubah. Dia tidak pernah menyangka bahwa tujuh juta miliknya itu ternyata ditipu dari mama mertua Reva.
"Tuan Lee, aku... aku benar-benar tidak tahu kalau uang ini diambil dari mama mertuamu."
"Aku... aku tidak akan berani lagi, tolong ampuni aku..."
Peter langsung mulai memohon dengan menyedihkan dan seakan tampak begitu kasihan lagi.
Reva langsung mengibaskan tangannya, "Kau tak perlu banyak bicara!"
"Sekarang aku hanya ingin kau membuktikan bahwa Vivi memang meminjam uang ini dari mamaku, apa kau bisa membuktikannya?"
Peter langsung mengangguk dengan cepat, "Tidak masalah! Tidak masalah!"
"Dalam pesan SMS yang Vivi kirimkan kepadaku, dia mengatakan bahwa dia meminjam uang dari nyonya
Alina itu."
"Ini buktinya!"
"Semua ini bisa membuktikan bahwa Vivi memang meminjam uang dari nyonya Alina!"
Reva mengangguk dengan puas, "Bagus sekali!"
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report