Bab 28 Perusahaan Oliver Sudah Mau Bangkrut?
Mendengar ucapan seperti ini, Kayla emosi hingga tidak bisa berkata–kata. Akhirnya, dia langsung
menutup telepon sambil berkata dalam hati, ‘Bajingan ini memang nggak bisa diajak bicara baik–baik!”
Namun, 600 miliar memang bukan nominal yang kecil. Dari mana dia mendapatkan uang sebanyak itu
dalam waktu singkat?
Kayla sangat kesal. Kemudian, dia naik taksi menuju toko barang antik Bella. Pelayan toko yang mengenalnya langsung berkata, “Nona Kayla, bos berada di lantai dua.”
“Oke, terima kasih.”
Dia segera naik ke lantai dua. Bella kebetulan baru mengantar tamu turun, melihatnya datang, Bella pun bertanya dengan kaget, “Apa yang membuatmu datang di jam segini?”
Kemudian, Kayla duduk di sofa dengan lemas, lalu menceritakan semua kejadian secara singkat.
Setelah Kayla selesai bercerita, Bella langsung tercengang!
“Theo selicik itu? Apa Perusahaan Oliver sudah mau bangkrut? Sejak kapan dia mulai perhitungan dengan wanita!”
Kayla tidak tahu isi pikiran Theo. Namun, Perusahaan Oliver bukan hanya tidak bangkrut, melainkan
makin jaya.
Bella kembali bertanya, “Lalu, apa rencanamu?”
“Apa lagi kalau bukan bayar utang.”
Tertulis jelas dalam kontrak perceraian bahwa ini adalah utang pranikah dan dia perlu melunasi semua utang itu agar bisa bercerai.
Bella emosi. “Tapi bukannya kamu sudah membayar utang itu ketika menikah dengannya? Apa Theo melakukan begitu banyak trik busuk karena nggak mau bercerai?”
Kayla terdiam.
Dibandingkan dengan tidak mau bercerai, Kayla lebih yakin kalau Theo hanya ingin meminta kembali
uangnya.
“Bagaimana kalau nggak usah bercerai? Meskipun Theo berengsek, dia tampan dan kaya. Dia juga memberimu kartu kredit tanpa batas Selain itu, kamu juga nggak harus melakukan kewajiban suami istri, banyak wanita yang menginginkan hidup seperti ini.”
Pikiran Kayla sedikit terpengaruh, tetapi ketika mengingat tiga tahun pernikahan yang menguras tenaga, dia pun menunjukkan ekspresi menolak. “Bercerai adalah pilihanku…. Bella, tolong bantu aku perhatikan, kalau ada pekerjaan yang cocok, akan kuterima.”
+15 BONUS
Sekarang, dia sedang membutuhkan uang, tetapi dia hanya menerima gaji tetap dari studio. Sebagian besar barang yang diperbaiki adalah barang antik yang akan dipajang di museum, nilai komersial benda- benda itu agak rendah. Kalau ingin menghasilkan uang, dia harus menerima pekerjaan pribadi.
Bella terdiam sejenak, dia dapat merasakan tekad Kayla. Dia seolah–olah sedang memikirkan sesuatu, tetapi ekspresinya tampak tertekan. “Aku punya pekerjaan untukmu, tapi aku khawatir kamu nggak mau menerimanya.”
Kayla kebingungan. “Apa sangat sulit?”
“Raline yang mencarimu.” Mendengar nama ini, Kayla otomatis mengerutkan keningnya. Bella lanjut bertanya, “Belakangan ini, dia sedang mencari Key. Sepertinya juga sudah mencari ahli restorasi lainnya, tapi lukisannya rusak parah sehingga hampir nggak ada orang yang berani menerima pekerjaan itu. Kalaupun ada yang menerima, mereka nggak menjamin bisa memperbaiki lukisan itu.”
Kayla ingat dia pernah bertemu dengan Raline di studio. Saat itu, Raline juga mencari Hardy untuk menanyakan soal Key.
Tentu saja, dia tidak bersedia, tapi sekarang….
“Berapa banyak yang dia tawarkan?”
Bella menunjuk suatu angka, nominal tersebut termasuk tinggi di industri ini.
“Menari menghasilkan banyak uang, ya.” Kayla mendesah, lalu tersenyum cerah. “Hubungi dia, tambahkan satu nol. Kuterima pekerjaan ini.”
Bella yang kaget pun segera mengacungkan jempolnya. “Mantap!”
Kemudian, dia pergi menelepon, tetapi dia tidak langsung menghubungi Raline. Dia hanya menyebarkan berita di grup. Akhir–akhir ini, Raline meminta banyak bantuan orang untuk mencari Key.
Tak lama kemudian, Raline meneleponnya, sikapnya sangat hormat. “Halo, apakah Anda adalah manajer
Bu Key?” #
Bella berkata dengan suara rendah, “Benar.”
Setelah bernegosiasi selama setengah jam, dia pun mengisyaratkan oke kepada Kayla yang duduk di sebelahnya. “Tapi dia punya syarat, harus selesai diperbaiki dalam dua bulan.”
Waktu terbatas, jadi Kayla langsung membuat janji dengan Raline untuk mengambil lukisan.
Kayla harus mengambil lukisan itu secara pribadi untuk memastikan keaslian lukisan itu dan mengantisipasi adanya kelalaian dalam serah–terima barang.
Dia pergi ke tempat tinggal Raline. Ketika dia menjelaskan tujuannya, wajah Raline langsung memucat!
“Kamu datang untuk membantu Bu Key mengambil barang? Aku nggak percaya, di mana dia?”
2.5
+15 BONUS
“Apa kamu kira Bu Key sangat santal? Harus datang sendiri untuk mengambil barang? Aku adalah asistennya, aku bertanggung Jawab atas tugas–tugas inl.” Karena malas berbasa–basi dengannya, Kayla langsung bertanya, “Di mana lukisannya?”
Tentu saja, Raline tidak akan memercayal ucapan Kayla begitu saja. Dia bertanya, “Bukannya kamu magang di Studio Yunox? Kapan kamu menjadi asisten Key? Aku nggak pernah dengar dia bekerja di Studio Yunox.”
Kayla menjadi agak kesal. Kalau bukan karena uang, dia tidak akan berinteraksi dengan wanita ini.
Akhirnya, dia menyebutkan nomor telepon yang Bella gunakan untuk menghubungi Raline. Setelah Raline memeriksa nomor telepon itu, Raline baru percaya.
Namun ….
“Aku nggak tenang menyerahkannya padamu.” Raline mengangkat dagunya dengan arogan. “Harganyal satu digit lebih tinggi dari harga pasar, bukankah seharusnya Key datang secara pribadi untuk mengambilnya? Kalau terjadi kesalahan ketika diperbaiki, siapa yang akan bertanggung jawab?”
“Karena kamu nggak yakin pada keterampilan Bu Key, pekerjakan orang lain.” Kayla malas berbasa–basi dengannya dan langsung berbalik pergi.
Raline membelalakkan matanya, dia tidak menyangka Kayla akan pergi begitu saja. Bagaimana bisa seorang asisten sesombong itu?
“Tahukah kamu berapa banyak uang yang kukeluarkan untuk memperbaiki lukisan ini? Bisa–bisanya seorang asisten rendahan sepertimu menggantikan bos membuat keputusan? Kamu nggak takut diusir oleh Bu Key?”
Kayla sama sekali tidak peduli pada ancamannya.
Melihat Kayla berjalan ke luar, Raline sangat marah hingga menggertakkan giginya. Akan tetapi, dia tidak punya pilihan. Dia harus membiarkan Key memperbaiki lukisan itu, karena dia ingin memberikan lukisan itu kepada….
“Berhenti!”
Pada akhirnya, Raline pun menyerah. Raline mengeluarkan lukisan itu dari kotak dan membukanya dengan hati–hati.
Ketika melihat lukisan itu, Kayla mengangkat alisnya dengan kaget. Tak disangka, lukisan perjamuan di suatu tempat bersejarah ada pada Raline.
Awalnya, seorang kolektor misterius memperoleh lukisan ini dengan harga lelang 400–an miliar. Kemudian, lukisan ini dipajang secara gratis di museum selama sebulan. Setelah itu, lukisan ini tidak pernah terlihat lagi.
Melihat tingkat kerusakan lukisan ini, Kayla hanya bisa menghela napas sambil berpikir, ‘Pantas saja
5 BONUS
nggak ada yang berani terima.”
Seluruh lukisan rusak parah, bisa dibilang hancur lebur!
Kayla membuka kotak yang dibawanya unuk mengeluarkan peralatan. Lalu, dia mulai menguji keaslian tersebut. Proses ini memakan waktu yang cukup lama.
Raline mengawasi Kayla dari samping sambil menggertakkan gigi. Dia tidak menyangka bahwa Kayla adalah asisten Key!
“Pak Hardy nggak tahu kamu menerima pekerjaan paruh waktu, ‘kan? Kalau kuberi tahu dia soal ini, apa kamu akan dipecat dari studio?”
Kayla menjawab dengan santal, “Boleh dicoba.”
Raline mendengus dingin. Dia pasti tidak berani mencoba, dia masih belum tahu posisi Kayla di hati Key. Kalau sampai dia menyinggung Key, dia akan rugl besar.
Setelah lukisan itu diperbaiki, dia masih bisa menyampaikan hal ini pada Hardy.
“Lalu, saat aku pergi ke Studio Yunox untuk menanyakan soal Key, kenapa kamu nggak bilang kalau kamu adalah asistennya?”
Dengan begitu, dia tidak akan menyla–nyiakan begitu banyak waktu. Perlu diketahui bahwa dia hanya punya waktu dua bulan!
Kayla mengangkat alisnya dan berbalik bertanya, “Apa kita kenal?”
Melihat Kayla membungkuk untuk memeriksa dengan teliti, Raline menunjukkan ekspresi menghina. Murid magang seperti Kayla mana bisa membedakan
Keaslian, ahli barang antik mana yang belum mempunyai pengalaman belasan tahun di bidang ini?
Huh, dia hanya berlagak hebat!
Akhirnya, pikiran Raline tergerak. Dia berkata sambil tersenyum bangga, “Memperbaiki lukisan ini sungguh mahal. Kalau bukan karena Theo membiarkanku menggesek kartu kreditnya, aku mana mampu membayar biaya perbaikan ini.”
Kayla yang dari tadi bersikap cuek pun bereaksi ketika mendengar kata–kata ini.
Dia berbalik untuk menatap Raline. Namun, dia tidak marah seperti yang diharapkan Raline, dia malah berkata dengan tenang, “Bu Key paling benci wanita simpanan. Apa kamu Ingin aku memberitahunya hal Ini?”
Raline tertegun.
Melihatnya terdiam, Kayla pun menylpitkan matanya dan lanjut memeriksa.
Namun, ketika mendengar blåya perbaikan ini berasal dari Theo, dla menyesal karena sudah menurunkan harga.
Seharusnya dia minta 600 miliar!
If you replace any errors (non-standard content, ads redirect, broken links, etc..), Please let us know so we can fix it as soon as possible.
Report